Chapter 5

40 17 1
                                    

*Evelyn POV*

"Evelyn jangan lari-lari nanti kamu jatuh"
"Haahahah coba kejar aku"

"Evelynnn bangun sayang, kamu pergi kesekolah ngga?" Aku bisa mendengar suara Mama dari bawah yang menyuruhku bangun.

Aku tersadar dari mimpiku setelah mendengar suara Mama. "Anak laki-laki itu, kenapa aku ngga bisa melihat wajahnya?. Ssh auu kepala gue sakit" Aku mengurutnya sedikit lalu meminum obat pereda nyeri. Dan udah mendingan sekarang.

Lalu aku meregangkan otot-ototku yang terasa kaku. Shy shy shy waktunya sekolah, waktunya sekolah shy shy shy. Aku mendengar suara alarm dari jam wekerku yang sengaja disetel oleh Papa.

"APAAA WAKTUNYA SEKOLAH???" Teriakku kaget. Secepat kilat aku menyambar handukku lalu masuk kekamar mandi. Setelah mandi aku langsung mengenakan seragam sekolahku dan rambutku yang bergelombang ku biarkan terurai aku mengoleskan bedak dan liptin tipis ke wajahku. Emang parasku udah cantik memangnya mau tambahin apa lagi haha.

Aku berlari keluar kamar menuruni tangga. Aku terus merutuki diriku atas kecerobohanku hari ini. "Mampus gue. Hari ini ulangan dengan Pak galak itu lagi. Tamatlah sudah riwayat lo Evelyn"

"Pagi Ma, pagi Pa" aku mencium pipi kedua orang tuaku lalu menyambar roti yang udah disiapkan sama Mama. "Ma Evelyn berangkat yaaa"

"Evelynnnn" Teriak Mama.
"Udah telat Ma, by" Tanpa babibu aku langsung berlari keluar rumah dan langsung masuk kemobil yang sudah terparkir didepan rumah, siap mengantar Tuannya ketempat tujuan.
"Pak anterin Evelyn kesekolah yaa, ngebut pak" Perintahku kepada sopirku Pak Malik.
"Siap Non" Ucap Pak Malik, lalu menancap gas menerobos keramaian kota Bali.

Ok sekarang aku sudah disekolah. Dan yaa tepat dugaanku AKU TELAT. "Mampus gue gerbang udah tutup lagi, lewat mana coba"

Aku berfikir jalan keluarnya. "Apa gue panjat aja yaa ni pagar" Aku melirik-lirik sebentar ok tidak ada satpam waktunya beraksi.

Untung aku mengenakan celana leging yang aku lipat agar kelihatan seperti sort. Aku membuka lipatan legingku dan sekarang siap untuk memanjat. Untuk masalah panjat memanjat anak dancer sepertiku menganggap ini sangat mudah.

Aku memulai memanjat dan berhasil. Sekarang aku berada dikompleks sekolah. Aku mengendap-endap melirik kekiri kanan. "Ok aman". Aku secepatnya berlari melewati lorong sekolah menuju kelasku.

"Auchhhh" Aku menabrak seseorang dan hampir saja membuatku terjatuh. Aku menabrak tepat didadanya dan wajahku terasa sakit sekali. Dan aku tahu itu pasti cowok.

"Hhh bodoh" Ucap cowok itu.
Aku mengangkat wajahku melihat Raka sedang berdiri menatapku kesal.
"Sakit Raka, seharusnya lo nahan gue biar ngga ketabrak dada lo" Aku mengosok pipiku yang terkena dadanya dan rasanya tuu seperti baru habis ditampar orang. Bayangin dehh sakit bangett.

Aku melihat tangan Raka yang mengarah ke wajahku seperti orang yang ingin menampar seseorang. "Apa salah gue, kenapa dia mau memukuli gue huhuhu" Aku memejamkan mataku, dan aku merasa seperti ada yang mengelus pipiku. Aku membuka mataku menatap Raka yang sedang mengelus pipiku.

"Makanya jangan ceroboh" Katanya walaupun datar plus dingin tapi dia menunjukkan rasa perhatiannya.
"Makasih yaa untuk makan malamnya, titip salam buat nyokap lo" Setelah itu dia berbalik dan langsung pergi meninggalkanku yang diam mematung.

"Hhhhh jantung gue kenapa ini? Apa gue menyukai dia? Bagaimana bisa? Padahal gue cuman fans aja sama dia. Dan apa tadi barusan? Dia mengelus Pipi gue?"

"Kenapa lo selalu membuat gue penasaran dengan kelakuan lo Raka? Mungkin sekarang gue udah mulai menyukai lo"

Aku membiarkan perasaan ini mengalir seiring berjalannya waktu, aku berpikir memang seharusnya aku menyukai seseorang dengan tulus. Bukan hanya mengangumi mereka saja.

Sesampainya dikelas aku melihat belum ada guru yang masuk. Aku menuju ke bangkuku tepat disaat Pak Deni masuk.

"Untung lo cepat Lyn, kalau ngga lo bisa dihukum nyuci WC. Gue sama Alysia kawatir banget tadi, lagian kenapa hari ini lo telat? Biasanya ngga" Tanya Nadia setengah berbisik.

"Kepo banget sih, udah bentar baru gue ceritain. Sekarang fokus sama ulangan ini ok"

*Raka POV*

Aku berjalan menyusuri lorong sekolah menuju kelas. Tanpa kusadari ada seorang cewek yang sedang berlari dan langsung menabrakku untung dia tidak terjatuh.

Aku melihatnya yaa itu Evelyn."Sakit Raka, seharusnya lo nahan gue biar ngga ketabrak dada lo" Ringisnya sambil menggosok pipinya yang sedikit merah.

Entah dorongan dari mana aku mengelus pipinya. "Makanya jangan ceroboh" Aku merasakan jantungku berdegup kencang. Dan dia diam mematung. Mungkin dia kaget melihatku seperti ini padanya, biasanya kan sikapku selalu dingin.

Melihat wajahnya yang seperti ini membuat perutku terasa geli. Dia sangat lucu. Tapi aku berusaha menahan tawaku. "Makasih yaa untuk makan malamnya, titip salam buat nyokap lo" Setelah berkata seperti itu aku langsung pergi dari hadapannya.

Aku melirik sebentar kearahnya, melihatnya sedang melompat kegirangan. Aku tersenyum melihat tingkahnya yang tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang.

Aku mengeluarkan kalung yang tersembunyi dibalik kerak bajuku melihatnya disana tertulis R.E "Raka Evelyn".
"Gue pasti akan buat lo mengingat semuanya Evelyn Virgin"

*      *****SKIP*****Author POV*******

"Raka Raka Raka Raka" Teriak cewek-cewek cemtil yang menyemangati Raka si Kapten Basket. Yang sedang mendribel bola menuju ring.

"Ya ampun berisik bangat sih, dasar cewek centil" Omel Evelyn.

"Dirga Fightinggg" Teriak Alysia.
"Kevin Fightingg" Teriak Nadia tidak mau kalah.
Sekarang kedua sahabat Evelyn juga ikut-ikutan teriak kayak cewek-cewek centil itu.

Evelyn menarik rambut kedua temannya. Agar mereka berhenti berteriak.
"Pleasee deh ngga usah berteriak kayak gitu juga kali.. telinga gue bentar lagi jadi budek tau ngga" Omel Evelyn.

"Auuu sakit tau lagian kita berdua mau nyemagatin cowok yang kita suka. Apa salahnya?" Alysia merapikan rambutnya lalu berdiri berteriak nyemangatin Dirga.
"Lagian kenapa lo ngga mau nyemangatin Raka, kasihan kan yang nyemangatin dia cewek-cewek berisik itu haha" Goda Nadia kepada Evelyn.

"Hahha Nad, Evelyn kan malu-malu kucing, semalam kan Raka makan malam di rumahnya hahhaa" Alysia menertawakan Evelyn. Emang tadi Evelyn udah menceritakan semuanya kepada kedua sahabatnya ini.
"Bhahahahhaa" Sekarang mereka berdua menertawakan Evelyn. Sedangkan Evelyn menatap mereka dengan tatapan membunuh.

"Eh eh eh liat deh Raka cool bangett" Teriak kedua cewek yang ada disamping Evelyn histeris.
Evelyn tidak menghiraukan kedua sahabatnya lagi biarkan mereka bahagia.

Evelyn tercengang melihat Raka. "OH MY GOTT" Mata Evelyn terbuka lebar melihat pemandangan yang indah didepan matanya. Pemikirannya sudah kemana-mana. Keringat yang membasahi rambut pirangnya hingga kelehernya, badannya yang atletis. Semua itu membuat Evelyn seperti tersihir dan semyum-senyum sendiri.

"Hhhh Raka, You Are Very Sexy and so cool"

Bersambung......

Gimana niii bikin baper nggaa? Heheheh. Author mau mengucapkan terima kasih banyak buat kalian semua yang udah mau baca, comen, and vote. Terima kasih banyak banyak banyak pokoknya. Tetap baca terus and jangan lupa Vote yaaaaaa. Saranghae😙😙😙😙😊😊😊😊

REMEMBER METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang