Berbeda keyakinan.

66 7 1
                                    

Pagi indah telah tiba. Rasanya Fitri sudah tidak sabar untuk bertemu Samuel.
Samuel adalah kekasih Fitri yang telah menjalani hubungan selama 8 tahun lamanya.
"Fitri!!!" Suara panggilan dari Samuel.
"Eh Samuel. Gimana kamu udah ibadah belum digereja? Pokoknya aku gak mau ya,kamu gak ibadah. Walau sehari aja!!!" Ucap Fitri.
"Iya,,kamu tenang aja aku gak bakalan lupa ibadah kok. Kamu juga jangan lupa shalatnya ya. Aku gak mau kamu dapat dosa." Jawab Samuel sambil tersenyum kearah Fitri.

Mereka adalah sepasang kekasih yang saling menyayangi. Tapi sayangnya mereka berbeda keyakinan.

"El,tadi bagaimana keadaan digereja? Baik-baik aja kan? Terus tadi pas kamu beribadah gak ada masalah kan?" Tanya Fitri sambil memegang tangan Samuel.
"Iya digereja tadi baik-baik aja kok. Aku juga tadi pas ibadah lancar kok. Kalau kamu gimana?" Jawab Samuel.
"Aku juga baik-baik aja kok. Oh iya aku mau ngomong sesuatu sama kamu,dan ini penting!
Samuel,kita udah berhubungan selama 8 tahun. Tapi sampai saat ini kamu belum nepatin janji kamu,untuk kenalin aku sama orang tua kamu." Ucap Fitri sambil melepaskan genggaman tangan Samuel.
"Iya aku tau itu. Tapi kita berbeda keyakinan Fit. Aku sayang kamu. Kamu sayang aku. Tapi kita berbeda keyakinan. Apa Tuhan bakalan setuju sama hubungan ini?" Tanya Samuel sambil menatap mata Fitri dengan keseriusan.
"Iya aku tau kita berbeda keyakinan. Dan aku juga tau Tuhan gak bakalan setuju sama hubungan ini. Tapi salah satu diantara kita harus ngerelain agamanya. Tapi aku belum sanggup untuk pindah agama yang sama kaya kamu,el.
Aku emang sayang kamu. Kamu juga sayang aku. Tapi apa mungkin kita yang berbeda keyakinan ini bakalan bersatu untuk selamanya?
Bayangin el,udah 8 tahun kita jalanin hubungan,tapi apa? Semuanya sia-sia,el. Kalo kamu kaya gini. Kita gak harus nyerah. Walaupun kita berbeda keyakinan,tapi aku tau kita bakalan bersatu. Aku pun juga tau,Tuhan pasti adil dalam masalah ini." Jawab Fitri sambil meteskan air matanya.
"Aku tau kita udah jalanin hubungan yang udah lama banget. Dari masa-masa kita SMP,SMA,sampai kuliah kaya gini. Tapi kenapa kamu mempermasalahkannya sekarang? Kenapa gak dari dulu? Dari awal kamu tau kalau aku,kamu berbeda keyakinan." Tanya Samuel,sambil menghapus air mata Fitri.
"Karena aku sayang kamu,el. Dan aku gak mau kehilangan kamu dulu. Makanya,aku gak pernah mempermasalahinnya. Aku udah pengen ngomong ini dari 8 tahun yang lalu. Tapi aku tau,itu bukan waktu yang tepat untuk kita bicarakan ini. Dan saat ini,adalah saat yang paling tepat untuk membicarakan masalah ini." Jawab Fitri sambil memeluk Samuel.
"Fit,biarkan aku buat kamu bahagia dulu. Karena aku sayang kamu. Aku gak mau kehilangan kamu begitu cepat. Gak mudah buat ngelupain kenangan selama 8 tahun,fit!!! Ada waktunya,untuk aku menjawab semua pertanyaan kamu yang kamu tanyain sama aku. Ya,aku tau. Aku beda sama kamu. Tapi perbedaan bukan alasan untuk ninggalin kamu. Dengerin aku,aku janji bakalan kenalin kamu sama orang tua aku
Tapi ada waktunya,fit. Bukan sekarang." Jawab Samuel,sambil melepaskan pelukan Fitri,lalu pergi meninggalkan Fitri sendiri.

Lalu Fitri langsung menangis.
"Tuhan...
Kenapa aku dan dia dipertemukan dalam suatu keyakinan yang berbeda. Kenapa Tuhan?
Apa benar,ini adalah takdirku untuk menerima kalau aku dan dia harus berpisah.
Tapi kenapa Tuhan,mempertemukan aku dengannya kalau Tuhan bakalan memisahkan aku dan dia. Terlalu rumit Tuhan untuk memilih semuanya. Diantara kita,belum ada yang siap untuk pindah agama. Kenapa Tuhan,misahin aku dan dia,sekarang. Terlalu sakit,untuk melupakan semuanya." Ucap Fitri dalam hati.

Seminggu kemudian...
"Kamu kemana,el? Kamu menghilang gitu aja,tanpa kabar.
Kamu gak pernah tau apa,betapa khawatirnya aku sama kamu.
Kenapa semenjak permasalahan seminggu lalu,kamu malah ngehindarin aku kaya gini. Apa salah aku,el? Apa?!
Aku butuh kamu sekarang. Kamu dimana?" Ucap Fitri sambil meneteskan air mata ditempat awal mereka berjumpa.

Berbeda.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang