Berawal dari sapa tanpa sengaja, tiada nyana timbulkan resonansi pada jiwa. Tumbuhkan sulur sulur damba yang merambat pada dinding dingin nan membisu penuh artiSegenggam rindu yang mengalir tanpa jeda, bersumber dari sebuah rasa tanpa tanda tanya. Bagai mata air di kaki gunung yang memancar bening. Di mana tak perlu kau tanya lagi mengapa mata air itu ada di sana dan memancarkan tirta sucinya. Karena semuanya adalah kehendak semesta jua.
Seulas kasih yang melantunkan melodi mengusik nurani. Bagai kidung agung di kesunyian malam. Tanpa peduli bagaimana dan seperti apa dunia memandang.
Sejak mentari terbit hingga senja berlalu dan hari berganti lagi, rindu itu masih lah tetap sama. Tak berhenti hanya karena kemarau panjang yang melanda.
Jika memang rindu itu milikku kan ku genggam rindu itu, hingga masanya tiba engkau lelah dan memutuskan untuk berhenti mencinta. Kan kuabadikan dalam relung hati terdalam bahwa pernah ada rindu tanpa jeda yang menyapa meski harus menentang semesta
-260317-