Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi menyambut kami yang tadi malam tertidur dengan lelapnya, cahaya matahari yang menembus helai demi helai embun pagi yang sejuk.. kicau burung yang begitu ramai seakan memberi semangat. Tapi.. tetap saja tidak mengubah keadaan canggung dan diam kita, entah apa yang salah dari kami. Jujur diriku ingin memulai percakapan namun melihat raut wajah mereka yang terlihat seperti tidak ingin terlalu banyak bicara membuat diriku mengurungkan niat tersebut.
Tiba-tiba suara aneh memecah rasa canggung kami sekali lagi.. kriukkk krukkkk krukkk, suara tersebut terdengar dari perut Rachel. "Kau lapar yaa, Rachel?" tanyaku. "Ehmmmm, engga kok.." kata Rachel sambil tersipu. "hahahahah, kau ini .. aku juga lapar, ayoi kita cari makan"Seru Buzz dengan nada yang tinggi. Sepertinya keadaan kita sudah membaik lagi.. kamipun mencari makan ke seluruh hutan, rencana awal kita adalah berpencar ke penjuru hutan sambil mengumpulkan makanan yang ditemukan, dan setelah kita menemukan makanan kita berkumpul di suatu tempat dan saling berbagi makanan..
Langkah demi langkah menyusuri hutan, banyak sekali duri yang ku lewati. Untungnya kakiku panjang dan ramping sehingga sangat mudah untuk melewati duri-duri tersebut. Kupunguti setiap makanan yang layak dan terlihat lezat, "Bagaimana dengan Buzz dan Rachel yaa.." tiba-tiba saja aku memikirkan keadaan mereka berdua,ku hiraukan saja dan kembali fokus mencari makanan yang banyak agar mereka senang nanti. Buah demi buah yang kutemukan ku pungut dan matahari sudah membumbung tinggi kuputuskan untuk berhenti dan kembali menemui mereka, setelah sampai di tempat yang sudah kita tentukan diriku tidak melihat ekor mereka sekalipun. yaaa.. ekor mereka kan selalu menjulang tinggi.. Kuputuskan untuk menunggu mereka sambil memakan sedikit buah yang tadi kutemukan untuk mengganjal perutku ini.
Hari hampir sore, dan mereka belum juga sampai di tempat ku menunggu. Kegelisahan menyelimuti diriku, takut akan terjadi sesuatu hal yang buruk terhadap dua teman kecil ku itu. Ku beranikan diri untuk mencari mereka, akhirnya kegelisahan terhadap temanku mengalahkan ketakutan terhadap hutan pada waktu sore tersebut, konon banyak sekali serigala yang mondar mandir pada waktu sore hari, tapi.. ku rasa diriku bisa menghindari mereka dengan kecepatan lari ku ini. Jalan setapak diikuti suara-suara aneh yang dibuat oleh burung hantu sialan tersebut yang membuatku ketakutan.. Kelelawar yang mulai keluar dari goanya dengan beramai-ramai, gesekan ranting pohon..
Setelah melewati beberapa pohon.. alangkah kagetnya aku melihat seekor serigala, langsung ku bersembunyi di balik pohon cemara yang besar, sekali lagi ku mengintip apa yang terjadi. Dan kagetnya lagi di sana ada Buzz dan Rachel yang sepertinya sedang terpojokkan oleh serigala tersebut, bingung bercampur dengan khawatir. Awalnya diriku ingin lari sekencang-kencangnya ketika melihat serigala tersebut, tapi setelah mengetahui di sana ada teman-temanku.. bingung mulai menguasai pikiran ku. Sebaru berharap tidak terjadi apa-apa aku melihat sekeliling untuk berpikir cara menyelamatkan mereka, betapa bodohnya diriku ini tidak bisa menemukan cara untuk menyelamatkan mereka, sangat bego diriku ini!.. "ahh sial.." kesalku.
Hanya satu cara untuk menyelamatkan mereka.. Ku mulai tarik nafas, dan.. "Buzzzzz.. Rachelll.. kemarii.. lari!!" teriak diriku sekencang-kencangnya, serigala tersebut langsung melihat ke arah ku, dengan matanya yang bersinar, mata yang haus akan darah itu mulai mengetahui keberadaan diriku. Untungnya Buzz dan Rachel sangat cerdas, mereka memanfaatkan momen tersebut untuk lari kearah diriku. Jujur baru kali ini aku menghadapi seekor serigala, tak kusangka hanya sekian detik sang serigala menyadari Buzz dan Rachel kabur, serigala tersebut langsung mengejar keduanya...
Buzz dan Rachel sangat lincah dan gesit, mereka melompat ke punggungku dan mulai diriku berlari sekencang-kencangnya. beberapa kali ku melihat ke belakang, hebatnya sang serigala yang dapat mengimbangi kecepatan rusa ini, "Rusa!, kita mau kemana??" Tanya Buzz. Langsung terkejut diriku, "aku tidak tahu, aku lupa jalan ke tempat kita!.." kata diriku, tak sempat berpikir kemana kita akan pergi, yang terpenting sekarang adalah terus berlari dan lepas dari kejaran sang serigala. Betapa menyeramkan serigala itu, dengan kecepatan yang bisa mengejar diriku ini ditambah mata yang dapat melihat dengan jelas dan juga indra yang lainnya yang juga tak kalah pekanya. Tiba-tiba... "Rusa, aku melihat pohon tua di depan sana!!" kata Rachel, "benar, dan kulihat ada celah untuk berlindung dari serigala!" teriak Buzz.. kuputuskan untuk ke arah pohon tua besar tersebut.
Dengan gagah dan berani, ku meloncat tinggi masuk ke celah-celah akar pohon tua besar tersebut, celahnya cukup kecil untuk serigala tapi muat untuk tubuhku ini. Sang serigala yang kesal sembari melihat diriku di dalam celah dengan matanya yang bercahaya nan seram itu, dan cakarnya yang mencoba menerobos akar-akar pohon. Tiba-tiba saja dari atas seperti terlempar batu atau apalah itu, mengenai sang serigala. serigala lihai sekali menghindari serangan tersebut, tapi beberapa kali juga ia terkenal lemparan benda aneh itu, "Itu buah cemara!" bisik Buzz. Kami melihat serigala itu kesakitan dan dia kabur dengan cepat. Kamipun bersyukur akan hal itu, setelah itu kami kelelahan dan tertidur lelap disitu...