Pergi.

56 4 1
                                    

4 tahun kemudian...
"Hm sudah 5 tahun kamu pergi meninggalkan saya. Kamu sekarang dimana? Saya disini! Saya menepati janji yang sudah kita buat. Tapi nyatanya kamu tidak menepatinya!!!
Saya harap kamu akan datang untuk menjumpai saya disini." Ucap Rahma,sambil meneteskan air mata di wajahnya.
"Rahma...!!!" Suara panggilan dari seseorang yang memanggil nama Rahma dari belakang.
Lalu Rahma pun langsung menengok kearah belakang.
"Eh Chandra. Saya kira Julian." Jawab Rahma,sambil menunjukan muka sedih dan kecewanya.
"Hm... kamu masih nungguin Julian? Apa kamu masih percaya,dia masih ingat apa yang kalian janjikan?" Tanya Chandra,sambil merasa sedih melihat keadaan Rahma yang sangat terpuruk,untuk menunggu datangnya Julian.
"Saya percaya dia akan kembali pulang. Saya pun masih percaya dia masih sayang pada saya. Tidak tau kenapa,saya sangat percaya padanya. Saya rindu dia,ndra." Ucap Rahma,sambil menaruh kepalanya dipundak Chandra.
Chandra adalah sahabat Rahma dari kecil. Dia orang yang dipercaya Rahma,untuk menjaga rahasia dan cerita kehidupan Rahma.

Tak lama kemudian...
"Rahma! Saya melihat Julian tadi. Dia dari arah bandara. Saya kira dia sudah kembali keindonesia." Ucap seorang perempuan yang bernama Putri. Putri juga sahabat dari Rahma.
"Apa itu benar Julian? Apa kamu tidak salah lihat? Dia tadi ingin kearah kemana?" Tanya Rahma dengan hati yang gembira dan sangat berbahagia.
"Saya kurang tau,tapi saya yakin itu Julian. Tadi saya melihat dia bersama seorang perempuan. Tapi saya tidak tau itu siapa." Jawab Putri.
"Ayo ndra,kita harus kerumahnya Julian. Saya sangat rindu padanya. Saya ingin bertemu dengannya,saya ingin memeluknya,dan saya juga ingin bercerita banyak dengannya. Saya mohon temani saya kesana." Ajak Rahma sambil menarik tangannya Chandra,untuk bergegas pergi kerumah Julian.

Sesampai dirumah Julian...
"Ass,Julian...Julian..." Ucap Rahma sambil mengetuk pintu rumah Julian.
"Iya tunggu sebentar...
Hm, Rahma? Ada apa kamu kesini? Sejak kapan kamu berada disini? Kenapa kamu tidak memberi tahu saya dahulu sebelum kesini?" Jawab Julian dengan nada tinggi.
"Kenapa kamu tanya seperti itu? Saya masih kekasih kamu. Dan saya rindu kamu. Jadi wajar saya kesini." Jawab Rahma dengan rasa bingung dihatinya.
"Kekasih saya? Saya kira kita sudah memutuskan hubungan,sebelum saya pergi ke London." Jawab Julian.
"Apa putus? Tidak...Tidak!!!
Kamu hanya bilang kita 'BREAK' bukan 'PUTUS'!!!" Jawab Rahma.
Tak lama,ada seorang perempuan yang dimaksud Putri keluar dari dalam rumah Julian.
"Perkenalkan dia kekasih saya saat ini. Clarissa!" Kata Julian,sambil merangkul bahu Clarrisa.
"Saya tidak percaya!!! Sungguh ini adalah sebuah kejutan yang bodoh. Saya tau ini adalah sebuah kejutan,yang akan kamu berikan kepada saya bukan? Saya tau itu. Tidak usah dengan cara ini. Saya tidak terlalu menyukainnya." Jawab Rahma sambil tertawa.
"Siapa yang memberimu kejutan? Saya serius,dia adalah kekasih saya saat ini. Saya dengan Clarissa sudah menjalin kasih selama 1 tahun 4 bulan." Jawab Julian,dengan rasa tidak bersalahnya. Karena sudah melupakan sebuah janji yang telah ia janjikan kepada Rahma.

Lalu,Rahmapun langsung mengeluarkan air matanya. Ia kira ini adalah sebuah kejutan untukknya. Tapi ternyata dia salah. Dia kira Julian masih mengingat semuanya. Tapi nyatanya,dia lebih memilih orang lain dari pada dia yang sudah menunggu Julian selama 5 tahun lamanya.
"Kamu jahat!!! Saya sudah menunggu kamu selama 5 tahun lamanya. Saya tetap setia menunggu kamu. Tapi kenapa kamu lebih milih dia yang tidak berjuang sama sekali untuk kamu? Kenapa Julian?! Saya butuh penjelasan kamu!!!" Jawab Rahma,sambil menangis dihadapan Julian.
"Maaf,tidak ada yang perlu dijelaskan. Saya juga sedang sibuk mengurusi acara tunangan saya dengan Clarissa minggu depan." Jawab Julian. Dan Julian pun pergi masuk kedalam rumah dengan calon tunangannya Clarissa.
"Juliaaannn...!!!!!!!!!!!" Teriak Rahma sambil menangis sangat kejar.
"Sudahlah Rahma. Julian pun juga sudah berubah. Apa yang kamu harapkan lagi? Dia juga sudah berubah. Bukan seperti Julian yang kita kenal dulu." Ucap Chandra sambil menarik tangannya Rahma untuk pergi dari rumah Julian.

"Saya kira kamu kembali dengan harapan,bisa membuat saya bahagia lagi. Tapi nyatanya saya salah. Kamu sungguh tidak menghargai perjuangan saya. Menunggu lama itu tidak enak. Bagaikan menunggu hal yang mustahil untuk terjadi.
Saya kira kamu kembali akan menceritakan semua hal yang terjadi disana sama saya. Semua harapan saya sia-sia.
Sulit untuk saya melupakan kamu. Tapi saya tidak pernah menyesal telah memperjuangkan kamu."

Seminggu kemudian...
"Hm...hari ini adalah hari dimana Julian dan Clarissa bertunangan. Saya diundang untuk datang kesana. Tapi saya ragu untuk datang. Hati saya bimbang,saya tidak tau harus datang atau tidak. Yang pasti saya takut. Takut sakit hati saat melihat mereka bertunangan." Ucap Rahma dalam hatinya.

Tak lama kemudian...
"Rahma! Apakah kamu sudah siap untuk pergi ke acara pertunangan Julian dan Clarissa?" Tanya Chandra sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Rahma.

Saat Chandra mengetuk pintu kamar Rahma,Rahma tidak menjawab sepatah katapun atau membuka kan pintu kamarnya.
Lalu Chandra langsung mendobrak pintu kamarnya Rahma.
"Dobrakkk..." Akhirnya pintu kamar Rahma terbuka.
Chandra pun kaget melihat keadaan Rahma.
"Rahma!!!,, kamu kenapa? Rahma! Bangunnn!!! Rahmaaaa...!!!!" Ucap Chandra.
Chandra pun langsung menelpon Julian karena Chandra melihat Rahma yang terbaring pingsan dikamarnya.
"Hallo...Julian...
Rahma pingsan. Dia tidak sadarkan diri. Tolong kamu cepat kemari!!!"
"Hah? Rahma pingsan? Baiklah saya akan segera pergi kesana."

Sesampai dirumah Rahma...
"Rahma...
Saya disini. Saya disampingmu. Tolong bangun." Ucap Julian sambil menggengam tangan Rahma.
Chandra pun langsung memeriksa denyut nadi Rahma.
"Jul...Rahma sudah meninggalkan kita semua untuk selamanya..." Kata Chandra sambil meneteskan air mata diwajahnya,karena tau Rahma sudah tiada.
"Apa maksudmu? Kamu tidak bercanda kan?" Tanya Julian yang sudah panik.
Lalu,Chandra menemukan sepatah surat tentang Julian.

"Hai Julian. Saya harap kamu dapat membaca surat ini.
Julian,Saya rindu kamu. Saya sayang kamu. Saya ingin kamu membuat saya bahagia lagi. Walau saya tau kamu sudah mempunyai calon tunangan.
Tapi saya hanya bisa berharap kamu bisa menyadari bahwa saya memperjuangkan kamu disini. Semoga kamu bahagia dengan tunanganmu yang saat ini lebih baik dari saya.
Saya mengidap penyakit leukimia. Tapi saya tidak pernah memberitahu kamu karena saya tidak ingin kamu khawatir dengan keadaan saya. Maaf,saya belum bisa jadi yang terbaik untuk kamu.
Saya harus pergi. Terima kasih untuk waktunya. Saya bahagia bisa mengenalmu. I love you Julian." Kata Rahma dalam sepatah surat tersebut yang menuliskan tentang Julian.

"Rahma!!! Bangun,saya mohon.
Saya juga rindu kamu. Saya juga sayang kamu. Saya juga ingin bahagiakan kamu lagi. Tapi saya mohon untuk kamu bangun.
Jangan tinggalkan saya sendirian.
Saya menyesal sudah mensia-sia kan kamu. Rahma...!!!!" Kata Julian.
Julian hanya bisa menyesali perbuatannya. Dia tidak bisa berkata apapun...

Dipemakaman...
"Saya harap kamu bisa memaafkan kesalahan saya.
Kesalahan terbesar saya kepada kamu. Semoga kamu masuk surga ya,Rahma. Kamu orang baik. Saya sayang kamu." Ucap Julian sambil meneteskan air mata diwajahnya dan memeluk batu nisan Rahma...
...

Sampai saat ini Julian pun masih menyesali perbuatannya. Dia juga belum bisa mencari pengganti Rahma dihatinya. Walau dia sudah bertunangan dengan Clarissa tapi hatinya masih hanya untuk Rahma.

Note: Jangan kamu sia-siakan orang yang benar-benar sayang padamu dan memperjuangkanmu.
Karena belum tentu esok dia masih ada untukkmu. Dan kamu akan menyesali semuanya...

                       ~selesai~

Aku,Kamu,Dan 'DIA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang