"DIPAA!!!" teriak seorang cewek dengan rambut dikuncir kuda.
"Lo manggil siapa?" yang di panggil menoleh ke arahnya.
"Ya elo lah!" tegasnya sambil terengah karena habis lari.
"Darra sayang, nama gue Deeva, bukan Dipa!" matanya memutar malas.
"Yailah gitu amat Po."
"Gue bukan Mpo lo yaa!"
"Ribut lagi sama Abang ganteng ya?" tanya Darra yang selalu memanggil Rangga dengan embel-embel menjijikan 'Abang ganteng'
"Please deh, Abang aja, enek gue denger lanjutannya," jawabnya geli dan bertingkah ingin muntah.
"Eh alay banget, kenapa sih?" Darra bertanya, lagi.
"Kenapa apanya?"
"Itu—" ucapan Darra terpotong oleh teriakan membahana dari arah belakang mereka.
"DIPAAA! DARRAA! WOI! TUNGGUIN GUE!" teriak cewek yang membawa beberapa novel ditangannya.
"Hobby banget teriak ih, emang gue budek apa?"
"Emang lo budek," seru mereka bersamaan.
"Iye gue mah budek."
"Wih, sensi amat, Neng?" cibir Salsa.
"Ih, Sal, bisa diam nggak sih? Dipa mau cerita juga," ucap Darra jengkel.
"Lah, lah, kenapa lo?" tanya Darra saat melihat Salsa diam seperti patung.
"Tadi kan lo suruh Salsa diam, Ra," jelas Deeva.
"Iya, tapi gak gitu juga, kampret!" Darra menoyor kepala Salsa dengan bibir mencebik.
"Hahaha! Eh, emang Deeva kenapa?"
"Nggak pa-pa. Tapi, Ra, Sal, gu—"
"Pa, Pa, lo udah ngerjain PR Kimia, belum?" potong Darra.
"Ih, pake V Raaa, bukan P!" bibir Deeva maju, 2 cm.
"I know, tapi, gue lebih enak pake P, gimana dong? Ish, ngawur! Udah belum, lo?"
"Hah? Udah apa Ra?"
Darra memajukan wajahnya, mendekat ke telinga sahabatnya itu, "KIMIAA BOLOTTT!" suara Darra melengking sempurna.
Adeeva sedikit tersentak, "Oh, iya. Anjrit, belum ni! Lo udah, kan, Ra? Liat ya? Iya va, liat aja, ambil tuh di tas yang paling ujung. Sip Ra, makasih ya? Iya, apa sih yang nggak, buat Deeva," Deeva ber monolog dan langsung lari menuju kelas, setelah mengambil buku di tas Darra.
"Najong, teman gitu lagi," gumam Darra, yang disetujui dengan tawa Salsa.
⚪⚪⚪
Bel pelajaran telah berbunyi sejak 20 menit yang lalu. Tapi, tidak ada tanda-tanda kedatangan Bu Oktri, 'si bu jutek' ke kelas XI IPA 4.Para warga Sicopat—Science Comunity empat—heboh, bersuka cita. Cewek, terpecah belah menjadi beberapa golongan. Ada yang bergosip, bercurhat ria, cover dance, bahkan, makeup. Ada juga yang ikut bergabung dengan anak cowok, entah sedang bermain game, atau, menonton ngg... you know what i mean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget and Forgive
TeenfikceIni adalah sebuah cerita tentang kehidupan di masa labil, putih abu-abu. Cerita yang selalu mengatas namakan kata cinta, indah, dan bahagia. Terlena, tanpa perduli dengan satu kata yang dapat menurunkan berjuta air mata yaitu; luka. Juga, cerita ten...