18. Stanger (01)

7.5K 642 16
                                    

Michael menghentikan mobilnya persis di depan sebuah bangunan mewah, sebuah hotel. Dia tidak berhenti untuk masuk dan menyewa kamar atau semacamnya. Ia hanya bermaksud menjemput seseorang disana. Seorang wanita yang sudah menantikan kehadiran dirinya dan melambaikan tangan sambil tersenyum. Putri pemilik hotel mewah ini, sekaligus wanita yang sudah berulangkali membuat seorang Michael Bresline terjatuh kemudian bangkit lagi. Hubungan mereka selalu pasang surut terkadang membuat sang wanita harus menyelesaikan ikatan mereka meski dalam hitungan hari mereka akan kembali menjalin kasih. Semua orang yang mengenal mereka, 98% yakin bahwa keduanya akan menikah suatu saat nanti.

"Kenapa kau lama sekali, euhm?" Tanya wanita itu manja sambil masuk ke dalam mobil Michael dan memasang sabuk pengamannya.

Michael tersenyum tipis. Tidak menjawab sama sekali, ia tahu bahwa wanitanya sama sekali tidak membutuhkan jawaban.

"Hari ini kau ingin makan apa?" Tanya Michael dengan nada lembutnya, membuat wanita manapun akan jatuh hati padanya dalam hitungan detik. Dia memiliki daya tarik tersendiri yang membuat dirinya semakin berkilau dan menonjol diantara yang lainnya.

"Bagaimana dengan makanan Italia?"

"Makanan Italia? Baiklah. Tapi, tumben sekali."

"Hari ini ibuku tidak sempat memasak. Dan aku sangat merindukan makanan Italia."

Michael mengangguk sebagai tanda mengerti kemudian membiarkan sebelah tangannya yang bebas digenggam dan dimainkan jemarinya oleh wanita itu. Salah satu hal yang Michael suka darinya, wanita itu begitu tegas di luar sana tapi ketika mereka bersama maka kekasihnya akan menunjukkan banyak sikap manis yang menggemaskan.

Hanya dia yang mengetahuinya dan Michael menyukai kenyataan itu.

"Ku dengar dari seseorang bahwa kau dekat dengan salah satu wartawan?"

Michael menghela nafas.
Salah satu yang membuatnya merasa tidak nyaman adalah masalah privasi. Kekasihnya selalu memiliki beragam cara untuk mengetahui apa yang sedang ia lakukan dan dengan siapa serta bagaimana.

"Anabella, jangan memulai."

"Ohhh ayolah, Michael Bresline~ aku hanya bertanya."

Lampu lalu lintas menunjukkan warna merah dan ia berhenti. Michael menggunakan kesempatan ini untuk menatap kekasihnya yang sudah menatap dirinya dengan penuh rasa ingin tahu.

"Hanya sekadar mengenalnya."

"Ku pikir kau membenci semua hal berbau media."

"Lalu bagaimana cara ku mengembangkan bisnis?"

"Oke. Itu pengecualian."

Anabella melepaskan tangannya dan menatap lurus ke depan dengan ekspresi kesal. Michael tersenyum, mengulurkan tangannya dan mengusap lembut puncak kepala wanita itu. Membuatnya tersenyum dan mengalihkan perhatian ke jendela samping. Michael mengetahuinya dan menyenangkan untuk sedikit menggodanya.

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju restoran langganan untuk bersantap siang ini. Mungkin sambil berdiskusi beberapa rencana kedepannya.

**

Lady menatap layar ponselnya. Satu-satunya yang tersisa dari apa yang dimilikinya selain pakaian yang melekat adalah tas dan ponselnya. Ia hanya membawa satu dompet berisi beberapa uang tunai yang bahkan ia tidak mampu untuk menggunakannya karena terlalu takut untuk keluar. Ia hanya makan apa yang ada di dalam lemari pendingin milik Michael, pria yang bahkan belum terlalu ia kenal.

Dompet kartunya semua berada di hotel dan mungkin sekarang berada di tangan Jessica. Meminta sahabatnya itu datang pun ia tidak yakin. Bayangan akan hal-hal buruk terus menghantui benaknya bahkan ketika ia harus setiap hari mengecek berita. Saat ini penyelidikan masih berlangsung dan ia tahu, cepat atau lambat dirinya akan terlibat. Tersisa beberapa hari untuknya berlindung di bawah atas suite mewah ini, setelah itu mungkin ia akan berakhir menjadi gelandangan tanpa tahu bagaimana caranya untuk menghubungi orangtuanya. Ia takut dilacak.

Ini masalah serius.

Kematian seorang putra dari Menteri Keuangan sebuah negara bukanlah hal kecil. Hanya menunggu waktu sampai wajahnya terpampang dengan jelas diberbagai media.

Lady terdesak.

Ia tidak bisa pergi dari tempat ini dan disatu sisi lainnya ia tidak memiliki hak untuk tetap berada disini. Semuanya membebani pikirannya. Ia berencana untuk meminta bantuan, setidaknya Michael bisa sedikit berbaik hati untuk membantunya untuk meminjami uang dan ia akan bersembunyi sebisa mungkin hingga waktu membuat semua orang melupakannya. Bahkan ia sampai berharap akan muncul kasus luar biasa lainnya yang membuat semua orang melupakan kasus ini.

Yang lebih mendesak. Ia butuh makan dan minum. Ia tidak bisa memesan makanan karena dollar terakhirnya sudah ia pakai kemarin. Mungkin bertahan satu hari lagi, tapi ia tidak yakin. Lady tahu, tubuhnya cukup lemah. Ia tidak seperti kebanyakan orang dengan daya tahan fisik yang baik. Bahkan ia tidak bisa terlalu lama berdiri, mengangkat barang berat, berlari cepat dan kegiatan fisik lainnya. Jessica selalu menyalahkan dirinya karena semasa sekolah selalu menghindari mata pelajaran kesehatan jasmani dan ia tidak begitu aktif dalam organisasi kemahasiswaan ketika kuliah.

Ia memang seolah tidak terlihat. Membuatnya tidak memiliki daya tarik. Menjalani pekerjaan yang sekarang adalah resolusi hidupnya agar ia lebih mampu menghadapi dunia dengan tangan dan mata terbuka. Ia pribadi introvert yang sedang belajar membuka diri.

Lady kembali mencoba untuk menghubungi kantor Michael namun kali ini jawaban yang ia dapat berbeda, pria itu sudah tidak sibuk dengan pertemuan bisnis melainkan keluar kantor tanpa berusaha untuk menghubungi dirinya. Wanita itu semakin sadar posisinya sebagai seseorang yang ditampung dan ia harus berterima kasih untuk itu serta tidak meminta Michael membantunya lebih jauh.

He is stranger.



To be continue...

Full story now available on Google Play Book

Damaged [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang