Chapter 05

55 3 0
                                    

"Baru pulang ya? Lembur lagi." Ucap Reni begitu Jiro sampai ke rumah.
"Iya nih. Aku capek banget." Jawab Jiro.
"Kamu tuh harus banyak istirahat kata dokter." Lanjut Reni.
"Yah mau gimana lagi. Kerjaanku mengharuskanku begitu." Balas Jiro berjalan ke dalam.

Tanpa banyak bicara lagi, Jiro masuk ke kamarnya dan beristirahat.

***

Teater JKT pukul 09:45

Jiro telah sampai di Teater bersama staff lainnya. Mereka datang untuk membahas tentang cover album 'River' dan tanggal perilisan single 'River' ke publik.

Mereka tampak serius membahas tentang single terbaru JKT48 tersebut. Hingga beberapa jam kemudian, mereka pun menyudahi rapat tersebut.

Pada saat hendak berkemas, Jiro mendadak jatuh pingsan yang membuat seluruh staff panik.

***

"Halo?" Reni mengangkat telpon dari seseorang.
"Bu Reni, maaf mendadak. Jiro san pingsan dan masuk ke rumah sakit. Ibu bisa segera datang ke rumah sakit?"

Mendengar kabar tersebut, Reni langsung bergegas menuju ke rumah sakit. Dia sudah tidak memikirkan urusan pekerjaan rumahnya lagi. Yang dia pikirkan sekarang hanyalah kondisi Jiro yang berada di rumah sakit.

"Pak, kita ke rumah sakit cepat!" Begitu perintah Reni kepada supirnya.

***

Rumah sakit Mitra Sejati.

Jiro sudah terbaring di ruang ICU sambil menunggu hasil pemeriksaan dokter.

"Bagaimana keadaan suami saya? Dia dimana sekarang?" Tanya Reni begitu sampai.
"Ibu tenang dulu. Jiro san sekarang sudah di bawa ke ICU untuk menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut." Jawab salah satu staff.
"Ya Tuhan. Dia itu punya penyakit kanker. Dan sudah sangat parah. Makanya dia nggak boleh terlalu lelah." Balas Reni.

Para staff berusaha menenangkan istri dari Jiro.

***

Beberapa jam kemudian, hasil pemeriksaan pun telah keluar. Sang dokter mendekati Reni dan para staff.

"Bu Reni, aku yakin anda sudah mengetahui penyakit dari Bapak Jiro." Ucap sang dokter.
"Iya, dok." Jawab Reni singkat.
"Sepertinya kita memang harus melakukan penanganan serius kepada Bapak Jiro." Lanjut sang dokter.
"Lakukan apa yang mesti dilakukan dok. Yang penting suami saya bisa sembuh." Lirih Reni.

Sang dokter menganggukkan kepalanya dan beranjak pergi.

Reni menangis lirih mendengar bahwa suami yang sangat dicintainya harus menjalani pengobatan yang berat.

***

Ruang ICU

Reni ditemani salah satu staff masuk melihat Jiro yang terbaring lemah. Isak tangis kembali terdengar dari Reni.

"Jiro, kamu harus bisa sembuh ya. Kami tidak boleh sakit. Anak-anak dan para staff membutuhkan bantuanmu." Ucap Reni lirih.

Malam itu, Reni memutuskan untuk menemani Jiro di rumah sakit. Sementara para staff hanya sesekali datang untuk menjenguk dan membeli perbekalan untuk Reni.

***

Sakura no Kini NarouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang