2. I Would Like

298 49 12
                                    

"Sherlock, kau bersama Seb--"

"Bisakah saya bersama Gavin? Atau sendiri saja."

"Namaku Greg!" Lestrade menyahut dari ujung kelas.

"Ya, bersama dia."

Mrs. Rave menggeleng kecil.

"Sherlock, aku mau kau menemui Mr. Freed setelah pulang sekolah." Ucap Mrs. Rave setelah bel berbunyi.

Aku hanya memutar mataku, mengambil buku ku dan berjalan keluar kelas.

Ayolah, aku tidak mau mengerjakan tugas bersama orang lain yang tidak ku kenal.

Lagi pula, mengapa harus ada tugas kelompok kalau nanti nilainya akan menjadi nilai masing-masing? Bagaimana kalau yang bekerja cuma satu orang dan yang lain tidak mengerjakan? Kerja kelompok juga membuat tidak mandiri, masa tugas di bagi-bagi?

"Kau ikut nanti?" Ucapan Lestrade menghentikan pemikiranku.

Aku mengerutkan kening.

"Kemana?"

Ia menepuk jidatnya.

"Mycroft tidak memberitahumu?"

"Entah." Aku menggedikan bahu.

"Baiklah, sampai bertemu nanti." Lestrade berbelok ke kelas matematika sedangkan aku melanjutkan berjalan sampai kantin untuk menghabiskan jam kosongku.

Aku memesan segelas teh dan duduk di sebelah jendela, tempat paling nyaman.

Aku mengeluarkan buku jurnalku, yang entah kenapa selalu ku bawa tapi jarang ku pakai.

Bentuknya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil pula di sampulnya tertulis 'Property of William Holmes'.

Aku terkekeh mengingat masa kecilku.

Dulu aku sangat menyukai nama depanku, tapi semakin aku bertumbuh aku agak membenci nama itu. Terlalu panjang untuk di sebut dan terlalu pasaran. Jadi aku menggunakan nama tengahku yang sangat aneh dan unik di saat yang bersamaan itu.

Aku mengambil pulpenku dan mulai menulis di halaman kesepuluh.

He,
With a golden hair like a sunrise,
Blue eyes like the ocean
And a brown guitar,
Who had a voice like an angel.

"Ha! Sedang apa kau? Serius sekali." Irene mencoba mengambil jurnalku dan aku langsung memasukannya ke kantung jaketku.

"Tidak."

Irene menatapku dengan penuh selidik.

"Bagaimana kau dengan Kate?" Aku mengambil topik.

"Oh Tuhan. She is playing hard to get, tak heran banyak yang menginginkannya, dan kau--"

Huh, Irene yang mengoceh lebih baik dari pada Irene yang penasaran. Lagi pula aku tidak mendengar ocehannya yang selalu tentang Kate, Kate dan Kate.

"Irene! Kemari kau, kita akan telat mengikuti kelas gimnastik." Kate berteriak dari ujung kantin.

"Coming!" Irene menyahut.

"Step by step, I have to be her friend and know her first." Irene mengedip dan menghampiri Kate.

Symphony // Sherlock H & John WTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang