Napas Terakhirmu

105 9 4
                                    

Hiro : "Lillian ! Kau pasti kuat. Aku percaya padamu ! Aku yakin padamu ! Lillian, kau wanita yang kuat !"

Lillian : "Urrghh..!!!"






"Oeek.... oeeekk..."

Lillian : "Hah... Bagaimana bayinya ?"

Ayame : "Selamat. Dia adalah laki-laki."

Hiro : "Lillian !! Aku sangat bangga padamu !!"

Lillian : "Hehe..."

Ayame : "Kau mau menggendongnya ?"

Hiro : "Uwa... Lucu sekali..."

Lillian : "Mmhm... Hei, menurutmu nama apa yang cocok untuk si kecil ?"

Hiro : "Hmm... Aki ?"

Lillian : "Hiro... kau hebat dalam menentukan namanya. Baiklah, Aki...."

Lillian & Hiro : "Selamat datang di dunia."

Lillian mengecup kepala si mungil ini dengan tubuhnya yang sangat lemas. Aku sangat senang. Aku--

Ayame : "Lillian ?!!"

Eh ?

Ayame : "Lillian !! Ada apa ?!"

Lillian... pingsan ?

Hiro : "Lillian ?"

Lillian : "Hiro... jaga Aki bersamamu."

Hiro : "Eh ?"

Lillian : "Aku yakin... Aki adalah anak yang baik... Aki akan selalu mengikuti... kepribadianmu yang baik..."

Hiro : "Tu-Tunggu, Lillian...?"

Lillian : "Aki... maafkan ibu, ibu tidak bisa berada di sampingmu saat kau tumbuh... Tetap berada di samping ayahmu... Kamu tidak akan pernah mengingat ibu... tetapi tenanglah... ayah akan selalu menolongmu..."

Ayame : "Lillian !!!"

Hiro : "Li-Lillian ....?"

Lillian : "Hiro... aku akan selalu mencintaimu. Aku bersyukur telah bertemu denganmu. Terima kasih... telah merawatku saat aku sakit... Telah menemaniku saat aku sedang sendiri... Telah membuat keluarga yang indah bagiku... Aku sangat mencintaimu, Hiro..."

Hiro : "Lillian... Tidak... jangan tinggalkan aku dan Aki..."

Tangannya menyentuh wajahku, menghapus air mata yang mengalir dari mataku. Dengan senyuman indah, kamu mengatakan kalimat terakhirmu.

"...Hiro, terima kasih..."

Aku berteriak namanya beberapa kali, aku menggenggam tangannya yang juga sedang memeluk si bayi. Air mataku tak henti-hentinya mengalir deras. Aku tidak ingin kehilangan orang yang sangat kusayangi. Tetapi kenapa aku harus kehilangan Lillian ?! Aku tidak bisa hidup tanpamu. Kumohon....

"Kumohon.... kembalilah...."

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

"Ayah, ayah !"

"Ya? Ada apa Aki ?"

"Kita berada dimana?"

"Kita berada di tempat yang spesial."

"Indah sekali. Ada banyak bunga !!"

"Aki, jangan sampai terpisah oleh ayah ya..."
_______________________________

"Ayah ? Ini apa ?"

"Ini... tempat kekasih ayah beristirahat. Saat ini dia sedang tidur dengan tenang."

"Kalau begitu, apakah ini ibuku ?"

"... Betul Aki."

"Baiklah. Hai Ibu !! Ini Aki. Lihat kan, Aki sudah besar sekarang ! Ibu tenang saja disini, Aki akan menjaga Ayah ! Aki akan tumbuh dengan kuat ! Meskipun Aki tidak tahu bagaimana tampang ibu, tetapi Aki yakin Aki memiliki ibu yang cantik. Terima kasih ibu, telah melahirkan Aki dengan sekuat tenaga. Aki akan selalu sayang pada Ibu."

Angin bertiup kencang, butiran kelopak bunga bertebaran. Di pagi yang cerah, aku dan Aki mengunjungi Lillian. Aki bercerita pada ibunya tentang banyak hal dan membuatku terharu. Lillian, inilah anak kita. Kau bisa beristirahat dengan tenang disana. Aku percaya, kau sedang melihat Aki tumbuh menjadi anak yang mandiri dan bertanggungjawab. Terima kasih Lillian, telah membawa Aki ke dunia ini.

- Selamat tinggal, cinta pertama dan terakhirku-

🎉 Kamu telah selesai membaca My First, My Last, For Eternity [ COMPLETED ] 🎉
My First, My Last, For Eternity [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang