Title : Playing
Character(s) : Jeon Jungkook x Park Jimin.
Pair : Kookmin
Rate : T
Genre : BL; Romance.
Lenght : Drabble.Disclaimer :
All cast belongs to God and their parents.
.
Warning : OOC, Typo(s), YAOI!
.
.
Jimin memasuki kamarnya. Grup naungannya baru saja melaksanakan konser di Tokyo, dan kini mereka telah sampai di hotel tempat mereka menginap. Dengan tiga orang penghuni kamar, Jimin rasa tidurnya akan sulit malam ini. Bagaimana tidak, teman satu kamarnya kali ini adalah Taehyung yang aneh dan berisik ditambah si mesum Jungkook, lengkap sudah hancurnya kamar ini, tapi ia masih bersyukur tidak satu kamar pula dengan si kuda Hoseok.Jimin membaringkan tubuhnya di ranjang. Oh, parahnya ranjang di sini hanya ada satu, itu king size. Ia menggulingkan dirinya ke kanan dan kiri, memejamkan matanya saat posisinya mulai membuatnya nyaman. Ingatkan jika ia masih mengenakan pakaian lengkap saat ini.
Jimin semakin merapatkan matanya saat telinganya mendengar suara bising dari luar kamarnya dan sedang menuju ke dalam. Dua manusia itu belum masuk tapi suara berisiknya sudah mencapai gendang telinga Jimin. Ia menarik bantal yang berada di bawah kepalanya dan menutupinya di atas wajahnya.
"Jimin, kau tidur? Huh, tidak asik sekali."
Jimin mulai mendengar suara Taehyung yang mendecih kesal. Ia tak ingin terbangun, dan itu mottonya kali ini. Taehyung duduk di samping kanan tubuhnya, melepas sepatu dan baju yang ia kenakan.
"Aku mau mandi. Jungkook, lepaskan sepatu Jimin dan geser posisi tidurnya agar menjadi lebih nyaman dilihat."
Taehyung mengambil pakaian yang akan ia pakai setelah mandi, lalu berjalan memasuki kamar mandi.
Jungkook menurut. Ia melepaskan sepatu hitam yang masih bertengger di kaki Jimin. Melepasnya satu-persatu dengan pelan. Ia merangkak ke samping tubuh Jimin dan meraih pinggangnya, menggeser tubuh hyungnya agar berada di posisi yang nyaman.
Jungkook terdiam menatap tubuh Jimin yang ia cengkram, sebuah ide pun muncul di otaknya. Ia menggeser tangannya, meraba perut Jimin dan mulai membuka baju yang dikenakannya.
"Yak! Apa yang kau lakukan, Jeon mesum?"
Jimin terbangun. Menggenggam bantal yang tadi menutupi wajahnya dan memukulnya pada Jungkook berkali-kali. Jungkook tertawa lepas, sambil terus melindungi tubuhnya dari pukulan Jimin. Ia sudah menebaknya, Jimin hanya berpura-pura tertidur.
Jungkook menarik kedua tangan Jimin yang kini terayun bebas, bantal yang tadi ia cengkram sudah jatuh tergeletak di atas lantai. Ia menarik tubuh Jimin hingga sosok itu kini tepat di hadapannya.
"Lepaskan!" Jimin berseru, menatap Jungkook dengan kesal.
"Kau bilang aku mesum, kan? Akan kubuktikan ucapanmu itu."
Ia mendorong tubuh Jimin hingga tubuhnya kini berada di atas tubuh Jimin. Tangannya masih mencengkram kuat kedua pergelangan Jimin, membuat pemilik memberontak.
"Lepaskan, Jungkook! Appo!" Jimin berteriak, tepat saat Jungkook mencoba mencium lehernya.
"Lepaskan tanganku, jeongmal appo." Suaranya mulai melemah, air matanya mulai keluar perlahan.
"Appo, Jungkook."
Jungkook terkejut, matanya membola saat melihat dengan jelas sosok di bawahnya yang menangis. Ia sungguh tak tahu jika Jimin menganggap semuanya serius.
"H-hyung, mianhae. Aku hanya bercanda. Kumohon jangan menangis, aku benar-benar menyesal."
Jungkook membangunkan tubuh di bawahnya agar menjadi duduk. Mengusap pipi yang kini penuh air mata akibat ulahnya sendiri. Jimin masih menangis.
"Hyung, maafkan aku. Aku tidak akan seperti itu lagi, kumohon maafkan aku. Aku menyayangimu." Jungkook terus menatap wajah di depannya yang masih menangis,ia terus berusaha mengusap tiap air mata yang terjatuh di pipi Jiminnya.
"Aku mau tidur, aku lelah, Jungkook."
Jimin mengusap air matanya seperti anak kecil yang sudah dituruti keinginannya. Jungkook lega, tangis Jiminnya sudah mulai mereda.
"Baiklah, maafkan aku, hyung. Ayo kita tidur sekarang."
Jungkook meraih bantal yang tergeletak di lantai dan memasangnya tepat di atas kepala Jimin akan berbaring. Tangannya menarik dengan pelan tubuh Jimin agar bisa berbaring. Ia mengusap lagi kedua pipi Jimin, dan ikut berbaring berhadapan dengan Jimin.
Tangannya melingkar di tubuh Jimin setelah sebelumnya menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.
"Tidurlah, hyung. Jaljja."
Ia mengusap lembut helaian rambut Jimin, membuat si pemilik mulai memejamkan matanya. Jungkook membenarkan posisi tidurnya, dan mulai memejamkan matanya untuk menyelami mimpi bersama hyung tercintanya.
"Aigo, drama macam apa yang kulihat malam ini? Sudah sepuluh menit aku berdiri di sini." Taehyung menghampiri ranjang mereka, menatap kedua makhluk yang tengah tertidur sambil berpelukan itu dengan iri.
"Aku akan pindah kamar, lain kali ingatlah jika kalian satu kamar dengan orang lain."
Taehyung berjalan melewati mereka, membuka pintu dan keluar. Namun sebelumnya ia berhenti di ambang pintu sebelum menutupnya, "dan kalian belum mandi jika kalian tidak lupa, itu menjijikan. Aku harap pagi nanti kalian terkena penyakit kulit."
Pintu itu tertutup, untungnya dengan pelan dan tidak mengganggu acara tidur Jungkook dan Jimin. Lupakan tentang makhluk aneh berstatus jomblo tadi, doakan saja ia tetap jomblo seumur hidup. Itu tidak patut di-amin-kan ya...
~END~
KAMU SEDANG MEMBACA
Playing ✔
FanfictionCerita tentang kehidupan keseharian dari Jungkook dan Jimin di dalam grup naungan mereka yang bernama BTS. Sebuah cerita drabble yang bersambung. Kookmin.