Day 0

796 96 2
                                    

Iwaizumi hanya menatap gadis di depannya dengan pandangan malu-malu. Baru pertama kali ini di dalam hidupnya ia menyatakan perasaannya di depan orang yang ia cintai. Yap benar! Gadis yang memiliki iris mata bewarna (eye colour), bulu mata lentik, bibir merah muda yang selalu menampakkan senyum secerah matahari itu berhasil mencuri hati Iwaizumi.

Gadis itu adalah (Last Name)(First Name). (Name) sudah berhasil mencuri hati Iwaizumi. Membuat ace kebanggaan sekolah Aoba Josai itu gugup berdiri dihadapan (Name), jantungnya selalu berdegup kencang bila mendengar seseorang menyebut nama (Name). Maka dari itu, kini Iwaizumi memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada (Name), ia ingin agar (Name) dapat mengetahui isi hatinya.

Tetapi, kini Iwaizumi menatap (Name) dengan pandangan cemas. Pasalnya, gadis yang ada di depannya itu tidak bicara sepatah kata pun setelah ia menyatakan perasaannya. (Name) menatapnya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Itu membuatnya semakin gelisah.

"(L-last na-)"

"Uwah! Baru pertama kalinya aku mendapatkan peryataan cinta seperti ini!" ujar (Name) dengan nada senang.

Iwaizumi hanya mengerutkan dahinya tidak mengerti. "Pertama kali?"

"Iya pertama kali," ucap (Name) seakan mengerti apa yang dipikirkan Iwaizumi.

"Apakah sebelumnya tidak ada yang menyatakan cinta padamu?"

Wajah (Name) yang semula cerah langsung ditekuk, gadis itu menundukkan kepalanya. Iwaizumi menjadi sedikit bersalah karena sudah menanyakan hal sensitif bagi (Name).

Merasa tidak enak Iwaizumi ingin meminta maaf pada (Name), namun urung karena wajah (Name) yang kembali menunujukkan senyuman cerianya.

"Sebelumnya tidak ada yang menyatakan perasaannya kepadaku dan kau adalah orang pertama yang menyatakan perasaanmu padaku. Sungguh ini hal yang mengesankan bagiku. Tapi...."

Iwaizumi mengerutkan dahinya, "Tapi? Tapi kenapa?"

"Tapi jantungku kenapa tidak berdetak kencang saat Iwaizumi-san menyatakan cinta padaku. Kenapa ya?" ujar (Name) sambil menaruh jari telunjuknya di bawah dagu. Ia tampak berpikir terhadap masalahnya.

Iwaizumi menepuk jidatnya, "Itu artinya kau tidak memiliki perasaan yang sama terhadapku (Name)." Ingin rasanya Iwaizumi mengatakan hal itu, tapi ia menahannya. Saat mendengar kalimat (Name), entah kenapa hati Iwaizumi seperti tertusuk pisau. Memang (Name) mengatakannya dengan nada polos, namun itu sangat menusuk hati Iwaizumi.

Iwaizumi menghela nafas, sepertinya cintanya bertepuk sebelah tangan.

"Aha!" (name) menepukkan kedua tangannya dengan keras membuat perhatian Iwaizumi kembali kepadanya.

Iwaizumi memandang (Name) dengan pandangan bertanya-tanya. (Name) hanya tersenyum manis kearah Iwaizumi dan membuat laki-laki itu bersemburat merah di kedua pipinya.

"Karena kau adalah orang pertama kali yang menyatakan cinta kepadaku, aku memberikanmu kesempatan. Kesempatan itu adalah buatlah aku jatuh cinta padamu dalam kurun waktu 10 hari. Bagaimana? Apakah kau menerimanya atau tidak?"

Iwaizumi terkejut, sedetik kemudia ia tampak berpikir. "Membuatnya jatuh cinta dalam waktu 10 hari?"

Iwaizumi tersenyum, ia berpikir bahwa ini adalah kesempatan baginya untuk mendapatkan hati (Name). "Baiklah aku terima!"

(Name) tersenyum, "Kalau begitu aku akan menunggu saat dimana kau mendapatkan hatiku. Ah! Sudah saatnya masuk kelas, bye Iwaizumi-san!" ujar (Name) sambil melambaikan tangannya kearah Iwaizumi sambil berlari kecil meninggalkan Iwaizumi.

Iwaizumi membalas lambaian tangan (Name), memandang punggung gadis itu yang pergi menjauh. Iwaizumi menghembuskan nafas lega. Detak jantungnya kembali berdetak secara normal. Sejak ia berbicara dengan (Name), jantungnya berdetak kencang.

"10 hari kah?"

Iwaizumi tersenyum, "Sungguh gadis yang menarik."

***

Iwaizumi memandang deretan buku yang tersusun rapi di rak. Saat ini ia berada di perpustakaan dekat sekolah. Ia sedang mencari sesuatu yang menurutnya akan berguna baginya nanti.

"Ah ini dia bukunya!" Iwaizumi mengambil buku itu dari raknya. Buku itu bersampul bewarna merah muda dan buku itu berjudul 'Cara membuat wanita jatuh cinta'.

Iwaizumi menoleh ke kanan-kiri, memastikan tidak ada orang ataupun teman-temannya yang melihatnya disini. Merasa aman Iwaizumi tersenyum, ia segera meminjam buku itu dan membawanya pulang. Sebelum ada orang yang melihatnya meminjam buku itu.

***

Give Me 10 Days [Iwaizumi Hajime Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang