(6) Glanz

2 2 0
                                    


Cahaya nya menembus tirai jendelaku bahkan sampai ke dalam lubuk hati yang paling dalam.
Termenung? ya itu yang pertama kali kulakukan. Perasaan apa ini? Dia ada namun tak jelas. Kelabu? tidak! bahkan lebih aneh dari warna yang sampai sekarang menjadi kebingunganku itu.  Dia ada, tapi tak tampak. Namun siapa dia? siapa yang selama ini mengganggu tidur seseorang. Tidak! aku tidak boleh hanya terpaku seperti ini. Manakala di luar sana ada yang sedang menunggu ku, tak pantas aku termenung seperti ini. Dia hilang, dia sudah menghilang jauh lepas dari ikatan jiwa. Percuma aku menahannya, jika aku bukan di takdirkan menjadi tulang rusuknya, Itu hanya menusukku.

*Glanz = abu abu

KugelschreiberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang