with u

51 6 2
                                    

Sorry guyssss:(
Baru bisa update sekaranggg, karena aku masih baru banget bikin cerita, dan ide ide nya masih dibilang kurang. Aku pengennya bikin yang sesuai aku bisa dan cocok sama aku.

Tolong buat kalian yang  punya saran bisa langsung comment, biar cerita aku bisa tambah bagus lagiii >.<


Silahkan membaca~

*

*


DUKK

"huaaa... kakakk!!" terdengar suara anak kecil perempuan menangis.

"sa..sakitt kakk..hiss", gadis itu menangis sambil menahan sakit.

Seorang anak laki-laki menghampirinya dengan tergesa-gesa setelah mendengar suara tangisan. Dia memeriksa keadaan anak perempuan itu sambil terlihat menahan kekhawatirannya.

"Apa yang sakit ra? Coba di liat sini", tanyanya dengan suara yang lembut dan mencoba hati-hati dia memeriksa  luka anak itu.

"Kakak mana?? Aku mau sama kakakk", dia bertanya namun masih dengan menahan sakit nya itu.

"Kakak lagi ambil obat buat kamu, nanti kesini kok", dia tersenyum sambil mengelus puncak kepalanya, dan anak kecil itu tersipu.

"Yuk, aku gendong, kita samperin kakak"

Anak laki-laki itu mencoba merangkulnya dengan hati-hati untuk bisa menggendong anak kecil itu tanpa mengenai luka di lutut nya. Saat digendong pun anak kecil itu masih tetap menangis menahan sakit nya.  

"Tahan yaa, bentar lagi juga di obatin kok", mencoba untuk menenangkannya. Ditengah perjalanan, mereka berdua terlihat asik bercanda, bahkan anak kecil itu terlihat tersipu malu saat anak laki-laki itu memujinya.

"Kakak ini siapa??" Anak kecil bertanya dengan wajah penasaran.

"Hmm, aku...."

****

Darra terbangun dari tidurnya. Mata nya masih terasa sangat berat. Dia tidak ingat kenapa dia bisa tertidur. 

Ah, seingatnya dia baru saja bertengkar dan mengeluarkan emosinya kepada David saat di restaurant, dan dia di bawa pulang lalu tertidur.

Mata nya mengelilingi seluruh ruangannya. Dia berpikir pasti sudah malam sekarang. Dan benar saja, saat dia melihat layar hpnya, sudah pukul 22.20 WIB.

Dia bangun dan duduk di pinggir kasurnya. Dia mengucek-ngucek matanya lalu berjalan keluar kamar nya untuk mengambil air minum. 

Darra membuka kulkas nya dan mengambil air minum. Namun matanya terfokus dengan beberapa buah dikulkasnya, setelah itu Darra mengambil buah apel itu dan mengambil air minum untuknya. Ya, dia sangat lapar karena siang tadi, dia tidak jadi makan, malah bertengkar dengan David.

Darra menggit sekali apel ditangannya itu sambil melihat sekeliling ruangan yang sudah gelap karena lampunya dimatikan. Tiba-tiba dia teringat dengan mimpi nya tadi, dia penasaran siapa orang yang ada di mimpinya itu, namun dia saja tidak terlalu mengingat jelas mimpinya.

Dia menggit untuk kedua kalinya apel itu. Mata nya lalu berfokus pada ruangan dengan penerangan yang kurang. Itu adalah kamar David. Apakah dia belum tidur? Sudah malam seperti ini apa yang dia lakukan.

Kakinya melangkah perlahan mendekati kamar David, menengok keadaan kamar itu. Kamar yang begitu rapih, dengan seisi ruangan yang wangi dengan parfum yang biasanya David pakai. Kamar ini cukup rapih untuk lelaki seperti dia yang lumayan sibuk dengan kerjaan nya. Ugh, ini pertama kalinya Darra masuk ke kamar kakaknya itu.

FAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang