"Duh, keknya hari ni hari kesialan gue deh. Udah mobil mogok, angkot gak muncul, taxipun juga gak keliatan. Bisa-bisa telat nih gue." Karin mengoceh kesal dengan hari kesialannya ini. Yang namanya Karin tuh gamau banget ada sejarah ' telat'.
Karin masih berdiri ditempat yang sama, dengan gambaran panik diwajahnya. Seketika, motor Ninja berwarna merah tepat berhenti dihadapannya. Cowok itu membuka helmnya dan ternyata cowok itu adalah Verrel.
Ya ampun, dari sekian banyak orang yang satu sekolah dengan gue, kenapa harus dia sih?
" Eh, lo ngapain berdiri disini? Mogok mobil lo? "
"Menurut lo? Kalo mobil gue gak mogok, ngapain juga gue berdiri disini.?"
" Dasar lo cewek galak, untung aja gue gajadi nawarin tebengan. Bisa-bisa lecet body mulus motor gue."
"Biarin, siapa juga yang mau nebeng sama lo!"
" Yaudah, gue cuman mau bilang Selamat terlambat dan kena hukum cewek galak!" Verrel langsung memakai helm dan menghidupkan motornya dengn rauangan knalpot yang bikin telinga sakit.
"Eh... lo tega banget sih ninggalin gue."
"Lah emang peduli gue apa?"
"Hufttt,, gue bareng lo dong."
"Hah? Apa? Gue ga salah denger?"
"Duh cepetan nanti gue telat . Eh, maksudnya kita."
" Yaudah buruan lo naik. Daripada pikiran gue berubah."
Verrel melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Membuat Karin dengan refleks memeluknya.
Syukur banget ada Verrel, kalo enggak gue gatau lagi. Mungkin sekarang gue masih ditempat yang sama, tempat gue berdiri tadi.
Bramasta Verrelino De Glyn, atau yang biasanya dipanggil Verrel. Anak tunggal dari sepasang pengusaha sukses dan businesswoman. Typical cowok yang sangat unik, tampan,tinggi, dan putih. Suka nongkrong di warung belakang sekolah namun tak terpengaruh sedikitpun untuk merokok. Jago bela diri, tapi bukan berarti sering berantem apalagi tawuran. Paling anti tidur di jam pelajaran, baginya lebih baik mendengarkan music dengan headset yang selalu wajib dibawanya, dan gak lupa ngeliat tempat touring terbaru di instagram. Verrel paling anti banget sama cewek-cewek alay yang ngejar dia, apalagi secret admirer. Selain tampan, Verrel juga anak band yang popular di sekolahnya. Kelemahannya di pelajaran itung-itungan. Kelebihannya di Musik dan bermain dengan kata-kata manisnya. Dan gak lupa, hobi banget sama yang namanya basket dan futsal.
Akhirnya merekapun sampai di sekolah dengan keadaan pagar masih terbuka lebar. Verrel langsung membuka helmnya dan berlalu meninggalkan Karin.
"Ih tu orang ya, masa gue ditinggalin sendirian. Malas gue jadinya bilang makasih."
******
Karena sekarang jadwal piket Karin, akhirnya dia harus pulang lebih akhir. Namun, dia gak sendiri dikelas. Ada Felid an gerombolan makhluk pojok kanan belakang. Ya siapa lagi kalau bukan Verrel dan 3 orang temannya yaitu Gilang, Bobi, dan Dimas.
Bobi adalah makhluk yang sering banget bikin usil. Pengen buat lelucon eh malah jadi garing. Hobi banget yang namanya makan, apalagi yang gratisan langsung dibarisan paling depan. Wkwkw. Lebih seringan ditolak cewek daripada deketin cewek. Lah kok? Wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen FictionPertemuan Karin dan Verrel, yang dianggapnya sebagai sebuah bencana. Sahabat dan Cinta,dua hal yang sama penting. "Setelah manis dan pahit akan mendatangkan hal yang indah." - Bramasta Verrel De Glyn "Seperti halnya pelangi...