Ternyata aku tidak menyadari ternyata dia adalah orang yang membantuku kemarin malam. Jelas saja aku lupa karena perhatianku tertuju pada yang lain. Tapi suaranya masih jelas teringat dalam otakku.•••••
chapter 1:
Different LifeJimin POV
"Jimin-ah! Ireona! (Bangun!)" Badanku terguncang-guncang oleh seseorang. Aku mencoba membuka mataku yang hanya segaris ini.
"Ah, Namjoon hyung. Iya aku bangun." Rasanya aku baru tertidur 5 menit namun sekarang sudah jam 4 sore. Aku berniat untuk kembali tidur.
"Yah! Jangan tidur lagi! Aish Park Jimin! Ayo latihan! Kita ke sini bukan untuk tidur!" Namjoon hyung menarik kakiku begitu aku membalutkan tubuhku dengan selimut.
"Ah...arasseo arasseo." Mau tak mau aku harus menuruti leader dari group dance kami.
Ya, aku adalah salah satu anggota dari group dance bernama "The Bulletproof". Kim Namjoon, yang daritadi membangunkanku adalah leader kami, meskipun ia bukan yang tertua. Sedangkan aku, hanya seorang lead dancer.
"Ya Park Jimin! Akhirnya bangun juga kamu." Hoseok hyung merangkulku sambil mengacak-acak rambutku yang semakin tidak karuan.
"Hyung, kamu tidur dimana?" Jungkook, member termuda kami, ikut nimbrung.
"Biasa, di ruang gym." Kataku sambil stretching.
"Sudah datang semua? Hey Jimin-ah, katanya kau tidur ya? Bisa-biasanya. Oke kita mulai." Kata pelatih kami, Son Sung Deuk.
••••••
Author POV
Tidak biasanya Seulgi bangun sesiang ini. Biasanya, jam 7 pagi (waktu korea) gadis berumur 23 tahun ini sudah bangun, namun nyatanya ia malah bangun jam 11.
Namun tetap tidak ada yang berubah, hanya keheningan yang membalut dirinya di hari itu. Di apartemen Cheongdam-dong, kamar nomor 23 ia hidup sendiri karena orang tua nya sudah lebih dahulu meningalkan Seulgi sejak ia duduk di bangku SMA.
"Iya Pak, saya mohon maaf saya tidak biasa ke kantor karena demam. Baik, Pak jika saya sudah baikan saya selesaikan pekerjaannya. Baik Pak terima kasih." Seulgi menelpon bosnya sambil mengaduk-aduk cokelat panas.
Seulgi terpaksa berbohong karena sejujurnya ia malas untuk ke kantor. Ditambah ia merasa lelah sekali karena kemarin malam kantornya baru saja mengadakan pesta soju.
Kantor Seulgi adalah kantor advertising bernama "The Velvet". Mereka baru saja menyelesaikan project advertising besar untuk acara penghargaan terkemuka di Korea sehingga mereka membuat pesta untuk merayakannya.Bicara soal soju, memang Seulgi bukan seorang penyuka soju karena ia hanya mampu menghabiskan satu botol. Namun rekan sekantornya yang membuat ia lelah karena banyak dari mereka yang mabuk berat.
Tadi malam ia harus menuntun sahabatnya, Sooyoung yang sebenarnya lebih muda dari dia 2 tahun tapi ia penyuka soju sehingga ia tidak bisa berjalan dengan benar. Ditambah lagi, Sooyoung selalu merengek minta digendong oleh Seulgi yang membuat Seulgi kewalahan.
***
flashback
"Ah eonni!!! Gendong aku!!" Sooyoung duduk di aspal tanpa sadar orang-orang di jalanan melihatnya dengan aneh."Ya Sooyoung ah! Sadarlah! Ini di jalanan kau ngapain duduk disitu?!" Seulgi berusaha menarik tangan Sooyoung agar mau kembali berdiri.
"Huaaaa eonni andwaeeee sireo!!!" (Engga, aku gak mau!!!) Sooyoung kini merengek layaknya anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh ibunya.
Seulgi ingin mengeluarkan kata-kata kasar namun ia sadar bahwa Sooyoung adalah sahabatnya, dan ia tahu memang seperti itu drinking habitnya sehingga ia hanya bisa menghela napas dengan berat.
"geurae arasseo arasseo" (oke iya iya) Seulgi menggendong Sooyoung dengan susah payah.
***
Seulgi kembali menghela napas setelah mengingat kejadian kemarin malam. Ia tidak habis pikir kenapa orang-orang menyukai soju dan berujung menjadi mabuk dan bertingkah sepeti anak kecil. Tapi ia termenung.
Mungkin orang-orang juga tidak akan habis pikir jika mereka tau diriku sebenarnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretly Greatly (Jimin x Seulgi)
FanfictionNot just our love becomes greatly, but also the situation.