3

6 0 0
                                    

"akhirnya kalian datang,-" ucap amanda karena sebentar lagi ia dan verel akan bebas dari tempat ini.

akhh

akhh

akhh

rintihan pelan verel membuat orang orang di sekitarnya langsung memusatkan perhatian padanya. "panggil tim medis,cepat!" teriak arga yang berada disebelah verel. Sebelum tim medis datang verel sudah pingsan duluan,membuat orang orang yang berada disekitarnya menjadi panik. Dan akhirnya tim medis datang dan langsung memberi pertolongan pertama pada verel,lalu mereka membawanya ke hellicopter untuk membawanya kerumah sakit. Darah sudah berceceran dimana mana. Setelah kejadian itu pasukan MKO pergi untuk kembali ke Mabes.

Tak lama setelah pasukan MKO datang,pasukan SY mundur karena kualahan menghadapi mereka semua. Jangan tanya siapa yang menang,pastilah pasukan MKO yang menang. "mundur,mundur,mundur." Ucap argus memberikan komando. Tidak berselang lama pasukan SY mundur dari pertempuran. "aku akan membalas kalian nanti,pasti. Aku.ber.jan.ji." ucap argus dengan sedikit penenkanan pada kalimat terakhir,dan langsung berlari mundur.

.

.

.

.

Verel mengerjapkan matanya bertanda dia sudah sadar, verel sekarang berada di rumah sakit militer. Setelah mereka pergi tadi,mereka langsung kembali ke mabes MKO tapi tidak dengan arga,bayu,dan sang Jendral. Mereka ke rumah sakit terlebih dahulu untuk memastikan keadaan verel. Dan tentang amanda dia sekarang berada di MKO untuk menenangkan diri.

Setibanya mereka di rumah sakit mereka bertemu dr. Brian,dokter yang mengurus verel. "bagaimana keadannya. " ucap Arga langsung dengan satu kali hembusan nafas.

"dia mendapat luka tembak di kaki bagian kanan,untungnya lukanya tidak sampai pada bagian tempurung kaki. Kalau misalnya sampai itu terjadi maka dia akan menjadi cacat. Aku sudah berhasil mengularkan pelurunya dari tubuhnya,sekarang kita hanya perlu menunggunya sadar. " ujar brian panjang lebar.

"kalau begitu aku pergi dulu." Ucapnya lagi untuk pamit.

Arga menghembuskan nafas lega karena verel selamat,sedetik kemudian dia langsung terjatuh ke lantai,dan tanpa sadar arga menjatuhkan air matanya. Begitu juga jendral dan bayu.

"entah mengapa aku merasa lega." Ujar arga yang hampir terisak

"aku tidak menyangka dia menyelamatkan amanda." Lanjutny

"sungguh,sungguh,sungguh aku tak percaya ini." Ujar arga lagi,namun sial airmatanya tak bisa berkompromi bukannya air matanya berhenti namun malah turun semakin deras. Dan arga tak menyukainya.

"aku harap ia segera sadar." Tanpa sadar sang jendral juga menurunkan kristal beningnya.

---

Beberapa saat setelah verel dipindahkan dikama inap biasa arga,bayu,dan jendral memasuki kamar. Mereka memandang verel dengan perasaan antara senang,sedih,dan masih bayak lagi. "aku mohon sadarlah,aku ingin kau bergabung lagi dengan kami. Aku merindukanmu,sangat. Aku mohon bangunlah.." ucap arga sambil menggenggam tangan verel,yang sontak membuat bayu dan jendral menoleh kearahnya. Tak disangka air mata arga turun lagi membasahi pipinya. Bayu dan jendral yang melihat dan mendengarnya langsung menyusul arga menangis.

1 jam

2 jam

3 jam

4 jam

1 hari

2 hari

7 hari

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COMEBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang