Prologue 🔮

2.2K 58 2
                                    

Tahun 1700-an Perancis

Pada perayaan natal di istana,  semua menari dengan gembira. Kecuali sang pangeran. Dia dengan sombongnya, meminta hadiah natal untuk kesenangan dirinya sendiri,

"Mana hadiah natalku?" Teriak sang pangeran karena kesal.

Lalu Lumiere, sang duta di istana, memberi hadiah, dan hadiah itupun dari seluruh pelayan dan orang2 penting di istana. Hanya satu yang diberikan kepada sang pangeran, dan Lumiere berbicara terlalu lama, sampai-sampai sang pangeran langsung merebut hadiah itu darinya,
Setelah dibuka, kesenangan sang pangeran menjadi pudar, ternyata hadiah yang ia terima adalah sebuah buku cerita biasa, dia lalu melempar buku itu sembarang arah.

"apakah tidak ada hadiah yang lebih besar! " teriak pangeran membuat semua orang yang bergembira menjadi terhenti dan kaget, terutama Lumiere, dia kecewa pada sang pangeran.

"tenanglah, ya mulia aku bisa membuatmu tenang dengan iramaku" jawab sang musisi di istana pribadinya,

Dia lalu memainkan piano untuk iramanya yang baru dan enak didengar.

"apa itu? "

"upss, ini adalah irama ku yang baru dan bersajuk seperti puisi lagu! "

"uhhhh, aku benci itu! Hentikan permainannya, aku bosan mendengar tentang puisi darimu" bentak sang pangeran.

Tok...Tok...Tok....

Saat ketukan pintu itu terdengar, hujan deras menerpa salju, petir tiba tiba bergemuruh dengan keras, musik pun sampai tidak terdengar,

"siapa yang mengganggu natalku ini? "emosi sang pangeran karena kedatangan seseorang dari luar istana.

Sang pangeran pun berdiri dan berjalan menuju pintu dengan wajah seperti tak mempunyai kasih sayang sama sekali.

Saat dibuka, sang pangeran melihat seorang pengemis tua,  dengan memegang tongkat dan juga mawar ditangan kanannya,

"Tolong, aku kedinginan diluar sini,  bolehkah aku menghangatkan badanku disini ya mulia, aku akan memberimu sebuah mawar ini sebagai imbalan." pinta pengemis tua itu dengan jubah hitamnya itu.

"aku tidak butuh mawar, dan aku tidak akan mengijinkanmu memasuki istana yang megahku ini, pergilah! Dengan wajah burukmu itu,  pengemis tua!" Tolak sang pangeran dengan kerasnya dan langsung menutup pintu.

Setelah menutup pintu,
Sang pangeran terlonjak kaget karena pintu yang besar itu terbuka dengan sendirinya, tiba tiba pengemis tua itupun berubah menjadi seorang penyihir cantik dan mengutuk sang pangeran menjadi beast, tak hanya pangeran, bahkan pelayan diistana juga dikutuk menjadi benda benda mati. Dan menghapus kenangan istana dari penduduk lokal, semua yang tadi bergembira di istana menghilang begitu saja.

Rupa sang pangeran yang tadinya tampan rupawan, kini menjadi makhluk yang menyeramkan yang mempunyai badan besar, memiliki tanduk, berbulu, bertaring, tangan dan kaki menyerupai harimau tetapi berwarna hitam.

"kau hanya bisa memusnahkan kutukan itu hanya dengan cara kau harus belajar mencintai orang lain dan dicintai seseorang, bagimu memiliki cinta sejati sangat penting.  Kau akan ditemani oleh Mawar ini, sampai kelopak mawar terakhir jatuh, jika kau gagal, maka kau akan menjadi beast selamanya. Dan aku juga akan memberikan cermin ajaib ini untuk melihat orang2 diluar sana!"
Petunjuk sang penyihir, membuat sang pangeran berpikir bagaimana seseorang akan mencintainya dengan fisiknya seperti itu.
Dan bagaimana dia akan mencintai seseorang karena dia sebenarnya benci dengan wanita dan hanya mencintai istana dan kekayaan yang ia miliki.
Dalam sekejap sang penyihir itu pun menghilang.

Istana yang tadinya indah, tiba tiba dipenuhi cakaran, lumut, patung iblis, dan mengerikan. Bahkan di istana itu hanya ada satu makhluk, yaitu beast, semua pelayan di istana berubah menjadi benda mati, tetapi hidup.

Sebelum berumur 21 tahun dia harus bisa menemukan cinta sejatinya, dan dia juga harus menanggung kutukan yang dimiliki pelayan2 disana yang sama sekali tidak memiliki kesalahan sedikitpun.

Untuk bisa mencari cinta sejatinya, ia memohon kepada cermin ajaib yang diberikan penyihir padanya, tetapi cermin tidak bisa memberi petunjuk karena dia harus mencarinya sendiri, bukan tugas cermin untuk memberitahunya, tetapi untuk bisa melihat orang2 luar istananya,

Mrs, poof yang dikutuk menjadi teko, dan Chip anaknya, yang juga dikutuk menjadi cangkir. Harus meyakinkan beast, bila ada wanita yang mendatangi istananya, cantik dan bisa menerima beast apa adanya, asalkan dia harus mencintai beast dengan tulus, mungkin dialah sang cinta sejatinya.

Beast hanya bisa pasrah dan tidak mungkin ada yang mencintainya dengan kondisi fisiknya saat itu, wajahnya yang menyeramkan yang sampai sampai, beast tak ingin melihat wajahnya di cermin dan kaca, bahkan dia mencoba tersenyum, tetapi seperti serigala yang mengamuk, dia merasa menyesal

Trailer "beauty and the beast"

Beauty And The Beast [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang