Chapter 7

56 13 11
                                    

"Nad gue mau kaset dramkor dongg, Sia gue mau makan perut gue laper nii, Nadia....... Alysia....blablablabla..." Yah kira-kira begitulah, hal-hal yang dibeli Evelyn. (Banyak maunya ni anak ckck😂)

"Hhhhhhh akhirnya selesai juga belanjanya. Makasih yaa udah mau traktir gue" Ucap Evelyn sambil menunjukkan senyum termanisnya.

"Njrittt ini namanya pemaksaan bukan bersedia" Cibir Nadia.
Alysia hanya menatap dompet pinknya, yang kini hanya ada uang Rp50.000 (kasihann😂😂)

"Awas lo Evelyn gue bakal balas lo" Batin Alysia.
"Ahaaa gue punya ide heheheh" Muncullah ide jahil dari Alysia yang ingin membalas dendam kepada Evelyn.

"Eh Linlin ada Raka tuu" Alysia menunjuk kebelakang Evelyn. Evelyn melihat kearah yang ditunjuk. Nadia yang penasaran pun ikut melihat kearah yang ditunjuk Alysia.

Lalu Alysia berlari meninggalkan mereka berdua. Nadia yang kebingungan melihat Alysia lari, akhirnya dia juga mengikuti Alysia. Namun Evelyn tidak menyadarinya.

"Ma mana ngga a..." Evelyn berbalik dan melihat kedua sahabatnya menghilang entah kemana.

"A apa ini? Gue ditinggal? Lalu gue pulang sama siapa dong.
Malah ini udah malam lagi, duhhh kalian berhentilah menjahili guee" Evelyn dalam keadaan kebingungan. Dia tahu kalau dia sudah menghabiskan uang sahabatnya. Tapi bukan ditinggalin kayak gininjuga kali....

"Duhh gimana ni? Apa gue coba telfon Papa aja ya? Ya gue harus coba" Evelyn mengambil hpnya lalu menelpon Papanya.
                                         ********SKIPP********

"Siaaa tunggu bentar, kenapa lo lari? Emang ada kebakaran ya?" Tanya Nadia yang kebingungan.
"Hahaha gue sengaja ngerjain Evelyn, habisnya duit gue tinggal Rp50.000 gara-gara dia" Ucap Alysia dengan polosnya.

PLETAKK

"Auuuuu sakit tauuuu" Ringis Alysia sambil memegang jidatnya.
"Duhh Siaaa lo gila yaa, masa ninggalin Evelyn sihh. Terus gue juga kenapa ikut lo? Ahh bodoh" Nadia merutuki dirinya sendiri.

"Gue cuman mau ngasih pelajaran kedia Nad, habisnya dia udah habisin duit gue Nad. Tapi...... apa gue udah kelewatan yaa?" Alysia mulai merasa bersalah.

"Nanya lagi, canda lo tuh udah kelewatan Sia. Lagian bukan cuman duit lo doang, duit gue juga kali. Ini semua resiko yang harus ditanggung karena kita udah ngerjain Evelyn Sia. Sekarang gimana?" Nadia mulai tidak bersabar.

"Ki kita ketempat yang tadi aja Nad, kali aja Evelyn masih disana" Alysia berlari ketempat yang tadi dan diikuti Nadia dari belakang.

Setibanya mereka ditempat yang tadi, Evelyn udah ngga ada. "Nad gimana ni, Evelyn ngga ada disini gue takut kalau terjadi apa-apa sama dia Nad. Gue tobat ngejahilin Evelyn hikshiks, sekarang gimana Nad hikshiks. Ini semua salah gue Nad hikshiks" Alysia mulai terisak dia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Evelyn sahabatnya itu.

"Udah lo ngga usah nangis sekarang kita kemobil lo, terus kita cari dia bareng ok?" Nadia berusaha bersikap tenang agar dia tetap fokus mencari Evelyn.
Alysia menganguk setuju.

"Lynn lo dimana? Maafin gue Lynn. Nad coba lo telfon Evelyn"
"Ok gue coba" Nadia mencoba menelfon Evelyn, namun tidak diangkat.
"Ngga diangkat Sia" Nadia semakin khawatir begitu pula Alysia.
"Kita harus tetap mencarinya Nad" Tekad Alysia.
"Iya harus!"

                                      *********SKIPP**********

"Pa angkat dong, duhh kenapa Papa ngga angkat sih. Mama juga kenapa ngga angkat?" Evelyn mulai khawatir. Evelyn terus mencoba menelfon ortunya. Tiba-tiba hpnya mati.

"Duhh kenapa lagi ni hp? Ck baterainya habis lagi aahhhhh. Sekarang gimana, mana ngga ada taksi lagi. Ahh udah jalan aja" Akhirnya Evelyn memutuskan untuk berjalan ketempat yang ramai untuk mencari taksi disana.

"Kalian jahat gue tau ini berlebihan. Tapi... jangan ninggalin gue juga kali? Nadia... Alysia.... gue takut hikshiks. Kalian jahat hikshiks" Evelyn mulai terisak. Evelyn terus berjalan ditempat yang sepi ini. Tiba-tiba......

"Hai cewek, cantik-cantik gini kenapa jalan sendirian. Apa ditinggalin teman? Ditinggalin pacar? Mending sama om aja" Orang itu menyelibkan rambut Evelyn kebelakang telinganya. Refleks Evelyn menepis tangan orang itu.

"Jangan pernah nyentuh rambut gue dengan tangan kotor lo!!" Bentak Evelyn. "Minggir gue mau lewat" Evelyn hendak berlari namun teman orang itu menghalangi jalannya.

Evelyn berbalik lain arah, ingin berlari tapi tangannya ditarik oleh orang yang satu lagi. "Ikut om aja, kita pasti akan bersenang-senang" Orang itu tersenyum sinis kepada Evelyn.

"Ngggaa lepasin. Tolonggg hikshikshiks tolonggg siapa aja tolongin gue" Teriak Evelyn.
"Hahaha nona manis, teriak saja sesukamu tidak ada orang yang akan menolongmu disini hahaha" Tawa kedua orang itu.
Lalu orang itu menarik baju lengan panjang Evelyn dengan paksa.

SREKKKK

Lengan baju sebelah kiri Evelyn tersobek karena ditarik orang itu. "Hikshikshiks tolongin gue hikshiks" Evelyn menangis semakin menjadi-jadi.
"Tolonggg tolonggg" Teriak Evelyn sekuat yang dia bisa.

Kebetulan Raka melewati jalan sepi itu, dia mendengar seperti suara seorang berteriak. "Kayak gue kenal deh ni suara" Raka melajukan motornya mendekati sumber suara itu.

Betapa kagetnya dia, melihat cewek yang disukainya berteriak minta tolong dengan keadaannya yang sangat berantakan.

"Ayolahhh jangan menangis ikut om yuk" Orang itu menarik paksa Evelyn. Raka yang tidak terima turn dari motornya dan berlari kearah Evelyn.

"BRENGSEKKK" Raka langsung menendang orang itu hingga terkapar ditanah. Dan seorang lagi ingin meninju Raka, namun Raka langsung menahan tangan orang itu lalu memutarnya. Dan meninju perutnya hingga orang itu memuntahkan darah.

"JAUHIII CEWEK GUE ATAU KALIAN AKAN MATI" Teriak Raka kepada kedua orang itu. Mereka langsung berlari ketakutan meninggalkan Raka dan Evelyn.

"Rakaaa hikshiks gue takutt" Suara Evelyn hampir tak terdengar akibat berteriak tadi. Bahunya berguncang hebat.
Raka langsung menarik Evelyn kedalam dekapannya. "Ada gue disini lo ngga usah takut Evelyn" Raka berusaha menenangkan Evelyn.

"Apa ada yg terluka? Hmmm?" Tanya Raka. Evelyn hanya menggelengkan kepalannya. Tidak sanggup untuk berbicara lagi. Raka melihat keadaan Evelyn yang sangat berantakan. Bajunya yang telah tersobek seperi memperlihatkan kalau Evelyn mengenakan pakaian yang terbuka.

Raka membuka jaketnya dan mengenakannya kepada Evelyn. "Ayo kita pulang" Raka menarik tangan Evelyn.
"Tu tunggu Raka, gue ngga bisa pulang kerumah dalam keadaan seperti ini, gue takut Mama sama Papa khawatir" Ucap Evelyn pelan.
"Kalau itu biar gue yang urus" Ucap Raka sambil mengelus rambutnya Evelyn.

Raka mengambil ponselnya lalu menelfon seseorang.

"Halo tante ini Raka, mmm hari ini Evelyn boleh nginap dirumah  Raka ngga? Soalnya Mama paksa Evelyn nginap"  Raka meminta izin kepada Mamanya Evelyn.

"Oohh ia boleh dongg, jaga Evelyn ya Raka" Ucap Mamanya Evelyn.

"Ok Ma" Ucap Raka pelan agar Evelyn tidak mendengarnya. Lalu mematikan hpnya.

"Udah gue urus, malam ini lo nginap dirumah gue" Raka tersenyum kepada Evelyn.
"Ta tapi gue.." Perkataan Evelyn terpotong.
"Ngga ada tapi-tapian" Raka menarik tangan Evelyn menuju motornya.

"Orang yang meninggalkan Evelyn sendirian seperti ini bakal nerima akibatnya. Gue bakal buat perhitungan dengan dia." Batin Raka.

Bersmbung.........

"Tor updatenya lama banget sih" (orang tak diketahui)
"Maapin author yaaa, soalnya author lagi belajar buat USBN. Tapi sekarang USBN udah selesai jadi author bisa sedikit bebas dari buku heheh" (Author)
"Huuu dasar kali ini ngga boleh terlambat update lagi ( orang tak diketahui)
"Yaa tergantung dongg, kan author masih persiapan untuk UN lagi" (Author)
"AUTHORRRRRR" Author ditanamkan didalam pasir laut hahahha😂😂😂.

"Maafkanlah Author semuanyaaa" 😭😭😭😭

Votevotevotevotevote👈👈👈👈👈

REMEMBER METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang