Minggu pagi yang buruk. Tadi malam maraton drama Korea dan rencananya akan nyungsep di kasur sampai siang. Mentari malah harus ke rumah Amy- teman dekat dari orok-nya itu pasalnya sekitar sepuluh menit yang lalu Amy menelepon sambil terisak-isak. Yap, Amy sedang menangis. Biasanya kalau Amy menangis sama dengan ada hal yang sangat gawat-wat-wat-wat.
Tak menghiraukan tatapan orang lain. Mentari tetap berlari. Memakai baju tidur dan sendal jepit bukan ide yang aneh kan? batin Mentari.
Setelah kurang lebih lima menit berlari akhirnya Mentari sampai di rumah Amy. Rumah Amy memang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Masih dikomplek yang sama hanya beda blok saja. Mentari segera masuk ke kamar Amy. Memang Mentari agak kurang sopan karena langsung masuk rumah orang lain tanpa ketuk pintu dulu tapi karena Mentari memang sering ke rumah Amy dan karena Mentari sedang panik dengan keadaan Amy maka Mentari langsung masuk saja.
"Lo kenapa My? Berantem sama gebetan lo?" tanyanya begitu masuk kamar Amy. Amy terlihat sedang tiduran dikasur sambil terisak-isak dengan selimut yang menyelimuti seluruh tubuhnya.
"Jawab dong. Lo mati keabisan nafas ya?" tanyanya lagi. Mentari mendekati Amy dan mencoba untuk membuka selimut yang menutupi tubuh Amy.
Dan tiba-tiba
"HAPPY BIRTHDAY MENTARI"
Ayah Ibu Pelangi, Mama Papa Amy, Satria-kakak Amy, dan tak lupa Lintang datang ke kamar Amy untuk memberi surprise untuk Mentari. Datang bersama kue ulang tahun ber-lilin angka enam belas.
"Loh?" Yang diberi surprise malah memasang tampang cengo-nya. Kaget.
Happy birthday Mentari. Happy birthday Mentari. Happy birthday. Happy birthday. Happy birthday Mentari.
"Tiup lilinnya dong dek." Ucap Lintang-kakak Mentari-
Lilin ulang tahun tersebut akhirnya ditiup oleh Mentari dan semuanya bertepuk tangan. Bahagia sekali rasanya.
Setelah beberapa detik sunyi akhirnya pelangi mengatakan "Terharu deh aku. Makasih ya semuanya. Aku aja nggak inget aku ulang tahun hari ini."
"Baru umur enam belas udah pikun aja dek." sindir Lintang sambil cekikikan.
"Apaan sih Mas, baru aja seneng udah bikin bete lagi. Ni juga lo apa-apaan sih My pake acara nangis-nangisan segala. Gue kan jadi keburu-buru kesini pake baju kayak gini lagi." Ucapnya sedikit emosi tapi bahagia.
"Happy birthday ya sahabat gue yang paling ngeselin." Ucap Amy sambil memasang topi buatannya yang bertuliskan "Hari ini aku ulang tahun". Dasar Amy sableng
"Selamat ulang tahun yang Adek. Dihilangin malesnya udah mau SMA." Ucap Rita-Ibu Mentari. Yang diselamati hanya bisa nyengir-ngengir.
"Happy Birthday ya Adek." Ucap Amru-Ayah Mentari
"Mana kadonya Yah?" jawab Mentari menodong hadiah ulang tahunnya.
"Spesial buat anak Ayah." Ucap Amru sambil mengeluarkan kotak kecil berwarna pink.
"Makasih ayah." Jawabnya kegirangan.
"Selamat ulang tahun Mentari. Tante dan Om berdoa yang baik-baik aja buat kamu." Kali ini Eva dan Rendi-Mama dan Papa Amy yang memberinya ucapan ulang tahun sambil memberikan kotak besar berwarnya biru laut kesukaannya.
"Makasih Om, Tante." Jawabnya dengan senyum tiga jari andalannya.
Acara masih berlanjut, potong kue dan acara menarik lainnya yang sudah menjadi tradisi dua keluarga sejak Mentari, Amy, Lintang, dan Satria masih berumur lima tahun. Hari ini Mentari sangat bahagia dan hari ini adalah sejarah baru baginya. Sejarah yang tidak akan dia lupakan. Sejarah terindah sepanjang lima belas tahun hidupnya. Dan sekarang lima belas telah berganti menjadi enam belas. Dan minggu depan Mentari sudah menjadi siswi SMA. Itu artinya hidupnya sudah akan mulai berubah.
-----
Semoga suka cerita baruku
KAMU SEDANG MEMBACA
Andai Saja
Teen FictionTak ada yang tidak sempurna dari sosok tinggi tegap tersebut. Namun, tumbuh dikeluarga yang bermasalah membuatnya menjadi sosok dingin yang hampir tak bisa tersentuh. Sampai muncul Mentari yang pelahan-lahan akan mencairkan dinginnya. cover by: coch...