Quotes

Mama

Teruntuk bidadari yang wajahnya dibayangi senja,

halo, ma. apa kabar?
ah, kalau ditanya begitu pasti jawabnya 'baik-baik saja'.
mau ada badai menerjang rumah, ekonomi sulit, sedang sakit,
semuanya dirangkum menjadi
'baik-baik saja'.
saya sampai bingung harus jawab apa.

ma,
tolong ajarkan saya.
ajarkan saya cara tersenyum diatas segala rintangan yang hidup berikan. beri tahu saya cara bahagia di situasi yang tak memungkinkan. kasih tahu saya cara mencintai yang tidak merusak hati.

tolong ajarkan saya cara hidup tanpa berpikir tentang kematian.

di sini dingin, ma.
saya rindu bawelnya mama. kangen sekali digalakin mama.
dulu saya hobi sekali protes depan mama. hobi menjawab dan melawan. hobi marah sama mama.

sampai-sampai semua hobi itu menenggelamkan saya dan membuat saya lupa bahwa
matahari tidak selamanya di atas langit, ia akan turun perlahan lalu gelap dilahap samudera.

maaf kalau saya bukan seperti yang mama mau.
yang mama harapkan.
maaf sering mengecewakan.
maaf saya berpikir tentang kematian 24/7
maaf saya selalu berpikir untuk pergi lebih dulu

maaf saya suka lupa kalau mama akan kesepian.

mungkin kita berdua tidak punya hubungan ibu-anak sedekat yang dipunya orang lain.
mama bahkan tidak tahu apa yang saya suka lakukan, apa yang saya cintai, apa yang saya impikan.

tapi saya juga tidak pernah tahu bagaimana mama bersabar menghadapi saya di waktu lampau.
tidak pernah tahu sisa uang di dompet mama saat saya memohon dibelikan barang.
tidak pernah tahu malam yang dihabiskan mama dengan terjaga.
saya tidak pernah tahu apa yang ada di kepala mama.

tapi sekarang saya sadar.
kita berdua sama-sama bersembunyi di balik senyuman karena kita tidak ingin memberatkan yang lainnya.

kita saling sayang, hanya dengan cara yang berbeda. tidak dengan setiap akhir pekan bercerita dan bersenda gurau.
tapi dengan setiap malam berharap yang satunya baik-baik saja.
dengan setiap decakan dan amarah yang meluap.
dengan setiap tangis yang kita sembunyikan.

ma,
tolong bertahan di bumi lebih lama lagi
saya masih butuh
matahari saya.
saya masih mau
melihat matahari saya
tersenyum dan berkata
'baik-baik saja'.

-----
cr: bibliophilia