POV ZEA
Nama aku Anizya Diatama lebih sering dipanggil zea. Hari ini hari pertama aku sekolah di SMA Mustika Harapan, tahun ini tidak ada MOS jadi langsung kumpul sama teman sekelas, aku dapat kelas IPA - 1 dan aku tidak tau kelasnya dimana alhasil cuma keliling nyari kelas padahal bel udah bunyi. Dan.... akhirnya aku sudah sampai di depan kelas, sedikit takut juga sih karena udah ada guru nya.
"assalamualaikum bu"ucap ku takut
"waalaikumsalam, kenapa kamu telat? Hari pertama masuk udah telat aja "
" maaf bu tadi saya bingung nyari kelasnya "
" Yasudah silakan duduk itu ada bangku kosong!! "
" iya bu "
Setelah itu aku langsung duduk di bangku kosong, tapi ada perempuan juga di sebelah, aku gatau sih namanya siapa. Di depan sana bu guru sedang menjelaskan tentang eskul, dan tentang sekolah ini. Tidak kerasa bel istirahat sudah berbunyi.
"hai nama lo siapa " kata aku membuka obrolan
"nama gue Zalsavira Putri biasanya dipanggil zalsa. Lu sendiri? "jawab temen sebangku aku
" Ohh.. kalau nama gue Anizya Diatama, bisa panggil gue zea "
"oh.. " jawabnya singkat
" hmm... mau ke kantin ga?" sambungnya ragu ragu
" oke boleh , tapi lo tau kantin nya dimna?" Tanya aku
"Engga, palingan nnti ketemu sendiri heheh" jawab zalsa dengan cengiran lebar
Setelah aku dan Zalsa balik dari kantin lalu ke kelas gak lama bel masuk pun berbunyi. Dan ada guru yang masuk ke kelas aku. Topik nya masih sama, membicarakan tentang sekolah ini dan juga tentang prestasi-prestasi eskul di sekolah aku. Ga lama bel pulang pun berbunyi. Guru yang ada di kelas aku pun keluar . Aku langsung membereskan buku, setelah itu aku memanggil zalsa.
"zal pulang naik apa? Trs, rumah lo dmna? "tanya aku
" rumah gue di perumahan aster 19 dan pulang naik angkot"
"oh aster 19 deket rumah gue dong tapi gue aster 18 mending lo bareng naik motor gue aja " ajak aku
"Aduh, yaudah deh ayo daripada gue jalan kan nanti gue tambah kurus deh hahaha" aku terkekeh mendengarnya
" Ternyata lo gatau malu ya gue kira lo orang nya pendiem hh"
" hehe ya gitu deh"kata zalsa
"yaudah lah ayo pulang"
Pas dijalan dia manggil gue..
"zea" dengan sedikit teriak
"Yaampun zal gue ga tuli kali, kecilin suara lo ogeb."kesal aku
"Maaf maaf hehe, lo mau msuk eskul apa? " tanya zalsa
" maunya sih basket. Lo sendiri? " aku balik tanya
" PMR sih maunya tapi gua SMP nya marching band."
"Gua saranin PMR aja"kata ku sok tahu
" ze depan lapangan itu rumah gue yang warna biru yang paling bagus whahaha" zalsa sambil ketwa ga jelas
Sampai depan rumah zalsa.....
"Makasih zea cantik" kata dia tersenyum manis
"Sama sama jelek hehe udh ya gue balik dulu" kata aku langsung bergegas pergi.
~~~~~
Sudah satu bulan aku berteman dengan zalsa, dan sudah satu bulan juga aku selalu berangkat sekolah bareng zalsa, tapi hari ini itu bener-bener macet terparah yang pernah aku rasain, sampai pusing.
" aduh zal gue frustasi bgt macetnya ga nahan "kata aku frustasi
" lo si berangkatnya siang banget "kata dia menyalahkan aku
"enak aja lo ngomong " kata ku tidak terima
" depan yoo zal.."
" ayo dah.."
Saat ini aku dan zalsa sedng berada di pinggir lapangan.
"zal zal.. Itu cowok ganteng banget sih" aku ga sengaja meliht kakak kelas yang gantng.
"ih.. Ganteng si iya tapi jijik banget gue, kak reza bad boy gitu "
"apasi bukan kak reza tapi yg lagi megang bola basket tuh " aku nunjuk ke arah cowok yang lgi main basket.
"oh itu mah kak Bara "
"LO KENAL ???"tanya ku penasaran
"sepupu gue bege " seketika aku kaget saat zalsa ngomong gitu
"lo mah knpa ga bilang punya sepupu ganteng gitu kan bisa gue gebet hehe"
" ok ntar gue kenalin"
Loh kok tumben dia nyetujuin permintaan aku ,tanyaku dalam hati
Kring....
Bel masuk udah bunyi
"ze udah bunyi tuh bel masuk yoo " aku pun berfikir sejenak
"ayo tapi 1 syarat lu ngenalin gue ke kak bara sepupu lo"
" iyaiya td kan gue udh bilng "
Maaf ya kalo ini ga jelas.. jujur.. ini penulisamatiran wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA
Teen FictionBerawal dari di comblangin Zalsa. Zea dan Bara mulai dekat. Disaat mereka mulai saling sayang , muncul Reza yang ingin mendekati Zea. Lalu bagaimanakah nasib hubungan Zea dan Bara? Dan apakah Reza berhasil mendekati Zea?