D U A : Bahagia.

24 4 1
                                    

Alexa berjalan santai di koridor sekolah yang masih sangat sepi. Tidak ada satupun murid yang berada di lapangan dan kebanyakan kelas masih kosong. Hanya ada beberapa OB yang sedang membersihkan kelasㅡkelas dan beberapa guru yang terlalu cepat datang seperti dirinya.

Alexa melihat arloji pink nya yang menempel di tangan kirinya.

Pukul 06.15 pagi.

Berarti masih ada satu jam lima belas menit lagi untuk masuk kelas.

Alexa mendengar suara deru mesin motor memasuki area SMA. Ia melihat motor sport milik Daren. Alexa langsung teringat jaket milik Daren yang dipinjamnya. Ia mengambil jaket itu dari tasnya lalu berjalan menuju parkiran.

"Kak Daren!"

Daren membalikkan badannya. "Lo yang kemarin, kan?"

"Iya, kak. Hehe." Alexa memberikan jaket tersebut kepada Daren. "Ini jaket kakak. Makasih banyak ya, kak."

Daren mengangguk. "Gue kirain gue sendirian. Lo mau kemana habis ini?"

"Ke kelas kak."

"Mau ikut gue gak? Ke lapangan basket?"

"Ngapain, kak?"

"Temenin gue latihan."

Alexa menimbangㅡnimbang ajakan Daren. "Tapi, aku gak bisa main basket."

"Lo duduk aja di bangku penonton. Mau gak?"

"Boleh."

Daren dan Alexa berjalan menuju lapangan. Alexa sudah terlebih dahulu duduk di kursi penonton sedangkan Daren pergi mengganti pakaiannya terlebih dahulu.

"Lo murid yang dari New York  ya?" Daren bertanya kepada Alexa yang sedang memperhatikannya memakai sepatu basket.

"Iya. Kok kakak bisa tau?"

"Satu angkatan lo heboh." Daren berdiri dari tempatnya. "Tungguin gue latin, ya? 15 menit aja."

"Ya."

Daren mengambil bola basket miliknya lalu mulai menㅡdribble bola tersebut sambil berjalan ke tengah lapangan. Alexa memperhatikan Daren dari bangku penonton. Ia kepingin bisa main bola basket. Tapi ia terlalu takut kalau bolanya kena kepala.

Alexa duduk manis ditempatnya. Matanya tidak lepas dari Daren yang bergerak kesanaㅡkemari. Tak terasa sudah dua puluh lima menit ia duduk disini menunggu Daren. Seharusnya hanya lima belas menit. Tapi Daren keㅡenakan latihan.

"Tangkap bolanya."

Di akhir latihannya, Daren melemparkan bola basket kearah Alexa. Bukannya di tangkap, bola tersebut malah di tangkis Alexa. Beruntung Daren bisa menangkap bolanya. Jika tidak, bola itu akan terlempar jauh ke ujung lapangan.

"Lo takut sama bola?" Daren memberikan bola tersebut kepada Alexa lalu mengambil sebotol air mineral dari tasnya dan duduk disamping cewe itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Need You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang