********************
Perempuan bertubuh mungil itu masih saja duduk diatas batu besar tidak jauh dari rel kereta api. Dengan balutan gaun pengantin berwarna putih tanpa tali yang melilit dipundaknya. Dia menatap kosong kearah kanan berharap kereta terakhir disenja itu berhenti dihadapannya. Menampakkan seorang laki-laki yang dia nantikan.
Namun sudah berapa kereta api yang melewatinya, tak satupun dari beberapa kereta itu menurunkan seseorang yang dia harapkan. Sampai matahari hampir terbenam,perempuan itu masih tak bergerak. Dalam hatinya dia begitu yakin. Laki-laki itu akan datang.
Langit merona jingga membentuk garis-garis kekuningan hasil dari kilatan matahari yang tersisa sebelum terbenam.
"Dia tidak akan datang, Youngie".
Perempuan yang disapa Youngie itu menoleh kearah sumber suara dengan wajah tak senang.
"Tidak! Dia pasti datang Yeolli. Aku percaya dia tidak akan mengingkari janjinya".
"Moon Ga Young!! Berhentilah menunggu! Sampai kapan kau akan menunggu?".
"Sampai dia datang Park Chanyeol !". Balas Ga Young tanpa ekspresi.
Chanyeol hanya bisa menghela nafas beratnya. Nafasnya seakan mencengkeram dadanya. Laki-laki bertubuh tinggi itu memejamkan matanya mencoba meredam segala gejolak hatinya yang begitu menyeruak.
Sedih,sakit,pedih, semuanya menyatu memerangi hatinya.
"Sudah ku bilang dia tak akan datang! Kenapa kau masih belum menerima kepergiannya? Dia sudah.....".
"DIAM !!!!". Pekik Ga Young membuat kalimat Chanyeol terhenti seketika.
Perempuan berwajah manis itu menatap tajam kearah Chanyeol yang masih terdiam. Tatapannya benar-benar tajam seakan ingin memakan Chanyeol hidup-hidup.
"Dia belum mati !! Yixing Oppa belum mati !! Dia sudah berjanji akan datang kesini. Dia sudah berjanji padaku dia akan mengajakku mengambil objek foto pra wedding kami diatas gerbong kereta api disenja hari seperti sekarang ini. Dia tidak akan membohongiku Park Chanyeol. DIA BUKAN PEMBOHONG KAU MENGERTI !!!!". Ga Young berteriak lantang dihadapan Chanyeol.
"Moon Ga Young".
"Oppa... Kau serius akan menikahiku?".
"Tentu saja. Bahkan aku sudah menentukan tanggal pernikahannya. Lusa kita akan mengambil foto prawedding. Kau siap?". Ga Young menatap Yixing dengan tatapan tak percaya.
"Oppa, kau serius?". Tanya Perempuan itu tak percaya.
Yixing menangguk. Laki-laki berdarah Cina itu tersenyum sambil mengusap lembut surai hitam milik Ga Young.
Perempuan itu ikut tersenyum. Hatinya serasa merekah. Begitu bahagia mendengar pernyataan Yixing. Tak menyangka kekasihnya itu akan bertindak seserius itu.
"Oppa. Kau sudah memilih tempat foto kita nanti?". Tanya Ga Young.
"Tentu saja sudah".
"Dimana?".
"Disitu !". Yixing menunjuk sebuah gerbong kereta api Yang kebetulan saat itu tengah berhenti.
Tepat sekali saat ini sepasang kekasih itu sedang berada disebuah stasiun kereta api. Rumah Ga Young tak jauh dari area itu. Tempat pertama kali bertemu dengan Yixing.
Sedikit terkejut saat mendengar jawaban Yixing. Bukankah sangat berbahaya mengambil foto diatas gerbong kereta api? Menurut Ga Young permintaan calon suaminya itu sangat aneh didengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kereta Senja
FanfictionSesuatu yang telah pergi biarkan pergi. Bagaimanapun caranya untuk menahan, jika Tuhan telah berkehendak maka sesuatu akan pergi juga. Percayalah dibalik kesedihan pasti ada kebahagiaan. Sesuatu yang telah hilang akan segera tergantikan.