BAB 2

83 10 10
                                    

"Give me a dark, and i give you a star"

Panas nya kelas bercampur aduk dengan suara teriakan siswa-siswi kelas 11-IPA 1. Riuh dan gaduh terasa mengisi ruang kelas itu. Ini semua terjadi, ketika guru mata pelajaran Seni memerintahkan mereka membuat kelompok untuk pelajaran Seni.

"Anak-anak, untuk Tugas Tengah Semester Ganjil ini, kalian harus membuat kelompok, yang beranggotakan enam orang. Kelompok ini digunakan untuk mengerjakan tugas membuat batik dengan tekhnik yang sudah ibu jelaskan tadi" ucap Bu Ratih dengan nada khas jawanya.

"Bu, kelompok nya bebas kan? Bebas ya bu, plis pliss ibu kan baik hati dan rajin menabung, cantik serta tidak sombong hehehehe" ucap Vina dengan jurus lebay nya.

Lalu, dibalas dengan anggukan oleh guru bersuara medok jawa itu.

Vina pun meloncat kegirangan mendengarnya. Akhirnya, seluruh kelas bersorak ria karena dibebaskan memilih kelompok.

Kegaduhan pun terjadi, mereka bersahut-sahutan, sambil berteriak, agar bisa satu kelompok bersama dengan teman-teman mereka.

"Eh, sip gua sama lu ya"

"Gua mau nya ama lu aja dah sip"

"Gua mah ama asip aja"

Sekiranya begitu teman-teman asyif, meminta mereka berkelompok bersama. Asyif memang orang yang bisa di andalkan. Namun, jangan kalian pikir dia selalu bisa diandalkan. Karena, ada jam-jam tertentu dimana asyif akan merasa lelah, terutama ketika dia lapar.

Lapar, adalah hal yang paling Asyif benci. Karena, ketika asyif lapar semua akan runyam. Dari mulai ide cemerlangnya. Yang bagaikan unicorn terbang bersama pelangi *cih lebay.

Serta rasa kantuknya semua nya akan hilang. Makanya teman-teman asyif terutama anggia, selalu membeli jajanan yang melimpah-ruah jika asyif sedang mengerjakan tugas.

"Daripada ini anak teriak-teriak gajelas minta makanan, mending gua beliin makanan dari sekarang deh" batin anggia.

Belum sempat Anggia menawarkan ajakan nya. Asyif sudah berteriak meminta tolong duluan. Yaa selalu saja begini.

"Gi, lu mau ke kantin belakang ga? Kalo kesana gue mau nitip dongg" pinta Asyif dengan puppy eyes nya.

"Iyaudah lu mau apa?" Sahut anggia sambil memutar bola matanya.

"Anggia baikk hehe, gue mau beng-beng, biskuit selimut, kacang rosta, roti, sama lays. Minumnya mizone aja kayaknya enak"

ucap asyif seenak nya, padahal belum tentu anggia mendengarnya dan menghafal semua pesanan asyif. Dan di jawab dengan anggukan oleh Anggia sambil berjalan keluar kelas bersama Vina.

***

Asyif yang sedang mencatat semua Nama anggota untuk kelompok Seni nya kebingungan. Harusnya disetiap kelompok memiliki sekurang-kurangnya 6 anggota. Namun, di kelompok asyif baru ada 4 anggota.

"Gue, Anggi, Vina, Zetta" Tulis asyif dikertas putih yang tadinya kosong.

Karena Asyif merasa anggota kelompok nya masih kekurangan anggota. Dengan malas Asyif memutar matanya mengelilingi sudut-sudut kelas dimana para kaum lelaki berkumpul.

Tertujulah matanya pada seseorang.

"Bingo" ucap Asyif.

Yap, harus dia. Karena, di kelas ini kan laki-laki yang bisa diajak untuk kerja sama ya cuma dia. Ada sih pilihan lain, tapi engga banget. Pasti ada aja alasannya kalau mau kumpul buat mengerjakan tugas nantinya. Yaaa, pokoknya pilihan ini jatuh di tempat dan orang yang tepat.

More Than You ThinkWhere stories live. Discover now