Awal perjalanan!

43 5 2
                                    

                                                      *tjuman iseng doang ahh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                                      *tjuman iseng doang ahh.. jelek ini kok :P 


Beberapa waktu setelah pertemuan singkat kita berdua yang canggung karna baru kali ini diriku berteman dengan seekor tupai.. Rachel, seekor tupai yang kecil nan imut, dia suka sekali berlari-lari di bawah kaki ku yang ramping dan kuat ini, sesekali ku melihat ke bawah memastikan agar Rachel kecil tidak terinjak. Siang berganti malam, dan malam berganti siang. "Kita akan ke mana lagi, Rusa?" tanya Rachel yang sedang berbaring di punggung Rusa, "Akupun tidak tahu, hampir seluruh hutan sudah kita kunjungi" jawab Rusa.. sesekali kita berhenti untuk sekedar duduk dan berbaring. Tiba-tiba.. ada yang melempari buah cemara yang keras, kebetulan saat itu kita sedang beristirahat di bawah pohon cemara yang besar. Diriku terdiri dan mencoba melindungi Rachel dari serangan yang tidak terduga tersebut, dan tidak disangka terdengar suara tupai yang sedang marah-marah sepertinya. "Sialan, kalian pergi dari sini, jangan ganggu kami dan carilah tempat yang lain!!" teriak tupai yang marah tersebut, Rachel mencoba membujuk dan menenangkan dia.. yaa dengan cara tupai yang kurang ku mengerti, tapi hasilnya baik.. tupai asing tersebut mulai berhenti mengoceh lalu turun ke bawah untuk bertemu diriku.. "Maaf sikapku tadi, siapa namamu?.. kau di sini sedang apa?" Tanya tupai tersebut, "namaku Rusa, kami disini seda.." tiba-tiba perkataan Rusa terpotong dengan tertawanyan tupai tersebut. "Rusa?.. bukankah kau itu rusa, aku menanyakan namamu lho, bukan wujudmu" kata sang tupai.. "memang sialan betul para tupai itu" ucap dalam benakku, "maafkan dia, sobat.. dia hanya bercanda" Tambah Rachel. "lalu, siapa namamu tupai asing?" tanyaku kembali, "cihh, terbawa hingga ke hati ya?, sampai-sampai kau menyebut ku 'asing', namaku Buzz, nama yang aneh memang.. tapi diriku bangga memiliki nama tersebut" Tegas Buzz.. dan dari saat itu aku berteman dengan 2 tupai yang unik dan sama-sama mengejek namaku ini.. 

           Di Bawah pohong cemara tersebut kami berbincang-bincang tentang kehidupan kami masing-masing, setelah mendengar kisah hidup Buzz, aku merasa bersalah memanggil dia dengan kata 'Asing'. Ternyata Buzz awalnya hidup bersama koloninya di sebuah pohon cemara yang besar, mereka hidup saling gotong royong,. hingga pada satu waktu Buzz ditujukan 2 pilihan yang sulit, Buzz ditanya pilihan mana yang akan dia pilih.. ternyata yang dia pilih adalah 'Menyelamatkan temannya dan keluar dari koloni'.. akupun heran memang ada ya hukum alam yang seperti itu.. dia pun pasrah dengan apa yang dia pilih, awalnya dia merasa iba akan teman sekoloninya itu dihukum dan disiksa, sehingga dia memilih sebuah pilihan dimana temannya bebas tetapi, Buzz akan diasingkan ke kolonial yang lain.. ntah harus bagaimana diriku, mendengarkan ceritanya saja membuatku geram dan kesal bagaimana tidak kesal, seekor tupai kecil yang hanya ingin membantu sesamanya malah diasingkan bagaikan penjahat yang sudah melakukan kriminal besar. "Sudahlah lupakan cerita kelam diriku itu, yaa.. hidup ini memiliki banyak sekali tantangan, dan salah satunya seberapa beraninya dirimu untuk menghadapi resiko? sudah ayo kita jalan-jalan keliling hutan ini" Tegas Buzz.. lantas kami pun berjalan-jalan di hutan dan selama perjalanan kami hanya terdiam. Hingga berlanjut sampai sore hari, Buzz mengajak kami ke sebuah gua untuk beristirahat, sebelumnya kami mencari makan terlebih dahulu.. Pada saat kami makan bersama akhirnya ada percakapan.."maafkan kami Buzz perihal menanyakan masalah pribadi mu dan memaksa dirimu untuk mengungkit masa kelam mu." sesal diriku. "Tidak apa-apa, toh suatu saat nanti akan ada pembalasan dan semua ini akan terbongkar, ini hanya masalah waktu, Tuhan maha mengetahui dan bijaksana." Kata, Buzz.. kami pun menghabiskan makanan kami dengan lahap dan mulai bercanda satu sama lain sehingga memecah hening yang dari siang hari tersebut mengikat kami dalam kesunyian. Malam itu semakin gelap saja, kami pun mulai mencari posisi yang enak. Ya walaupun pada akhirnya mereka juga akan tertidur disampingku karena hangat, diriku melihat kepada mereka yang sudah tertidur lelap itu, ku melihat mereka seperti saudara. Terlihat dari sikap Rachel saat mengetahui bahwa Buzz diasingkan oleh koloninya sendiri, mungkin saja Rachel juga mengalaminya karna dari kemarin dia tidak menceritakan apapun tentang masa lalunya.. yhaaaa.. aku pun sudah mulai merasa kantuk...zzzzzzzz


Begitu akhir dari pertemuan ketiganya.. bagaimana cerita selanjutnya?.. 

RusaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang