3. Pembohong

70 5 2
                                    

Awan pagi yang berwarna abu-abu seakan mewakilkan perasaan Lisa.

Perasaan yang dahulu pernah meninggalkannya kini kembali untuk meneuminya.
Perasaan itu membuat Lisa sesak, sesak akan menahan rasa kecewa yang amat sangat mendalam.

"Entah aku harus bahagia atau kecewa" ucap Lisa dalam hatinya

"Lisa.. kamu sudah siap berangkat ke sekolah?"
Teriakan mamanya membuat Lisa tersadar dari lamunannya.

"Iya mah"

"Mah aku berangkat ya" kata Lisa.
"Kamu ga sarapan dulu?" Tanya sang mama
"Aku ada janji mah sama temenku, nanti aku sarapannya di kantin sekolah aja" kata Lisa sambil berjalan ke depan pintu rumahnya.
"Yaudh terserah kamu, tapi jangan lupa makan ya, nanti maag kamu kambuh" perintah mama.

"Iya mah.."
"Hati-hati ya sayang"
Ucap mama sambil melambaikan tangannya

Lambaiyan tangan mamanya sudah mulai tidak terlihat lagi. Lisa sudah mulai menjauh dari rumahnya.

Didalam mobil berwarna hitam, Lisa lagi dan lagi memikirkan Nicol. Dia masih tidak percaya Nicol akan kembali ke kehidupannya.

Lisa tenggelam dalam lamunannya dan bahkan dia tidak sadar bahwa sudah sampai di sekolah.

"Non Lisa, sudah sampai" kini pak wawan yang menyadarkan Lisa dalam lamunannya.
"Oh iya pak" Ucap Lisa yang sedikit gagap karna ucapan pak wawan tadi membuatnya kaget.

***

Tingg..tingg..

Bel tanda pelajaran akan segera dimula.

"Dorr.."
Nayla mengagetkan Lisa
"Aduh nay, lu tuh ya... pagi-pagi udah bikin sport jantung aja." Kali ini Nayla yang menyadarkan Lisa.
"Masih mendingan gua pagi-pagi ngagetin orang, lah lu pagi-pagi udah ngelamun"
"Nanti kesambet"
Kata Nayla
"Gua ga ngelamun kok." Lisa mengelak dan membela diri.
"Alaa gausah bohong deh lis"
"Emang lu kenapa kok pagi-pagi udah ngelamun" tanya Nayla

Selamat pagi murid-murid

Tiba-tiba masuk seorang guru wanita yang sudah tua dan berpenampilan jadul dengan tampang yang seakan ingin memakan muridnya sendiri, membuat seisi kelas terdiam.

Dia adalah Bu Endang, beliau seorang guru matematika yang memang terkenal sangat galak dan bisa di bilang kejam kepada murid-muridnya.

"Eh sumpah, itu guru kiler banget ya?" Tanya Lisa
"Dia Bu Endang, guru paling kejam di SMA Garuda" perjelas Nayla
"Kejam gimana nay?"
"Waktu itu ada murid yang datang terlambat saat jam pelajarannya, terus Bu Endang ngehukum murid itu ngerjain soal satu semester dan itu harus diselesaikan dalam 1.." Nayla terdiam
"1 apaaa" Lisa penasaran

"Yang mengobrol akan saya hukum, mengerjakan 100 soal dalam waktu dua hari" Peringatan Bu Endang

Lisapun terdiam dan mengerti maksud dari terdiamnya Nayla.

Tingg..ting..

Bel istirahat berbunyi

"Lis ke kantin yuk" ajak Nayla
"Lu duluan aja deh nay, gua nanti nyusul" ucap Lisa
"Emang lu mau kemana?" Nayla bertanya
"Mau ke tolilet dulu"
"Oh yaudah deh, gua duluan ya"
"Iyaa.."

"Aduhh lega" ucap Lisa

Baru beberapa meter dari depan toilet, tiba-tiba ada yang memanggilnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Admirers In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang