ILYMH - Kembaran Zayn Malik

381K 7.2K 61
                                    

Cerita Sandy ke 2 di wattpad. Semoga suka..

-
-

Kring.. Kring..

Diandra keluar dari gedung kelasnya. Gerombolan teman temanya sudah menunggunya didepan gerbang. Diandra memang tidak sekelas dengan teman temanya itu. Karena mereka pisah kelas saat naik kelas dua. Sedihh.. Ya Diandra sedih. Kalau dikelas tak ada teman sebaik mereka

Disana ada Bulan, Zelo, Zela, dan Michel. Si Bulan melambai lambai ke arah Diandra. Memberi isyarat pada Diandra agar berjalan lebih cepat.

Tapi mau diapain lagi, Diandra yang memang pada dasarnya keturunan ningrat itu mana bisa berjalan cepat. Yang ada nanti dia kesandung. Lihat saja dia berjalan pelan sekali seperti pengantin baru.

Karena sudah tak sabar menunggu, Bulan pun menghampiri Diandra dan menariknya. Jika menunggu mungkin mereka akan lumutan ditempat. Diandra hanya mencibirkan bibirnya. Membiarkan Bulan menarik tanganya, iya dia tau kalau dia lelet. Kan sudah kodratnya, mau diapakan lagi.

"Pelan pelan kali Bul. Kasian tuh Diandra nya" tegur Michel kesal. Semua mata langsung menoleh kearah Michel. Dan menghujani Michel dengan kata cie...

Diandra cemberut, melipat tanganya di depan dada. Teman temanya ini selalu mengganggunya tanpa alasan. Padahal kan dia dan Michel hanya sebatas sahabat, tidak lebih tidak kurang sedikitpun.

"Ihh apaan sihh kalian. Cia cie cia cie Diandra sumpelin baru tau rasa." sungut Diandra. Matanya yang bulat memelotot, bukanya takut teman-temanya malah terkekeh sendiri.

"Sumpelin aja Di. Asal disumpelinya pake bibir kamu hehe." canda Zelo.  Mata Diandra membulat. Zelo ini mulutnya benar-benar minta dibacain surat yasin deh biar nggak mesum terus.

"Ihh kak Lo nggak boleh gitu tau. Ntar La bilangin Mom nihh." tegur Zela kembaran Zelo yang katanya hanya selang lima menit. Berasa jadi UpinIpin saja mereka. Haha.

"Hehe jangan La. La kan baik ntar kak Lo traktir es Krim deh." bujuk Zelo sambil mengedip ngedipkan matanya. Percis seperti orang kelilipan.

Pletak...

Bulan menjitak kepala Zelo sampai pitak. Zelo hanya meringis menerima perlakuan kasar dari Bulan. Mau di apakan lagi, samg pujaan hati memang suka kasar.

"Sakit Yang."

"Yang yang pala lo peyang. Lagian lu main sogok. Nggak boleh tau, haram." cibir Bulan.  Diandra dan Michel hanya tertawa melihat tingkah konyol dua bocah yang tengah adu mulut tersebut.

Sebenarnya Zelo itu suka sama Bulan. Bulan juga sudah mengetahui itu. Tapi memang dasarnya Bulan cuek akut sama setiap cowok yang deketin dia. Yahh dia anggap Zelo seperti angin lalu saja.

Tangan dingin terasa menggenggam tangan Diandra. Diandra langsung melihat kearah tanganya. Michel.. Yah itu tangan Michel.

"Mich" panggil Diandra.  Michel hanya bergumam tidak jelas. Masih sibuk mentertawakan Zelo dan Bulan yang tengah cubit cubitan. Sambil membayangkan dirinya juga Diandra suatu saat nanti juga melakukan hal itu.

"Lepas Mich." Diandra menggerakan tanganya, bukanya melepaskan Michel semakin mengeratkan. Tangan Diandra sampai sakit. "Sakit Mich."

"Biarkan seperti ini dulu, sebentar saja." Ujar Michel yang dapat didengar ileh teman-teman yang lain. Mereka pun mendekati Michel dan Diandra. Dan menghujani dengan kata cie untuk yang kedua kalinya panjang lagi eeeee nya.

"Lepsin ih." Diandra menghentakan tangan Michel sampai terlepas. Dapat Diandra dengar bahwa Michel mendesah kecewa. Mata Diandra berputar malas, tentu saja dia sangat kesal diperlakukan seperti ini.

"Pulang yuk panas nih. Ayo bang Lo kita pulang duluan." Zela menarik tangan Zelo. Namun Zelo meronta. Dia kan pingin pulang sama Bulan. Bukan sama alien.

"Abang Lo mau pulang sama Yayangnya abang. La nebeng Mich atau Diandra aja."

"Nggak mau. Gue gak mau pulang ama lu. Gue bawa mobil." Bulan langsung ngacir pergi. Menghampiri mobil matic merah yang terpakir diberanda sekolah.  Mobil Bulan berlalu didepan Michel, Diandra, Zela, dan Zelo. Sambil menyalakan klaksonya.

Zelo udah diseret sama Zela masuk kemobil. Begitu masuk Zela langsung tancap gas dengan kecepatan setara dengan Valentino Rossi. Ehh tapi kan Valentino rossi pembalap motor bukan pembalap mobil.

Tinggallah Diandra dan Michel berduaan, awkward moment banget sih ini.

"Mich Diandra pulang duluan ya." Diandra berjalan meninggalkan Michel. Namun Michel menahan tangan Diandra. Diandra berbalik menatap Michel dengan tatapan bertanya tanya.  "Apa Mich? Kamu mau nebeng Diandra? Kamu ga bawa mo-"

"Aku bawa kok. Hanya saja aku ingin mengajakmu pulang bersama." Diandra menggeleng seraya tersenyum.

"Gabisa Mich. Diandra ada janjian sama Mami sama Papi pulang sekolah Diandra langsung mampir ke restauran." jelas Diandra.  Michel sedikit kecewa. Namun dia segera tersenyum. Nggak papa deh gagal hari ini. Masih ada hari esok. Pikirnya.

"Yaudah aku pulang dulu. Bye"

Diandra berlalu dari hadapan Michel.

.....

Setelah beberapa menit. Diandra sudah sampai direstoran barat yang disms kan Papinya tadi. Untung jalanan cukup lengang tadi. Jadi tak memakan waktu lama.

Setelah memarkirkan mobilnya. Diandra berjalan menuju lantai dua tempat Mami dan Papinya berada.

Ditengah jalan perut Diandra melilit. Jadilah dia berlari dulu ke kamar mandi. Menuntaskan hajatnya terlebih dahulu. Selang beberapa menit Diandra keluar. Memperbaiki dandananya dikaca kamar mandi.

Lalu ia keluar dengan tergesa. Karena sedari tadi Papinya sudah miscalled terus.

Brakk!!

Baru saja keluar Diandra sudah dikejutkan oleh seseorang yang menabrak dirinya. Sampai Diandra terjatuh kelantai. Sudah seperti kain lap saja.

Si penabrak hanya berdiri menatap Diandra saja. Tanpa ada niatan ingin membantu.

Diandra mendongak dan mencebikkan bibirnya. Ternyata penabraknya seorang om om yang bersetelan rapi. Wajahnya juga tampan. Sebelas dua belas lah sama Zayn malik. Tetapi sorot matanya begitu dingin, acuh tak acuh, dan tidak ada rasa tanggung jawab sekali.

"Om hati hati dong. Sakit nih." Diandra berdiri dan memukul mukul pantatnya yang kotor.

"Om?" tanyanya.

"Iyalah Om. Kan Om sudah Om Om"

'Aduh apaan sih Di. Kok bicaramu mbulet gitu' omel batin Diandra. Saat melihat kembaranya Zayn Malik itu mengangkat sebelah alisnya meremehkan kata kata Diandra yang amburadul. Bahkan sudah tidak menurut EYD lagi.

"Siapa suruh langsung keluar. Nggak bilang bilang lagi"

"Ihh Om ini. Masa aku harus teriak teriak dulu sihh. Kan nggak banget." cibir Diandra emosi. Bukanya nolongin, minta maaf, atau apa gitu. Si Om malah nyeramahin Diandra. Cukup Mami aja yang ceramah Om nggak usah.

"Hhh..dasar gadis kecil."

Mata Dindra melotot. "Jaga bicara Om ya. Untung ganteng kalo enggak udah aku cakar cakar tuh muka."

Diandra masih marah marah nggak jelas. Dan si Om yang udah garing banget. Akhirnya ninggalin Diandra tanpa kata. Jelaslah Diandra marah mendekati ngamuk malah. Bisa bisa nanti Diandra berubah menjadi Avatar lagi.

"DASAR OM GAK BERTANGGUNG JAWAB!! OM GILAAAA!!!"

oOo

Tbc

Maaf kalo bahasa nya nggak jelas. Sandy mohon maaf. Semoga suka jan lupa vote.

Sandy juga au ngasih tau. Kalo dipart ini konfliknya belum kumunculin. Mungkin dipart selanjutnya. Tergantung sama otak sih hehe

I Love You My Husband [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang