Heavenly World -

continued ' The First '

 Tak lama , seseorang bersurai ungu sambil membawa sebuah buku berdiri tepat dihadapan nezuki . dia sedarah dengan peter , ia bernama Exel Oktac One ia sebagai petunjuk untuk zuma dan memiliki tugas yang sama seperti nezuki .

Lelaki sedarah dengan peter , menanyakan apa yang dilakukan olehnya ditempat singgah sang raja seorang diri " Apa yang kau lakukan disini , Nezuki ? dimana Tuan Zuma ? " sembari ia memiringkan kepala bahwa ia menandakan betapa ingin tahunya yang dipertanyakan tersebut itu berada .

" Aa,aku baru saja menemuinya .. Tetapi,mungkin Yang Mulia sibuk karena pekerjaan beliau sebagai seorang raja ataupun dia masih ingin mengambil waktu untuk peristirahatan nya .. " Ujar nezuki dengan ramah .

" Kau tidak latihan ? para kakak kita dari tadi menunggu kehadiranmu Nezuki , Itu sebabnya aku kemari untuk menemuimu jadi kau tak perlu menanyakan kenapa aku kemari " Ujarnya sembari ia tertawa kecil .

Nezuki memukul pundak exel , karena nezuki selalu memaklumi tingkah laku exel karena exel termasuk dari keluarga baginya dan juga sahabat . Ia pun mengajak exel ketempat pelatihan dimana para kakak mereka menunggu .

   Tetapi disuatu tempat yang biasa di diami oleh sang pemimpin yaitu tempat untuk berdoanya , lelaki yatim piatu yang memegang pangkat seorang raja ini termenung , Entah apa yang dia fikirkan dengan batin yang penuh dengan rasa kegelisahan " Lindungilah semuanya , selamatkan semuanya , berikanlah aku sebuah kekuatan untuk menghadapi 'Hal' tersebut yang akan datang " ucapnya sembari ia menggenggam kedua telapak tangannya yang masih hangat .
   sang pemimpin tersebut pun telah menemukan sebuah jawaban untuknya , dia pun menegakan badannya dan pergi dengan langkah yang tak terhitung meninggalkan tempat berdoa miliknya .

" Para Angel , mungkin mereka mengetahuinya "
gumamnya dengan rasa penasaran dan keingintahuannya akan kebenarannya .

    Tak disangka zuma bertemu dengan nezuki dan exel yang kebetulan mereka pergi menuju ketempat pelatihan , namun zuma hanya memberikan senyuman manis dihadapan mereka dan melewatinya . Entah hal apa yang ingin zuma ketahui sehingga 2 cahaya murni miliknya bingung dan keheranan .

tak lama pun sampailah dia ketempat yang bernamakan " Angels Town "

Dimana suatu tempat  yang dihuni oleh Para Angels yang dulu diselamatkan oleh Eliana Castanic sang Ibunda zuma , fikiran zuma mungkin para angels mengetahui dengan baik tentang hal yang ingin dia ketahui .

 Ditempat tersebut zuma dengan derap langkah kaki yang terdengar memasuki area dimana Angels berada , kedatangannya disambut dengan ramah . Tak lama pun salah satu Angel menyapanya .

" Ada keperluan apa tuanku ? " tanyanya .
" Aku ingin mengetahui suatu hal yang belum pernah aku ketahui , selama aku telah dilahirkan hingga sekarang , Seraphim " ucapnya sebagai pertanda respon dari pertanyaan Angel yang bernama Seraphim .

Seraphim ialah salah satu dari Angel Tempur , dengan baju jirah yang kuat , weapon light spear yang ia selalu pegang dengan via tangan kanannya dan juga sayap lebar berjumlah 6 dan tak dapat ditembus dan tak dapat dilukai , membuat Seraphim layak sebagai salah satu pendamping bagi zuma saat melakukan sebuah peperangan . Seraphim memiliki tugas untuk menjadi salah satu senjata zuma sesuai dengan tugas yang telah di tetapkan oleh Sang Ibunda Eliana Castanic . Angel tersebut mempersilahkan zuma duduk untuk mendengarkan hal yang belum ia ketahui .

" Tuanku , saya hanya menceritakan bagian yang paling penting dari semua ini bahwa Sang Ibunda yang anda akui sebagai Ibu adalah majikan kami juga , permintaan sang ibunda yang masih anda pegang termasuk tugas kami juga untuk memenuhinya . Namun,satu hal untuk melindungi anda ialah berhati-hatilah disetiap anda ingin melangkah , ' kegelapan masih ada namun cahaya juga masih tetap ada' Itulah pesan Ratu bunda eliana yang dibuat dan disampaikan kepada anda , untuk mencari tahu maksudnya anda bisa menemukannya sendiri sebagai pertanda kemampuan anda . Saya minta maaf karena tidak dapat memberitahu apa maksud dari semua itu karena saya hanya menuruti perintah sari majikan pendahulu kami "
 

Sembari ia membungkuk hormat dihadapan zuma . Zuma hanya mengangguk seolah dia tahu apa yang harus dia lakukan .
" Aku mengerti sekarang " ucapnya dengan yakin .