(5) Orange

9 2 0
                                    





Hujan kembali turun bersama kenangan saat dulu kita bermain dibawah kenikmatan tuhan, saat hujan turun berlomba begitu deras kita tertawa lepas menerobosnya tanpa mengacuhkannya yang sedari tadi jatuh di raga, hingga menjadi tempat berteduh sebelum udara menjadi sangat dingin, tanpa sadar bahwa kaulah tempat yang memberi kehangatan, tangannya perlahan ditadahkannya untuk menikmati lembutnya sentuhan hujan. Aku menatapnya dan dia masih menatap setiap percikan air yang jatuh di tangannya sembari tersenyum tulus. Perlahan, ku tadahkan tanganku kurasakan dinginnya tetesan hujan yang dengan cepat menyambar jari-jari kecilku, sejenak kami sibuk dengan lamunan masing-masing , tak lama dia menatapku perlahan, tiba-tiba aku merasakan hal yang mengejutkan dalam jiwa-- seketika kehangatan menjalar dalam tubuh, perlahan aku menoleh menatapnya dan BUMMM mata kami saling bertemu, hujan mereda. Dengan rasa canggung kami pulang bersama, dalam perjalanan yang canggung ia mengantarku hingga ke rumah, bahkan menunggu ku hingga masuk ke dalam untuk memastikan bahwa aku baik-baik saja. Sebelum itu "Terima kasih" ucapku, ucapan itu meluncur begitu saja dari bibir ku.

Dia lagi-lagi menatapku, tersenyum lalu perlahan mengecup keningku yang tertutup poni rata. "itu bukan masalah" dia berkata dan tersenyum-- lagi.

"Baiklah cepat masuk, aku akan pergi sekarang" gugup aku langsung masuk ke rumah dengan wajah bak kepiting rebus, tanganku menyentuh kening dan tersenyum

"Danke" ucapku dalam hati

.



.


.


Dangke= terimakasih

#terima kasih teman-teman yang telah membaca di tunggu vommenta nya ya! maaf kalo kurang nyambung

KugelschreiberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang