MCCY ; Epilog

976 95 21
                                    

Jaebum berjalan rapi menggunakan seragam lengkapnya. Earphone senantiasa menyumpal telinganya.

Dia jalan ke aula, dimana seluruh anak kelas 12 kumpul disana, merayakan hari terakhir mereka megang status sebagai anak SMA.

"Congrats Im Jaebum, semoga kita masih bisa kumpul-kumpul walau misah kampus." Kata Mark sambil menepuk bahu tegap Jaebum yang why minta disandarin.

Jaebum cuma senyum. Dia memandang aula ini, sedikit banyak dia kangen sama suasana sekolah ini.

Dan yang pasti dia bakal kangen sama orang itu.

"Jaebum hyung!" seorang siswa kelas 11 yang memakai seragam datang kepada Jaebum, ada orang berpakaian bebas memberikan sebucket bunga full color yang sangat cantik.

"Buat lo, yang udah bisa bikin gua yakin buat ngelepas adik gua."

Jaebum senyum, bahagia. "Makasih Jin. Akhirnya gua bisa buktiin ke elu kalo gua bisa dapetin restu lu wkwkwk."

Jin cuma senyum (2), "Well... Kayaknya gua ngga perlu ngurusin bayi berang ini ya? Ati-ati dah, dia masih suka ngobrok sama ngompol wkwk."

Yang termuda memukul lengan Jin, "Apasih hyung, Jae ngga gitu :("

"Jae, abis lulusan kencan yuk? Hyung baru dapet rekomen dari Taehyung nih, ada tempat wisata yang baru buka." kata Jaebum. Youngjae mah iya-iya aja, yang penting ena.

"Sip. Youngjae tunggu jam 5 sore ya hyung." kata Youngjae, lalu mengecup pipi kanan sang kakak kelas.

👬👬👬👬👬👬

"Hyung Jae berangkat duluuu~~!!" kata Youngjae dari depan gerbang, lalu langsung masuk ke mobil jazz Jaebum.

30 menit perjalanan, mereka sampai ke tujuan. Tapi, ngga ada tempat wisata. Justru adanya kaya bekas hotel yang udah ngga kepake gitu.

Ini Jaebum mau ngajakin dia wisata horor-hororan gitu? Terus makan makanan bentuk organ gitu? Yamasa.

Jaebum paham kalo ukenya ini takut, dia ngelus kepala Youngjae, ngeyakinin bahwa ga akan ada apa-apa selama mereka bareng. Dengan mantep, dia nggenggam tangan Youngjae dan mulai masuk ke pekarangan hotel itu.

"H-hyung.. Jae takuut..." kata Youngjae tatkala melihat pintu utama terbuka dan menampilkan lobi hotel yang penuh dengan sawang*, berdebu, tanpa lampu.

"H-hyung... Eodiga?"

"....." tak ada jawaban.

"H-hyung Jae serius..."

"....." kini, Youngjae sadar Jaebum benar-benar tak ada di sampingnya.

Ting--

"AAAAAAA---!" Teriak Youngjae. Namun seketika berhenti saat mendengar suara dari dalam hotel, mungkinkah Jaebum disana? Penasaran, ia berjalan ke satu-satunya pintu yang terbuka.

I lie awake at night
See things in black and white
I've only got you inside my mind
You know you have made me blind

Pintu itu berbentuk lorong, samar-samar ia mendengar denting piano, dan orang bernyanyi, ia ingin berbalik, tapi terlalu takut untuk membalikkan badan.

I lie awake and pray
That you will look my way
I have all this longing in my heart
I knew it right from the start

Semakin jelas, ia semakin penasaran. Berbekal secuil keberanian ia kembali berjalan menyusuri pintu yang tiada habisnya itu.

Oh my pretty pretty boy
I like you like I,
Never ever love no one before you
Pretty pretty boy of mine
Just tell me you love me too~

Lorong itu habis. Menampilkan hamparan pasir pantai putih dengan laut biru jernih. Sangat cantik dengan terpaan sinar mentari yang semakin merona karena akan tenggelam.

Oh my pretty pretty boy
I need you, oh my
Pretty pretty boy i do
Let me inside
Make me stay right beside you

Lagu berakhir, Jaebum ada disana. Dengan pakaian yang sama, bermain piano di bawah naungan atap yang terbuat dari pohon kelapa.

Sangat menawan.

Jaebum berjalan mendekat kearahnya, memeluknya sebentar, dan mengajaknya menuju bibir pantai. Persis di posisi matahari.

Jaebum melihat jam sebentar, "Jae, aku mau to the point aja. Aku sayang kamu, dan di hari kelulusan aku ini, semoga aku juga lulus dari segala tes dan syarat buat jadi pendamping kamu. So, be mine?"

Mantap. Youngjae mengangguk mantap. Tanpa ada keraguan sama sekali.

Mereka saling melempar senyum, senyum tulus atas kebahagiaan mereka.

Wajah keduanya perlahan mendekat, semakin dekat, hingga hidung mereka bersentuhan, mereka memejamkan mata masing-masing, dan..

Chu

Dua bibir itu bertemu. Hanya menempel pada awalnya, lalu sang dominan mulai mengulum bibir sang subsmitif perlahan, penuh cinta.

Indah bukan? Berciuman dengan latar pantai cantik dan matahari tenggelam? Itu adalah siluet yang paling luar biasa.



Oke, epilog finish.
Jadi gimana? Sudah ya. Tida ada season-seoson oke.
Sampai jumpa di cerita lainnya :'v/
Sawang : Debu yang nggantung² di sudut² plafon atau atap itu loh.

Finding Love [ 2Jae ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang