Part 5 『ending』

472 39 3
                                    

—Flashback on—

Hari ini adalah hari pertama Wonwoo menjadi seorang mahasiswa. Ia terlihat sangat gugup karena itu artinya sebentar lagi ia akan menjalani apa arti kehidupan yang sesungguhnya.

Mina sedang menyiapkan sarapan pagi untuk sahabat kesayangannya itu. Ia terkekeh kecil melihat Wonwoo yang memakai baju formal. Kancing paling atas yang biasanya di lepas, kini Wonwoo kancing.

"Oppa.. hm.. kau tahu? Kau seperti seorang sales hahaha.."

Wonwoo hanya menatap Mina sekilas lalu duduk di hadapannya.

Setelah insiden kecelakaan yang berhasil menewaskan kedua orangtua Mina, akhirnya Wonwoo memutuskan untuk mengajak Mina tinggal satu apartemen dengannya. Tujuannya adalah, jika sewaktu-waktu Mina bersedih, akan selalu ada Wonwoo untuknya. Tapi mungkin sekarang agak terbatas waktu Wonwoo untuk Mina karena kini Wonwoo sudah menjadi seorang mahasiswa. Dan Mina memaklumi itu.

Setelah selesai sarapan, Wonwoo mencium kening Mina sekilas lalu meninggalkan gadis itu di apartemennya.

"Hwaiting nae oppa!"

*****

Sebenarnya, Wonwoo adalah tipikal orang yang agak susah berbaur dengan lingkungan baru, itu sebabnya kenapa persahabatan ia dan Mina sangatlah terjaga karena Wonwoo sangat susah mendapat teman. Begitupun Mina.

Saat ia sedang berada di dalam kelas sendiri, tiba-tiba seorang gadis berambut blonde mendekatinya. "Halo! Boleh berkenalan?"

Wonwoo menoleh pada gadis yang sudah duduk di sampingnya sambil mengulurkan tangan.

"Boleh." Wonwoo membalas uluran tangan itu.

"Namaku Minatozaki Sana. Salam kenal!"

"Eh— namaku Jeon Wonwoo. Salam kenal juga."

Dan semenjak perkenalan itu, ke mana-mana Wonwoo selalu bersama Sana sampai akhirnya benih-benih cinta itupun berkembang di antara dua insan tersebut.

—Flashback off—

Mina's POV

Aku tidak menyangka bahwa ucapan Wonwoo kemarin benar-benar nyata.

Dia bilang, "Aku berjanji. Bahwa itu adalah kalimat terakhir yang seharusnya tak pantas ku lontarkan pada seorang perempuan."

Dan ternyata janji itu ia tepati. Ia benar-benar tidak lagi melontarkan kalimat menyakitkan yang bisa membuat hatiku sakit.

Aku masih ingat. Dia pernah bilang begini padaku.

"Larimu sangat lambat untuk mengejarku. Kau tahu, aku ini pelari yang cepat!"

Apa maksudmu adalah, aku memang terlambat menyadari bahwa aku sangat mencintaimu? Atau kau yang terlambat menyadari bahwa kau mencintaiku?

Kenapa dengan bodohnya aku menjawabnya dengan kalimat ini.

"Ne.. arraseoyo.. aku memang takkan pernah bisa mengejarmu."

Apa artinya, kita memang tidak akan pernah bersama?

Dear Jeon Wonwoo,
Aku akan selalu mencintaimu.
Semoga tuhan menjodohkan kita di kehidupan selanjutnya.

—End.

Huaaaa akhirnya fanfictnya selesai juga ><
Terimakasih kepada para readers yang udah mau baca cerita ini dari awal sampai akhir.
Sampai ketemu di cerita selanjutnya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

❝ Thanks, Wonwoo. ❞ [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang