Karena udah lima vote gw up.. Enjoy reading guys.
-
-Autor's pov
Tidak tau mengapa hati Diandra sakit saat mendengar penolakan yang dilontarkan Rio. Eh tapi kalian jangan salah faham dulu. Diandra sakit hati bukan karena Diandra cinta sama Rio. Tapi Diandra orang yang mempunyai hati lembut. Jadi dia tak suka direndahkan didepan orang lain.
Apalah Rio itu. Bilang Diandra anak kecil. Padahal Diandra itu gadis mandiri dan dewasa. Nggak tau aja itu si Rio. Bagaimana jiwa keibuan dan keistrian si Diandra. Menyesal pasti Rio menolak Diandra yang cantik dan muda itu.
Huhh om om menyebalkan...
Sudah hampir sepuluh menit Diandra mengurung diri di kamar mandi. Duduk di closet sambil mendengarkan musik. Seperti orang gila memang. Tapi mending gini daripada duduk disana kepala sama kuping terasa panas.
Drt.. Drt..
Lagu surat kecil untuk starla yang tengah diputar ponsel Diandra tiba tiba berhenti. Saat sang papi telepon. Sudah bisa dipastikan bukan sang papi yang telpon. Melainkan sang Mami yang cerewetnya kelewat dosis itu.
"Hal-"
"Balik lagi nggak! Ngapain sih kamu di kamar mandi. Tidur hah?"
Belum juga Diandra menyelesaikan kalimat sapaannya. Mami sudah memotongnya cepat seperti kereta api express. Wusshh...
"Iya Mi, iya." Kesal Diandra, kenapa sih tidak Papi saja yang bicara. Maminya itu terlalu cerewet, lain halnya dengan Papi yang kalem.
"Udah cepet selesain. Rio mau ngomong"
Tut...
Kebiasaan deh Mami itu. Suka mutus sambungan telepon tanpa salam penutup. Baru juga Diandra mau mangap ngucapin salam Maminya main putusin saja.
Dengan langkah diseret seret Diandra kembali ke meja tempat dimana keluarga dan calon keluarga Diandra berkumpul. Daripada dikunciin dikamar sama Mami mending balik lagi ajalah. Pikirnya.
Disana Rio sedang berbincang dengan Papi Diandra. Sesekali tertawa. Terlihat akrab sekali. Memang kejam Papinya Diandra itu. Masa bisa tertawa tawa saat anaknya ditolak mentah mentah. Apalagi partner tertawanya orang yang menolaknya. Kejam Papi tiri..
Kepala Diandra celingukan mencari keberadaan sang calon mertua. Ehh maksudnya Pak Darmawan sama istrinya. Kok tak ada ya? Kenapa tinggal MiPi sama si Rio. Apa Mereka udah pulang terus mereka nitipin Rio sama MiPi Diandra.
Hellow emang keluargaku tempat penitipan bayi tua. Pikir Diandra.
"Eh itu Diandra. Sini nak" panggil Mami sok manis. Kalau didepan om Rio aja anggun. Coba nggak pasti udah mencak mencak itu. Batin Diandra mencibir kelakuan Maminya.
Diandra duduk berhadap hadapan dengan Rio. Saat Rio memandang ke arah Diandra. Diandra langsung menjulurkan lidahnya dan menatap Rio penuh rasa permusuhan yang kental.
Rio ingin tertawa saat itu juga. Namun ia tahan sekuat tenaga. Bisa bisanya dia menerima perjodohan konyol ini. Padahal calon istrinya itu masih kekanakan sekali. Lihat saja tingkahnya saat menjulurkan lidahnya benar benar seperti Nisa adik Rio.
"Pi pulang yuk. Diandra capek." rengek Diandra sambil bergelayut manja di lengan Papinya.
Rio yang melihat itu lantas tersenyum sambil geleng geleng kepala.
"Apa!" kata Diandra saat melihat Rio tersenyum. Rio tak menanggapinya. Kalau dia menanggapi anak kecil bisa bisa restauran ini bisa jadi kacau.
"Ya Papi sama Mami pulang"
"Yey." Diandra berdiri dan tepuk tangan senang. Tapi kesenangan Diandra tak berlangsung lama. Sang Mami yang cantik bak artis Korea bajakan itu menarik tangan Diandra. Sampai Diandra duduk lagi ketempat semula.
"Yang pulang Mami sama Papi aja. Nak Rio mau ngobrol sama kamu. Ayok Pi." dengan cepat Mami menyambar lengan Papi dan menyeretnya keluar dari restauran.
Tinggallah dua anak manusia berbeda generasi itu. Suasa jadi sangat canggung. Rio menatap Diandra dalam, sampai Diandra salah tingkah.
"Ih om aku mau pulang." Rio mengangkat sebelah alisnya.
"Om? Kenapa harus om? Memang aku kelihatan tua?" Ujar Rio mencairkan suasana.
Diandra menghembuskan nafas dramatis. "Om kan emang udah tua." Kata Diandra sadis. "Sudah lah terima saja kenyataan yang ada." lanjut Diandra saat Rio ingin membantah perkataanya.
"Yasudah lupakan soal tadi. Terserah kamu mau manggil aku apa." kata Rio dingin.
Diandra jadi takut sendiri melihat dan mendengar aura dingin Rio. Mendingan Diandra makan sajalah. Berbagai macam seafood tersaji di hadapan Diandra, tidak hanya seafood ada juga berbagai macam junkfood kesukaan Diandra.
"Aku mau makan!" Ucap Diandra, yang diberi anggukan oleh Rio.
Diandra memulai makanya, rasanya enak sekali. Sampai dia melupakan keberadaan Rio disini.
Rio memperhatikan Diandra lekat, entah kenapa jantungnya berpacu lebih cepat. Cantik sekali gadis kecil dihadapanya ini. Dia mirip dengan barbie, jika divisualisasikan dengan kartun.
"Ada saos di bibir kamu." Ujar Rio sambil menunjuk bibir Diandra yang belepotan. Diandra meraba bibirnya, namun Diandra tak kunjung menemukanya. Rio jadi gemas sendiri ngelihatnya.
Udah abaikan saja Yo. Pikir Rio.
Rio mengepalkan tangan nya. Dia memajukan tubuhnya dan mengusap ujung bibir Diandra menggunakan ibu jarinya.
Deg.. Diandra menahan nafasnya. Baru kali ini dia melihat Rio sedekat ini. Dan demi apapun dia ganteng banget. Zayn Malik aja lewat.
Saat menyadari kedekatanya dan Diandra. Rio kembali duduk diposisi semula. Disebrang Diandra. Tiba tiba saja suasana menjadi canggung parah.
"Di!" panggil Rio.
"Apa om Rio?" masih dengan menunduk Diandra menyahuti panggilan Rio. Rio sedikit geram sih sih saat Diandra memanggilnya dengan embel embel om. Biar bagaimanapun Rio ini calon suaminya. Bukan calon suami tantenya.
"Kamu udah tau belum?"
Diandra menggeleng.
"Seminggu lagi kita nikah"
Pusing.. Tiba tiba Diandra jadi pusing.
Dan... GUBRAK!!!
Diandra pingsan ditempat.
oOo
Tbc
Gimana bagus nggak. Kira kira kalian mau next atau udahan nih. Hehe semoga suka ya.
Oh iya gw mau bilang kalo semiggu kedepan gw nggak bakal up. Soalnya gw TDS disekolah hikshiks pusing bat.
Gini ya susahnya jadi kelas 3 banyak ujianya.Jadi maaf ya. Tapi aku juga nggak tau nih bisa lanjutin ini apa nggak. Semoga bisa yaa..
Dan gw mau minta doa supaya tes berjalan dengan mulus.
Sorry ya gw batalin terus abis ceitanya kaya kepotong gitu huhu apakah watty sedang eror ya semoga kali ini bisa bim salabim
Thx
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Husband [Complete]
Humor[15+] "Apa dijodohin!! Please deh Mi ini bukan jamanya Siti Nurbaya. Dan lagi umur Diandra masih enam belas tahun Mi masih sekolah. Masa udah main dijodoh jodohin sama om om lagi. Nggak kasihan apa sama anak sendiri Mi!" -Diandra Ayudia Pratama "Apa...