Elena
Ringtone handphoneku membangunkanku dari tidur yang nyenyak ini, awalnya aku hanya membiarkannya berharap orang yang menelfon segera mematikan atau apalah, lagian siapa juga yang suruh nelfon pagi-pagi. Tetapi handphoneku terus berbunyi, sialnya hp-ku berada di sebrang kamar, jadi aku terpaksa harus bangun dari kasur, menyebalkan.
Karena aku tidak mengenal nomornya aku memencet tombol decline. Beberapa saat kemudian terdengar suara di jendelaku, aku kira itu hanya anak-anak jahil jadi aku membuka jendela kamarku dan mengguyur air dingin tanpa melihat siapa dibawah.
"Ah." Teriaknya, tetapi suaranya terdengar berat seperti laki-laki bukan anak-anak. Oh tidak suara itu. "Harry?!" tanyaku sambil melihat kebawah, ternyata benar. Dibawah berdirilah Harry basah kuyup, bajunya menempel sehingga aku bisa melihat garis absnya dan juga rambutnya yang basah membuatnya terlihat lebih ganteng. Ih apaan sih kok gua mikir gitu. "Hey!" panggil Harry. Aku segera sadar dari lamunanku dan melihat kearah Harry. "Malah ngelamun, bantuin gua kek." Perintahnya. Aku memutar bola mataku sambil menutup jendela. Terdengar Harry teriak-teriak agar aku membantunya. Walaupun Harry memang menyebalkan aku bukanlah orang pendendam, jadi aku melemparkan handuk kering dan menutup kembali jendela.
"Thanks El!" teriak Harry.
5 menit kemudian, Handphoneku berbunyi lagi menandakan seseorang meneleponku. Ah lagi-lagi nomor tadi, karena penasaran kali ini aku menekan 'accept'
"Halo?" tanyaku. "Um bisa tolong bukain pintu?" kata suara yang terdengar familiar. "Tidak,tidak bisa." Balasku. "Mengapa?" tanyanya lagi. "Karena orang normal tidak membukakan pintu rumahnya kepada orang asing." Kataku. "Tapi gue bukan orang asing." Balasnya, argh jangan bilang ini, "Harry?" kataku. "Siapa lagi? By the way kenapa lu ga nyimpen nomor gue?" tanyanya balik. "Apakah ada alasan bagus untuk gue nyimpen nomor lu?" jawabku sambil menaikan salah satu alisku. Tanpa menunggu jawaban Harry aku menekan tombol end call dan beranjak ke kasur.
Tetapi belum juga aku sempat tiduran, terdengar seseorang mengetuk pintu dengan keras. Aku menutup kedua telingaku dengan bantal sambil menggerang. "Somebody please open than damn door!" teriaku. Of course nobody fucking listen to me. Alhasil aku harus turun ke bawah daaaan membuka sendiri pintunya. Aku hanya berdiri dan menatapnya dengan dingin, kalau saja tatapanku bisa membunuh,Harry sudah mati sekarang. "Well," kata Harry, matanya melihat ke segela arah kecuali ke arahku.
Aku tidak membalasanya,hanya terus menatapnya. Harry berdiri dengan canggung sambil menggaruk lehernya. "Ok kalau begitu gue mmm langsung masuk aja.'' Katanya. Begitu dia melangkah masuk, aku langsung menutup pintunya. "Shit!" teriaknya, ternyata kaki Harry sudah masuk duluan sehingga saat aku menutup pintu kakinya terjepit. Tidak tahu kenapa aku menjadi panik dan merasa bersalah, aku segera berlari ke sampingnya sambil membantunya duduk. "Shit Harry, sorry gue gak bermaksud ngejepit kaki lu." Kataku menyesal. Memang Harry itu asshole dan aku sangat sangat membencinya, tapi entah kenapa akhir-akhir ini perasaan benciku kepadanya semakin berkurang.
"E-enggak kenapa-kenapa." Balasnya sambil menahan sakit. Merasa tidak tega kepada Harry, aku segera mengambil es dari kulkas untuk kakinya. "Fuck Haz, kaki lu memar." Ucapku sambil mengigit bibir bawahku melihat kaki Harry. Harry terus berkata 'gak apa-apa' walaupun aku tau dia kesakitan.
"Diem dulu disini." Perintahku kepada Harry, "Gue mau manggil Kelsey dulu." Lanjutku. "Tapi gue mau ke toilet." Rengeknya. Aku menggerang sambil memutar bola mataku sebelum membantu Harry berdiri.
Berat banget sih, pikirku. Aku dan Harry tidak pernah sampai ke toilet, karena ditengah jalan aku terpeleset sehingga kami berdua terjatuh. Untungnya Harry duluan yang jatuh, jadi aku tidak terlalu sakit dibandingan jatuh langsung ke lantai.
Dibawahku Harry menggerang kesakitan, sementara aku mengelus-elus tangan kananku. Tiba-tiba aku tersadar posisi aku dan Harry saat ini. Badanku diatas badannya, dada kami menyentuh satu sama lain.
"What the fuck?!" teriak Kelsey.
KAMU SEDANG MEMBACA
the boy is mine//h.s
FanfictionHarry Edward Styles, cowok terganteng dan terpopuler di sekolah berpacaran dengan salah satu cewek populer di sekolah yaitu Kelsey Campbell a.k.a saudara kembar Elena. Namun apa yang terjadi jika Harry diam-diam menaruh rasa pada Elena