Putih Abu-Abu - Martabak dan Pancake [2]

192 43 3
                                    

Begitu bel istirahat bunyi, kehidupan di dalam kelas 10-B jadi tentram kembali. Sama seperti hari-hari sebelumnya. Ada yang ke kantin, ada yang gratakin properti kelas, ada juga yang ngeceng gebetan di kelas lain.

"Engg, V—" Taehyung yang lagi tiduran yahut di kursinya terpaksa kebangun karena seseorang nyolek-nyolek punggungnya, "—bisa tolong pasangin nggak?" Wendy yang hari itu keliatan cantik dengan poni yang dijepit ke belakang, senyum manis sambil ngoperin kertas kuarto ke Taehyung.

Taehyung ucek-ucek mata, belum sadar, "Eh? Apaan nih?"

"Itu jadwal piket kelas," jawab Wendy pelan.

Taehyung langsung berdiri dan masang jadwal itu di sebelah bagan organisasi mereka. Begitu selesai, dia langsung ngadep Wendy lagi.

"Udah tuh."

"Makasih ya. Maaf udah gangguin kamu tidur,"

Taehyung senyum ganteng, "Yoi, santai aja," lalu dia balik ke bangkunya untuk ngelanjutin tidur yang tertunda.

"Heh, kebo prematur, bangun lo!" sekali lagi, Taehyung dikagetkan oleh sebuah suara.

Pas dia bangun ternyata Sujeong udah duduk di sebelahnya, sementara Jungkook hilang entah kemana, "Sialan lo Jeong. Jelek banget gue. Udah kebo, prematur lagi," protesnya sewot.

"Ya habisnya elo tidur mulu. Nih, gue ada martabak, mau nggak?" tawar Sujeong sambil nyodorin seplastik martabak yang barusan dia beli dari kantin.

Taehyung yang lagi laper tapi males ke kantin segera ngeraup martabak pemberian Sujeong, lalu makan cepet-cepet, "Makasih ya. Tau aja gue lagi laper."

Sujeong natap Taehyung males, "Yaelah, keliatan kali dari muka lo,"

"Jeong—" Taehyung manggil Sujeong dengan mulut penuh, "Lo sakit ya?"

"Hah? Sakit?"

"Tumben lo baik sama gue."

Sujeong nyengir, "Sebenernya sih itu sisa cemilan malem gue sama Yein semalem. Daripada mubazir, gue kasih ke lo aja," canda Sujeong.

"Bangke, gue dikasih makanan bekas," Taehyung langsung akting seolah pengen muntahin makanannya.

Sujeong ketawa ngakak, lalu nepuk-nepuk kepala Taehyung, tapi saking bersemangatnya, tepukan itu lebih terasa seperti tabokan, "Yang penting enak, kan?"

Sujeong berhenti ngakak ketika dia merasa ada yang aneh. Bener aja, Taehyung lagi liatin dia tanpa kedip, bikin Sujeong jadi kegep sendiri.

"Eh—kenapa?"

Taehyung senyum, dan seingat author baru sekali selama ff ini Taehyung tersenyum dengan tulus dan manis. Bikin Sujeong merasakan suatu debaran aneh di dalam dadanya karena senyum ini ditujukan untuknya.

"Kalau diliat-liat, lo manis juga."

.

.

"Sialan, gara-gara elo nih kita jadi dihukum begini!" gerutu Yein sambil asyik ngerogoh kolong meja dengan sapunya.

Jungkook nguap, "Yaelah.. lo juga salah."

"Pokoknya pulang nanti lo harus mijitin gue!" ancam Yein, sekarang sapunya udah diacung-acungin ke Jungkook.

"Dih. Ogah."

Jawaban Jungkook bikin Yein makin memble. Jelas saja dia sebel sama Jungkook yang tadi monyong-monyong sok seksi. Kalau aja Jungkook bisa lebih normal, pasti yang lagi dihukum sekarang kelompoknya Taehyung, bukannya mereka berdua.

"Udah? Pulang yuk," ajak Jungkook setelah ia balikin kemoceng ke gantungan di pojok kelas.

Yein yang baru selesai masukin sampah ke tempat sampah nyahut, "Bentar."

[ON HIBERNATION] Putih Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang