Chapter 1
"Kejengkelan yang tak pernah habis"
ANDINI
"Din,Dipanggil sama Pak Bambang" ucap cewe berambut blonde berwarna dark brown . Aku mengalihkan pandanganku dari novel yang kubaca ke arah cewe itu.
"Iya. Makasih" jawabku tersenyum dan meletakkan novel yang kubaca ke dalam kolong meja. Aku beranjak dari bangku dan keluar kelas.
Ku lihat Pak Bambang berada diruang piket. Segera aku berlari ke ruang piket.
Sesampainya diruang piket, Pak Bambang langsung memberiku secarik kertas. Aku mengambil kertas itu dan membacanya.
"Bu Sri nggak masuk,Pak?"tanyaku. Aku langsung memasukkan kertas itu kedalam saku seragam.
"IYa. Itu ada tugas dari Bu Sri. Nanti tugasnya dikumpulin langsung ke mejanya,Din"
Aku menganggukan kepala." Iya Pak,makasih"
Aku meninggalkan ruang piket menuju kelas. Mataku menatap tajam siswa yang bercanda didepan kelas. Siswa itu murid dikelas 8E,kelasku.
"Masuk!! Kalo nggak gue catat nama LO pada! Gue kasih ke ruang piket!" Ucapku dengan lantang beserta ancaman jika tidak segera masuk ke kelas. Siswa yang berada diluar kelas langsung masuk saat mendengar ancamanku.
Aku mengambil spidol dari box dan menulis tugas yang diperintahkan di papan tulis.
" Dikumpulin!!" Ucapku tegas lalu menaruh spidol diatas meja guru.
"Ehhh,Din! Pake soal nggak?"tanya Nurma
"Pake aja" jawabku seadanya
Aku langsung menjatuhkan diriku dibangku.
'Cape' aku membatin
"Din, emang Bu Sri nya kemana?" Tanya Fadillah seraya mengeluarkan buku paket IPA dari dalam tasnya.
Aku hanya menggelengkan kepala " nggak tahu. Pak Bambang cuma ngasih tugas dari Bu Sri doang. Nggak ngasih tahu apa-apa lagi"
Aku dan Fadillah mengerjakan tugas yang diberikan. Namun, anak laki-laki tidak menghiraukan ancaman yang aku berikan tadi. Anak laki-laki mulai pada keluar kelas dan bercanda ria didepan kelas. Aku menatap jengkel ke anak cowo.
Aku menghembuskan nafas kasar dan meletakkan pulpen yang ku genggam dengan kasar. Fadillah menatapku iba.
"Udah,Din. Biarinin aja. Lo ngerjain tugas dulu baru kelas yang di urus" ucap Fadillah menasihati ku.
"Disini gue sebagai ketua kelas. Gue yang bertanggung jawab dikelas ini saat guru nggak masuk. Gue nggak mau jadi Ketua kelas yang nggak bertanggung jawab ." Ucapku menjawab perkataan Fadillah. Aku tidak setuju akan perkataan Fadillah tadi. Jadi ketua kelas itu harus bertanggung jawab, menjaga kelas agar tidak ada yang terluka saat bercanda.
' tapi,semakin lo peduli sama kelas ini, malah semakin banyak yang nggak suka sama lo bahkan ada yang benci lo' Fadillah membatin
"Terserah lo,Din. Gue ngikut aja" jawab Fadillah mengalah dan melanjutkan mengerjakan tugas.
Aku menggebrak meja cukup kencang.
Brakkk
Seluruh siswa 8E langsung menatapku bingung. Dan ada yang berbisik-bisik tentang ku.
"GUE CATAT NAMA LO YANG BERCANDA SAMA YANG DI LUAR KELAS. GUE KASIH KE RUANG PIKET!! NGGAK ADA PENGECUALIAN!!" Aku menatap benci ke arah siswa yang bercanda dan diluar kelas. Aku merobek kertas dari buku dan menulis nama-namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA KELAS
Teen FictionAndini Sarasvati merupakan anak kebanggan guru-guru. Selain pintar, Andini sangat bertanggung jawab dan aktif dalam organisasi juga ramah. dikenal baik oleh siswa dan guru. tidak pernah ada catatan hitam yang dilakukannya. tiba-tiba saja sifatnya b...