Happy Reading & Enjoy All
"Anggun saya berbicara sama kamu!!"
Anggun berjingkat karena kaget. "Eh, iya... ada apa, Pak?" Anggun terbata. Mandala tampak marah.
"Kamu melamun saat bekerja?" Mandala mendesis.
Anggun memejamkan matanya. "Maaf, Pak. Saya—"
"Saya tidak peduli dengan hubungan kamu dan suami kamu yang sekarang sedang merenggang, tapi yang jelas saya mau kamu profesional. Sekali lagi saya tekankan, jangan membawa masalah rumah tangga ke kantor."
"Pak Mandala tahu dari mana kalau hubungan saya dan suami sedang merenggang?" Anggun mengernyit bingung.
"Saya punya mata dan kemarin itu benar-benar norak. Kalian ada masalah dan suami kamu datang ke kantor ini. Apa kalian tidak punya rumah untuk membicarakan masalah ini baik-baik? Benar-benar adegan yang tidak pantas ada di kantor saya,"
Anggun menunduk. Hatinya kembali terkoyak.
"Maaf, Pak. Saya janji hal seperti itu tidak akan terulang lagi."
"Cukup sekali, Anggun, saya tidak mau melihat hal seperti itu lagi."
"Baik, Pak."
"Kerjakan pekerjaan kamu lagi. Fokus. Jangan melamun hal-hal yang tidak penting."
"Baik, Pak."
Mandala meninggalkan Anggun yang tampak mematung beberapa saat. Ya, kerja. Dia harus bekerja. Dia harus melakukan seperti yang bosnya perintahkan.
***
"Temenin gue, please."
Anggun membujuk. Tesla tampak malas.
"Gue males banget ketemu Doni!"
"Loe pikir gue mau? Gue juga males. Itu terlalu nyakitin gue, Tes."
"Ya kalo gitu nggak usah ke sana. Loe bisa beli baju baru atau pakai dulu baju gue. Gue nggak masalah kok."
Anggun menggeleng.
"Pertama, gue harus hemat sekarang. Semua kebutuhan hidup gue yang tanggung sendiri, gue nggak mungkin hura-hura walau gaji gue gede. Kedua, gue nggak mungkin pake baju loe terus. Gue nggak enak."
"Tapi gue nggak masalah kok."
"Stop bilang nggak masalah terus. Loe mungkin nggak masalah, tapi gue yang nggak enak. Gue kayak orang yang nggak tau diri. Udah syukur loe kasih tempat buat tidur, masa iya gue juga pake baju-baju loe."
"...." Tesla diam. Dia malas sekali harus ke rumah lama Anggun untuk menemani perempuan itu mengambil barang-barangnya.
"Ayolah, cuma dateng, masuk, terus beresin barang-barang gue dan kita pergi. Selesai."
"Kalo ketemu Doni gimana?"
"Ya nggak gimana-gimana. Anggep aja dia nggak ada." Anggun menjeda. "Lagian bumi kita ini sempit, gue yakin cepat atau lambat loe pasti ketemu dia, di manapun itu. Gue juga udah ketemu dia lagi, and it's okay."
Mata Tesla membulat. "Loe ketemu dia? Kapan? Di mana? Dia sama siapa?"
Anggun mengangkat bahunya. "Dia kemaren dateng ke kantor gue. Katanya dia mau ngomong sesuatu tapi gue nggak mau denger. Gue tinggalin dia begitu aja, udah selesai."
"Dia bener-bener nggak tau diri. Masih bisa-bisanya dia nemuin loe!"
"Jadi gimana? Loe mau kan nemenin gue? Kalo sama loe setidaknya gue nggak bakal kayak perempuan bodoh di sana. Gue bakal tegar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Something #1 Journey Of Love Series
Roman d'amourAnggun Masayu Naeswara pikir hubungannya dengan sang suami baik-baik saja. Lalu kenyataan itu muncul ke permukaan. Suaminya selingkuh. Anggun marah. Dia sangat mencintai suaminya dan berjanji akan setia, lalu beginikah balasannya? Mandala Fauzan A...