"Gue,,, hmmm, gue, gue, gue pengen ngomong sama lo" ucap gue dengan gugup
"Emang sekarang gk bisa apa?" tanya riko
"Yaah kalau lo gak bisa juga ga apa-apa, gue cabut dulu yah" baru aja gue balik badan dan ingin melangkah, tiba-tiba riko narik tangan gue sampe-sampe badan gue berbalik kembali ke arahnya
"Bisa kok, nanti kita ketemuan di Taman deket sekolah, abis pulang sekolah yah jangan telat" ucapnya seraya meninggalkan gue.
"Tuh orang kenapa sih bikin hati gue gak karuan" hati gue bergumam.
Skippp!
"Hai rik, lo udah lama nyampe" sapa gue ketika gue tiba di tempat ketemuan
"Baru aja gue duduk" jawab riko sambil tersenyum ke arah gue "emang lo mau ngomong apasih? Sampe harus di luar sekolah?" lanjutnya
"Hmmn, gue mau nanya, kenapa sih lo belakangan ini jadi cuek dan ngehindar dari gue?" tanya gue dengan nada super duper serius
"Kek nya serius amat lo, gak pernah gue liat lo seserius ini" ucapnya seraya tertawa.
"Gue serius rik" sambung gue, wajah riko pun mulai serius.
Riko pun mulai bercerita*** FLASHBACKON ***
"Riko, kok baru pulang?" tanya papah "sini papah kenalin kamu ke calon istri kamu" lanjutnya, gue pun mulai emosi
"Papah apaan sih, pulang-pulang udah ngatur-ngatur hidup orang" sahut gue dengan nada emosi
"Kamu itu anak papah, jadi kamu harus nurut sama papah" bentak nya
"Aku memang anak papah, tapi bukan berarti aku ngikutin semua perintah dan kemauan papah seperti... " tiba-tiba ucapan gue dipotong oleh cewek yang berada tepat di depan papah dan membelakangi gue
"Rik" ucap cewek itu seraya membalikkan badan kearah gue
"Lo" ucap gue dengan nada terkejut, karena cewek itu adalah astrid
"Jadi kalian udah saling kenal? Baguslah kalau begitu. Papah udah nyiapin acara untuk pertunangan kalian" ucapnya
"Apa!!!" teriak gue
"Udah riko ikutin apa kata papah kamu aja, ini demi kebaikan kamu dan keluarga kita" tiba-tiba mamah menenangkan gue
"Tapi mah" rengek gue
"Udah ikutin aja" ucap mamah.
*** FLASHBACKOFF ***
"Terus?" sambung gue
"Terus, yah gue harus tunangan sama astrid, dan astrid minta kalau gue gak boleh deket-deket sama lo, dan gue pun terpaksa nurutin apa kemauannya karena papah yang maksa" jelasnya
"Riko" tiba-tiba ada orang yang manggil riko, yaps dia adalah astrid
"Hmm, lun gue harus pergi" ucap riko seraya bangun dari duduk nya
"Rik lo itu ibarat AIR, nyata, bisa dirasain, tapi sayang gak bisa untuk digenggam" dengan spontan gue mengeluarkan kata-kata itu seraya pergi meninggalkan riko. "Ngapain sih gue pake bilang kek, gitu, duh lun vedon bgt sih!" maki gue kepada diri sendiri.
Tiba-tiba ada yang menarik tangan gue ketika gue berlari di trotoar
"Issh apaan sih!"
*************************************************
Maaf yah part kali ini sedikit, lagi gak enak badan soalnya 😖. Makasih yah yang udh baca dan jangan lupa vote and comment, dan juga di share ke temen-temen kalian, happy reading guy's and thanks all 💙/temui Author di akun instagram @lulu.sknh09 jangan lupa di follow yaah /
KAMU SEDANG MEMBACA
Air "HIATUS"
Teen Fiction"Lo itu bagaikan Air, nyata, bisa dirasain, tapi gak bisa untuk di genggam" "Buat apa lo hadir dalam hidup gue, kalau lo akhirnya pergi kayak yang lain" "Gue gak mau cuma gara-gara cowok persahabatan kita jadi gak karuan" ~ Luna Shakillah ~ "Sabar j...