3

8 1 0
                                    

Acara kulminasi sebenarnya akan diadakan satu jam lagi, meski demikian, suasana di sekitar Tugu Khatulistiwa sudah dipenuhi oleh pengunjung, mayoritas berasal dari pelancong atau turis baik turis lokal maupun domestik.  Mereka menantikan detik-detik kulminasi dengan rasa penasaran.
Beberapa ruko kosong disulap menjadi stand-stand yang diisi oleh komunitas-komunitas yang berada di Pontianak, tampak pula beberapa pameran foto disekitar Ruko tersebut.  Foto-foto ini menarik perhatian para turis, terutama turis dari mancanegara.  Mungkin bagiku foto-foto ini tak memiliki arti apa-apa namun aku bangga bahwa kota Pontianak sudah memiliki magnet yang dapat membuat para pelancong harus datang.
Permasalahan mulai terjadi, ketika aku hendak menuju stand kreatif dimana Komunitas Blogger Pontianak menjadi bagian didalamnya, Permasalahan ? Mungkin bukan masalah besar, hanya saja ini pertama kalinya aku menabrak seorang wanita dari luar negeri. Dia amat cantik lalu tersenyum kepadaku
“Sorry, i...”
“It’s ok, never mind”  lesung pipit mewarnai pipinya
Sontak kami terdiam sejenak dan hanya berpandangan satu sama lain lalu dia mengatakan
“May i have your name”
“What... Name... Oh, i am Tono”
“Tono, nice name, i am Julia”
“Julia, Julia Roberts, oh gosh...”
“No, Julia Peterson...  but call me July”
“Oh thanks... Where’d u live”
“Actually, i’m from Canada, but i like Indonesia, this is my first time to visit Pontianak”
“I See, i have to go” kataku
“Ok, See You”
“But, July, can apa sih ngomongnya foto bareng, foto”
“Did you mean do you want to taking picture, sure”
“With you”
“Ok, but i need someone  to memfoto kita”
“What, do you speak Indonesia ?”
“Yes, i learn, can you teach me later”
“I’m not sure, but i like to help”
Tak lama kemudian aku meminta pertolongan seorang teman untuk memfoto, foto ini amat istimewa sebab aku merasa jatuh cinta kepada pandangan pertama.  Dan aku tak tahu apakah aku akan bertemu dengannya lagi atau tidak ? yang jelas hari ini aku menemukan sesosok bidadari yang telah mencoba membuka gembok di hatiku yang telah lama terkunci. 
Tapi aku akan mencoba mencari akun facebooknya kuyakin dia memiliki sosial media, sebab amat aneh jika zaman sekarang tidak ada orang yang memiliki akun sosial media.
***
Dugaanku tepat,  Julia memang memiliki akun facebook, Namanya adalah Julia Peterson Rhodes, usianya sekitar 23 tahun dia memang suka travelling dan statusnya masih jomblo, tapi identitas bukanlah keinginan dasarku tertarik kepadanya, dia memang cantik tapi dia suka dengan kebudayaan Indonesia, sayangnya dia masih belum bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. 
Mungkin kemarin merupakan hari pertamanya berkunjung ke Pontianak, namun tidak dengan Kalimantan Barat, tampak jelas berbagai macam kekayaan alam Kalimantan Barat kutemukan di Gallery foto miliknya,  begitu juga dengan orang utan. Dia amat peduli dengan satwa yang ada di Indonesia. Sungguh aku merasa malu dengannya.
Bahkan ketika aku mencoba membuka beberapa status facebook miliknya dia sempat menulis  “I Promise, i will marry with one of them,  give me a chance to be Indonesian”  Bagiku ini adalah sebuah peluang untuk mendapatkannya.
Aku memang belum pernah mendapatkan kekasih dari negara lain, terutama bule, namun menurut beberapa temanku yang pernah berpacaran bahkan menikah  dengan mereka, mengatakan bahwa kulit orang Indonesia itu eksotis, seksi. Selain itu wanita bule terbuka apa adanya, ketika dia benci dengan sesuatu maka dia terus terang mengatakan bahwa dia memang tidak suka, tak ada yang disembunyikan olehnya ketika mereka menemukan seseorang yang pantas untuknya.
“Wanita seperti ini tak boleh kusia-siakan” tak lama kemudian aku meminta dia untuk menjadi salah seorang dari temanku, namun sebelumnya kutuliskan sebuah pesan kepadanya melalui aplikasi Facebook Messenger
“Hi, Julie This is me Tono, do you remember Khatulistiwa Park 21 March 2017, will you be my friend ?”  pintaku kepadanya
Selang beberapa menit kemudian dia membalas pesanku “Sure”   lalu kami pun berteman, dia mengatakan bahwa dia masih berada di Pontianak dan akan kembali ke negaranya dua hari lagi.
“Oh..” jawabku singkat
“Tono, i’ve some trouble” tiba-tiba dia melanjutkan ceritanya lewat aplikasi facebook messenger
“Trouble ?” tanyaku singkat
“Yes, I’ve just fight with my boyfriend ?”
“Your Boyfriend” Hatiku hancur saat mendengar pernyataan seperti itu darinya
“Yes, i think we have to meet”
“I always ready for you”
“Is there any recommend place for us ?”
“Ashiang”
“Ash what ?”
“Asiang, i will jemput you tomorrow morning”
“What is Jemput ?”
“Astaga bahasa Inggris jemput apa sih ?” tanyaku dalam hati
“I Will go to your hotel and we go together, do you understand ?”
“Did you mean, do you want to take me ? Gosh, you’re funny boys, i started to like you now”
“Yes”
“Ok, I live at Grand Shantika Hotel,  texting me when you’re there by  messenger, ok ?”
“I Try”
“Try for what ?”
“I Mean Insya Allah”
“What is Insya Allah ?”
“God Will”

JuliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang