WEDDING •CHANBAEK• [END]

Cemas?

PRANGG

"Akh!"

Terdengar sebuah teriakan dari belakang, Baekhyun segera mencari sumber suara, namun tubuhnya tetap mematung disana.

5 menit kemudian, si penjaga toko datang dengan sebuket mawar merah dan tangan terplester.

"apa ada masalah tadi?"

"tidak ada, aku hanya menyenggol vas bunga tadi"

"maaf ya jika menyulitkan mu"

"tidak masalah, ini resiko, oh ya ini mawar merah mu"

"Kyungsoo-ya" sebuah panggilan dari arah belakang. Yang dipanggil atau si penjaga toko langsung menoleh ke sumber suara, begitu pula Baekhyun.

"ne?"

Sosok tinggi tegap itu mematung melihat Baekhyun, namun kaki panjang nya melangkah santai ke arah sosok bernama Kyungsoo.

"tangan mu?"

"sudah ku plester, tenang saja"

"jadi berapa total nya?" potong Baekhyun.

"ah maaf, 2 ribu won saja"
Baekhyun menyerahkan beberapa lembar uang dan keluar.

"terima kasih"

.
.
Wedding
Chanbaek
.
.

"eomma appa" gumam Baekhyun pelan. Kini ia sudah dihadapkan dengan 2 nisan eomma appa nya.

"kalian tau? Hidup ku sangat sulit, semenjak aku bercerai dengan Chanyeol" Baekhyun membiarkan air mata nya terjatuh.

"aku sempat berfikir ingin menyusul kalian, tapi aku sadar masih ada Luhan hyung disini"

TES

TES

"semoga kehidupan ku menjadi lebih baik, semoga"

Kaki kecil Baekhyun pergi meninggalkan pemakaman. Menghapus air mata nya dan tersenyum.
Dipikirannya masih terselip sebuah nama, nama yang menghancurkan cinta nya, Park Chanyeol.

"kurang lebih sudah 3 tahun aku tidak di Korea, bagaimana keadaan nya ya?" gumam Baekhyun sembari melihat sekeliling Seoul.

"tapi aku sudah berjanji pada Luhan hyung" Baekhyun mengerucutkan bibir nya dengan terus melangkah tak tentu arah.

Baekhyun sampai disuatu tempat bernama Cheongdam park. Mengingat kan nya pada masa dimana Chanyeol meminta nya untuk menikah dengannya. Baekhyun duduk disalah satu kursi dan melamun.

Namun lamunannya buyar ketika sebuah boneka beruang besar menghampirinya. Memberikan secarik kertas dan membacanya sekilas.

"terima kasih" sang beruang mengisyaratkan gerakan tangan.

"kau bicara apa?" tanya Baekhyun.

Beruang pun mengulangi gerakan nya, 'apa kau sedang bersedih?'

Baekhyun mengangguk paham, "ah tidak kok, aku hanya sedang bingung"

'kenapa?'

"kenapa?"