Bukan Saya yang Menjadi Tujuanmu

14 0 0
                                    

Saya lelah

Lagi-lagi saya mengharapkanmu. Yang jelas-jelas kamu menyayanginya. Berharap kamu melihat saya. Pada kenyataan kamu terlalu sibuk dengannya. Saya lelah. Tapi hati saya selalu tertuju padamu.

Awalnya saya gak melihatmu sebagai yang saya puja. Saya hanya melihatmu sebagai orang asing yang gak pernah terlintas dibenak saya. Tapi, semakin lama perasaan ini semakin asing. Entah disebut apa perasaan ini. Yang saya tau, saya telah jatuh pada pesonamu.

Kita memang belum berkenalan secara formal. Menanyakan nama lewat bicara langsung. Kita hanya bersitatap tanpa bicara satu patah katapun. Dan saya dengan mudahnya menyimpan namamu dalam hati.

Bisa kamu bayangkan betapa sakit saya saat saya menahan hasrat untuk tersenyum didepanmu? disaat saya mencoba untuk terlihat biasa saja didepanmu? disaat hati saya memaksa mulut saya untuk memanggil namamu? menatapmu dari kejauhan saja saya ragu. Saya hanya takut diabaikan karena saya tau bahwa saya bukan orang yang kamu harapkan hadirnya.

Beribu cacian untuk diri saya. Tapi karena bodohnya saya yang terus memintamu pada Tuhan saya untuk dapat berada disisi saya. Semakin dalam rasa sakit itu tertanam. Saya tau, bahwa Tuhan mungkin tidak mengirimkan kamu sebagai yang saya minta untuk berada disamping saya karena ia sedang menyiapkan yang lebih baik. Tapi untuk saat ini saya hanya ingin kamu.

Entah sampai kapan saya akan bertahan dengan perasaan ini. Menyimpannya jauh didalam sana. Tanpa seorang pun yang dapat melihatnya bahkan merasakannya. Namun, apabila suatu saat nanti kamu melihat saya. Saya akan berterima kasih pada Tuhan atas segala penantian saya dibayar dengan kamu yang hadir dihidup saya pada hati kamu yang tertuju untuk saya. Semoga

8:06pm

Call Me PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang