Perpisahan

5.3K 404 13
                                    

Akhirnya apdet juga dah:v
Maklum ya, udah kelas 12 wkwk *gak nanya
Sibuk UNBK, simulasi, ujian sekolah, cari jodoh *eh
Sok atuh chapter 2 dinikmati.. Semoga sukaaa

.
.
.
.
Wedding
Chapter 2
.
.
.
.

2 bulan setelah menikah, ada seseorang yang mengirimkan foto-foto kelakuan Chanyeol selama tidak ada dirumah. Baekhyun merasa sakit namun ia senang, ternyata ada seseorang yang masih peduli dengannya dari jauh. Baekhyun ingin sekali bertemu dengan pengirim misterius itu dan berterima kasih dengannya. Baekhyun masa bodoh dengan foto-foto tersebut, toh juga pasti sama dengan yang kemarin. Ia mengambil secarik note kecil dan membacanya.

"keep healthy^^ #Jooong"

Setiap kiriman berbeda, note pun berbeda, hanya susu strawberry yang tidak berubah.
"siapa dirimu huh? Aku berhutang budi padamu"

.
.
.
.

Chanyeol berdiri dikamarnya, mencoba mencari amplop coklat yang hilang. Tangan besar nya membuka laci nakas satu per satu. Mata nya menemukan objek yang dicari, segera ia buka, namun bukan apa yang diinginkan, namun berisi foto-foto dirinya sedang diluar rumah. Emosi nya meluap, segera ia menemui Baekhyun yang sedang didapur.
"Baekhyun!!"
"ne? Aku mendengarmu, tidak usah berteriak"
"ini apa hah?!" Baekhyun menatap Chanyeol lalu beralih ke amplop coklat ditangan Chanyeol.
"eung"
"maksud mu apa huh?!"
"itu- itu hanyaㅡ
ㅡHANYA APA?!"
"KAU MELAKUKAN INI SEMUA?! KAU MEMATA-MATAI KU?!"
"DIMANA OTAKMU PARK CHANYEOL!" Baekhyun berteriak sangat kencang, membiarkan air matanya meluncur bebas. Memberanikan diri menatap mata elang dengan kilatan kemarahan disana.
"aku selama ini percaya padamu, aku mencintai mu, semua kuberikan padamu, harta ku, kehidupanku, tubuh ku, lalu apa yang kau berikan?! Kau asik berselingkuh dibelakangku!" Chanyeol menatap Baekhyun tak percaya.
"jaga bicara mu Byun Baekhyun"
"kau bahkan menyebut ku Byun? Kau sendiri yang mengubahnya, Manusia macam apa kau?!"

"CUKUP! Kau keterlaluan Baek"
"aku? Bukankah kau?!"

PLAKK

Baekhyun memegang pipi kirinya, menatap Chanyeol dengan menahan air matanya.
"Baekㅡ
ㅡcukup! Aku membenci mu Park Chanyeol"
"mianhae"
"sudah, mungkin aku terlalu baik padamu, kuputuskan untuk sampai disini saja, maafkan aku, tapi aku mohon, cerai kan aku sekarang juga" Baekhyun berkata dengan berusaha menahan tangis nya agar tidak tumpah. Ia sudah lelah bersabar dengan Chanyeol. Chanyeol menatap Baekhyun tak percaya.
"Baekhyun mianhae, aku tak sengaja"
"tidak perlu minta maaf padaku, itu hanya membuatku sakit" Baekhyun kemudian meninggalkan Chanyeol. Chanyeol dengan cepat membanting gelas disebelahnya.
PRANGG
"argh!!"

Baekhyun termenung disofa ruang tamu. Menatap ternit rumahnya. Ia tak percaya dengan kejadian tadi, ia benar-benar lega sudah mengatakan yang sebenarnya. Tuhan masih melindungi nya, dan sayang dengan Baekhyun.

Terdengar derap langkah perlahan menuju kearahnya, dengan cepat Baekhyun berakting tidur.
Sosok yang diyakini Baekhyun adalah Chanyeol itu, duduk di pinggir sofa. Perlahan sebuah tangan besar mengusap pipi kiri Baekhyun.
"Mianhae Baek, Mianhae" ia rapatkan selimut ke tubuh mungil itu dan pergi.
Baekhyun membuka matanya dan menangis.

.
.
.
.

Pagi hari, Baekhyun sudah berkutat dengan ponsel nya sembari memasak.
"hyung, aku ingin ke New York"
"..."
"entah, minggu ini mungkin"
"..."
"tidak, aku sendiri"
"..."
"dia sibuk dengan pekerjaan nya, aku tidak mau mengganggu nya hyung"
"..."
"baiklah, annyeong"
PIP

"kau akan ke New York?" pertanyaan Chanyeol sukses membuat Baekhyun kaget. Ia tuang sup kaya akan irisan wortel kesukaan nya kedalam mangkuk, dan pergi menuju ruang tv tanpa menjawab bahkan melihat kearah Chanyeol. Seakan-akan hanya ada dirinya saja disana.

Baekhyun menonton tv sambil menyantap sup wortel nya. Sebenarnya Baekhyun tidak sepenuh nya fokus pada tayangan tv. Ia fokus pada bayangan Chanyeol yang terpantul dari lemari kaca disebelah tv sedang kesulitan memakai dasi dilehernya. Baekhyun beranjak menghampiri Chanyeol, lalu memakaikan dasinya. Chanyeol melihat kearah pipi Baekhyun, masih merah. Tangan nya terulur meraih pipi tembem itu, namun Baekhyun menolak. Sangat jelas bahwa Baekhyun menolak perlakuan nya secara nyata.
"lain kali kau belajar sendiri memakai dasi" hanya itu yang Baekhyun ucapkan, datar dan tidak menatap Chanyeol sedikit pun.

Chanyeol sudah pergi kekantor, Baekhyun langsung menghubungi Luhan.
"..."
"hyung, bisa kau ke Korea?"
"..."
"jebal hyung"
"..."
"hari ini juga"
"...!" Baekhyun menjauhkan ponsel nya dari telinganya.
"ini masalah rumah tangga ku"
"...!" Baekhyun menjauhkan lagi ponsel dari telinganya.
"bisakah kau tidak berteriak hyung? Suara mu nyaring sekali"
"..."
"aku- aku ingin bercerai"
"..."
"makanya, bantu aku"
"..."
"ne, hati-hati"
PIP Baekhyun memijit pelipisnya, ia benar-benar pusing.

.
.
.
.

Pukul 4 sore, Luhan & Sehun sudah sampai dirumah Baekhyun. Dan Baekhyun menceritakan kejadian dari awal hingga akhir.
Tak lupa masalah amplop coklat.
"keparat! Sudah kubilang kan jangan menikah dengan nya!" amuk Luhan.
"tapi aku menyayangi nya hyung"
"kau mau saja dibodohi! Begini kan jadi nya"
"sudahlah, jangan menyalahkan Baekhyun" seru Sehun berusaha melerai.
"tapi mau menyalahkan siapa lagi? Chanyeol kan sudah terbukti bersalah"
"hyuung, lalu bagaimana?!"
"ya satu-satu nya cara bercerai"
"hanya itu?" Luhan mengangguk.
"tidak ada cara lain, kau memang harus berpisah dengan nya"
"Baekhyun" yang dipanggil menengok kearah Sehun.
"barusan Chanyeol kemari"
"mwoya?"
"dia berdiri di balik pintu, mungkin mendengar debat mu"
"jinjjayo?" Baekhyun ingin berlari keluar, namun tangan Luhan menghentikannya, "biarkan, dia memang harus tau ini semua"
"tapi hyungㅡ
ㅡKAU TERLALU BAIK BAEKHYUN! LAKI-LAKI BAJINGAN SEPERTI DIA TIDAK PATUT KAU PERTAHANKAN!" tanpa sengaja Luhan berkata demikian. Membuat nyali Baekhyun menciut seperti teripang rebus-_-

Chanyeol mengemudikan mobil nya dengan kecepatan medium. Memikirkan lagi apa yang dibicarakan Baekhyun dan Luhan. Ia memang salah, menyinyiakan ketulusan hati yang Baekhyun berikan. Ia malah asik berselingkuh dengan teman semasa sekolah dasar sekaligus menjabat sebagai bendahara kantornya. Kini menyesal, air mata membanjiri pipinya.
"BAEKHYUN!"

.
.
.
.

Hari persidangan dimulai, tampak jelas wajah gelisah yang Baekhyun tampilkan. Sudah hampir satu jam mereka menunggu kedatangan Chanyeol diruang sidang.
"bagaimana hyung?"
"kata Sehun dia dalam perjalanan" Baekhyun mengangguk berusaha menenangkan jantungnya.




Tambah absurd? Tambah aneh?
Hahh~ sudah kuduga..wkwk
VoMent guys, terima kasih!!

ㅡBBaekaeobsong

WEDDING •CHANBAEK• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang