"Eeeehhhh" seketika langkah gue tertahan karna sebuah tarikan yang membuat darah gue berdesir hebat ketika melihat siapa yang menarik dan memegang tangan gue. Mata gue rasanya tak ingin untuk berkedip bahkan sedetik pun, duuh mikir apaan sih gue gaje bgt, batin gue mencoba menghempiskan pikirkan gue yang diluar akal sehat gue.
"Gue pengen ngomong sama lu" ucap seseorang yang menarik tangan gue
"Maaf gak bisa" ucap gue seraya menarik kembali tangan gue
"Tapi ini penting" ujarnya seraya ingin menarik tangan gue lagi, tapi gue lebih cepat menarik tangan gue sendiri
"Penting buat loh, tapi enggak buat gue" ucap gue dingin seraya berbalik badan dan berlari mengejar temen-temen gue yang tega ninggalin gue, emang dasar teman durhaka
"Dasar lu semua temen durhaka, bukan nya bantuin malah kabur" ucap gue setelah sampai di meja teman-teman gue yang mereka tempati
"Hehehe, urusan pribadi lu itu mah" sahut Nisa sambil nyengir kuda
"Ter.. "
"Ikut gue bentar please" kata-kata gue dipotong oleh riko, yaps riko jugalah yang tadi narik tangan gue di depan kelas
"Males gue, lu kalau mau ngomong yah disini aja" ucap gue masih duduk dan tanpa melihat lawan bicara
"Please" mohonnya
"Udah lah lun sono, paling bentaran doang" sahut Ana tiba-tiba, gue pun langsung melototin Ana, Ana yang merasa di pelototin pun memasang wajah yang sulit sekali gue tebak
Gue pun menghela napas "tapi sebentar aja" ucap gue dingin
********
Di lain tempat
"Sialan, masih berani yah dia deket-deket riko, harus gue Kasih pelajaran tuh cewe bar-bar" kata seorang cewek yang amat cantik wajahnya, dengan rambut yang keriting dibagian ujungnya, dan dihiasi diatas kepalanya oleh sebuah pita berwarna pink, yang membuat penampilannya semakin perfect
"Emang, cewe kek gituh jangan dibiarin aja" kata cewe yang memakai pita hijau toska, teman si cewe berpita pink
"Lebih baik kita susun rencana" kata cewe yang memakai pita ungu sambil tersenyum devil, masih teman dari seorang cewe berpita pink itu
********
Ditaman
"Gc lu mau bilang apa?" gue mulai membuka pembicaraan
"Kenapa lu jauhin gue?" sumpah demi apapun gue kaget, gak salah nih dia ngomong gituh, jangan-jangan dia amnesia nih, apa dia pura-pura bego, gumam gue
"Gue jauhin loh?,bukan nya loh yang minta" ucap gue sambil senyum merendahkan
Diapun terdiam beberapa saat sampai akhirnya dia membuka mulutnya, tanda ia akan mengeluarkan sebuah kalimat ataupun kata
"Tapii"
"Udahlah rik, perasaan gue ke lu itu cuma sebatas temen, dan belum terlalu jauh, jadi gue masih membuka hati gue sangat teramat lebar buat orang lain yang gue suka" potong gue seraya berbalik badan, tapi belum aja gue jalan riko menahan tangan gue, tapi selow gue tepis kok, setelah itupun gue pergi meninggalkan riko sendirian di Taman sekolah
Apa bisa gue lupain dia dan suka sama orang lain? Gue sih meragukan itu, tapi... Arghh... Ya Allah bantu aku, yah bener mungkin gue bisa, karna di dunia ini gak ada yang gak mungkin, gue akan coba itu, hati dan pikiran gue pun mulai berargumen.finally ,gue akan coba itu.
Semangat lun!!!
*****
Maaf yah baru update lagi, dikit pula 😭😭😭,aku gk thu kelanjutan nya mau kek mana lagi, pokoknya aku usahain cepet selesai.
Terimakasih buat kalian semua yg udh sabar nunggu kelanjutannya, dan juga yg udh mau baca vote and comment, pokoknya thank tou all 😘
😘
#LS0919
KAMU SEDANG MEMBACA
Air "HIATUS"
Novela Juvenil"Lo itu bagaikan Air, nyata, bisa dirasain, tapi gak bisa untuk di genggam" "Buat apa lo hadir dalam hidup gue, kalau lo akhirnya pergi kayak yang lain" "Gue gak mau cuma gara-gara cowok persahabatan kita jadi gak karuan" ~ Luna Shakillah ~ "Sabar j...
