Berpisah.

37 5 2
                                    

"Tok..tok...tok" Bunyi pintu rumah Rahma berbunyi. Nampaknya seperti ada seseorang yang datang menjumpainya.
"Selamat pagi" Ucap Julian dengan senyuman manisnya sambil menatap mata Rahma.
"Sejak kapan kamu berada didepan rumah saya?Hm,kamu membuat saya terkejut!!!Saya kira siapa yang datang. Silahkan masuk" Jawab Rahma sambil manarik tangan Julian untuk mengajaknya masuk kedalam rumah.
"Rahma...
Saya ingin bicara dengan kamu dan ini penting!!!..." Ajak Julian.
"Iya Julian. Kamu ingin bicara penting apa dengan saya?" Tanya Rahma dengan hati yang mulai sudah tidak enak.
"Kamu tau kan,sedikit lagi kita lulus sekolah...
Dan kamu juga tau kan,kita mulai menjauh? Kamu juga tau kan,kita berbeda kampus? Kamu pun juga tau kan kita berbeda negara nanti saat kita sudah lulus? Kamu tau kan waktu untuk kita masih bisa berdua tinggal sebentar? Hanya satu bulan...
Jujur,saya tidak bisa LDR,ma.
Saya mau nanti saat kita lulus kita break. Sampai saya kembali kejakarta untuk menemuimu ditempat awal kita bertemu,kamu masih ingat bukan? Saya harap kamu bisa menerima keputusan saya disini. Maafkan saya,bukannya saya egois tapi ini bahkan lebih baik untuk kita." Kata Julian,sambil menggenggam tangan Rahma.
"Iya saya tau itu. Tapi apakah kita harus break? Kita masih bisa chattingan,Jul. Kenapa harus break? Kamu juga tau bukan menunggu kamu untuk kembali ke Indonesia itu butuh waktu 5 tahun,Jul!!! Apa kamu fikir,itu waktu yang sebentar untuk saya menunggu kamu disini? Apa kamu tidak memikirkan perasaan saya? Please,,jangan egois. Kamu fikir kamu tidak egois? Kamu salah!!! Kamu sangatlah egois dengan saya. Kamu hanya memikirkan dirimu saja. Tidak dengan saya!!! Jarak London sama Indonesia itu jauh,Jul. Mana mungkin kamu ingin bolak-balik ke Indonesia hanya untuk menemui saya? Impossible,Jul!!!" Jawab Rahma,dengan meneteskan air mata diwajahnya.
"Saya harus pulang. Saya kesini hanya untuk membicarakan tentang ini. Terserah kamu mau gimana,intinya saya mau begini!!!" Jawab Julian dengan sedikit merasa bersalah,dan Julian pun keluar dari rumah Rahma.

Rahma pun,setelah Julian bicara seperti itu dia sangat tidak sanggup. Dia sangat merasa sedih,walau dia tau masih ada waktu untuk bersama tapi dia tidak ingin 'BREAK' walau hanya sebentar saja.

Sebulan kemudian...
"Hey Rahma! Selamat ya,kamu dapat masuk universitas yang kamu inginkan. Saya sangat senang mendengarnya." Ucap Julian dengan rasa senang dan bangga. Lalu Julian pun memberikan hadiah kecil kepada Rahma yaitu bunga.
"Terima kasih Julian untuk ucapan dan bunganya. Tapi saya tidak senang karena saya harus berpisah dengan kamu selama 5 tahun. Semoga kamu baik-baik saja ya Julian. Saya tidak bisa menemani kamu disana. Saya minta maaf..." Jawab Rahma dengan senyuman sambil menahan air mata yang ingin membasahi wajahnya.

Sudah sebulan saya hidup tanpa ditemani kamu Jul. Saya sangat rindu. Kapan kamu kembali kesini? Untuk menemui saya?
Saya ingin mengulang waktu. Tapi saya tau,itu tidak bisa.
Kadang apa yang saya impikan harus saya gugurkan karena satu alasan,yaitu jarak.

Setahun kemudian...
"Hm... Saya disini,Jul. Masih setia untuk menunggu kamu untuk pulang. Saya masih suka berkunjung kesini. Untuk mengingat masa-masa dimana kita berdua. Saya masih ingat,ditempat ini kamu menaiki sepeda berdua bersama saya. Dan saya masih ingat kamu memberi saya sebuah kejutan dengan menuliskan sebuah kata 'I Love You'.
Semua itu tidak bisa hilang dalam ingatan hidup saya. Dan saya berharap 4 tahun kemudian,kamu memberikan saya sebuah kejutan yang paling indah dan dapat menebus rasa rindu ini." Ucap Rahma dalam hatinya sambil menghela nafas...

Aku,Kamu,Dan 'DIA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang