Begin

134 22 0
                                    


Suasana canggung mengisi apartemen kecil ini. Hanya suara deruan nafas dari masing-masing pihak yang terdengar. Sejak 25 menit yang lalu mereka terdiam. Memikirkan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Dengan jarak sekitar 1meter mereka duduk berjauhan. Keduanya menengok satu sama lain. Entah. mereka mematung bersamaan. Sedetik kemudian mereka sama-sama berpaling.

"Ehem.." dia berdehem. Memecah keheningan yang mencekiknya. Dan pelaku itu adalah taehyung. Pemuda bersurai coklat dengan wajah tampan bak dewa yunani dan mata yang tajam menatap tubuh kecil di sampingnya yang tertunduk.

Refleks gadis itu berbalik. Merasa di perhatikan,"y-ya?" tanyanya gugup.

Taehyung membasahi bibir bawahnya, lalu dia berkata,"gomawo". Singkat. Sangat singkat. Entah tak biasanya dia gugup seperti itu.

Somi tersenyum. Lidahnya kelu. Dia tak bisa menjawab. Takut jika suara nya tergagap karena di pandang se intens itu oleh pria yang ia kagumi.

Taehyung berdiri. Dengan refleks somi memegang lengannya. Pria itu menatap tangan yang di genggam oleh gadis di bawahnya dengan wajah bingung. Merasa salah. Buru - buru somi melepasnya.

"Mi-mian.."

"Apa kau baik- baik saja? Maksudku apa kau masih merasa pusing? Sebaiknya kau tinggal sebentar lagi." tanyanya bertubi-tubi. Tanpa menatap lawan bicaranya.

Taehyung menyugar rambutnya kebelakang." jeoneun jal jinesseoyo " ucapnya cepat. Setelah itu dia berbalik pergi tanpa menengok kembali. Lalu tubuhnya tertelan oleh suara pintu yang tertutup.

Jeon somi menghela nafas. Dia merebahkan seluruh badannya ke belakang sofa. Mengusap wajahnya kasar,dia terkekeh kecil. Mengingat kelakuan bodohnya yang mencegat pria yang tak diketahui namanya itu untuk tetap tinggal.

"Ya! Pabo. Apa yang sebenarnya kau pikirkan jeon somi?.ahh bodoh bodoh."
Katanya kepada dirinya sendiri,seraya memukul-mukul kepalanya dengan tangan kecilnya.

Dia tersenyum. Mengingat keseluruhan wajah tampan pria yang sudah pergi dari apartemennya. Bahkan wangi parfum nyapun masih terasa. Membuat badannya tenang. Dia jadi berkhayal bagaimana rasanya ada di pelukan pria itu.pikirnya.

Dan lagi-lagi dia tersenyum.

_______________________________________

Taehyung'Pov

Sungguh kenapa aku menjadi segugup tadi. Hah. Itu sungguh memalukan,hal paling melakukan sepanjang hidupku. Karena aku adalah seorang namja yang sangat di kagumi oleh setiap wanita yang bahkan hanya melihatku sedetik saja mereka langsung jatuh hati. Lalu kenapa tadi itu aku menjadi gugup. Ahh sudahlah percuma aku memikirkannya itu membuat kepalaku berdenyut ngilu.

*Pletak

Refleks aku mengelus jidat ku yang sakit karena di lempar remot oleh si pelaku kurcaci yang sekarang malah tersenyum.

Dia...

Adalah...

"JIMINNNN...." aku berteriak kencang membuat seluruh penghuni kamarku menoleh...

"A-apa?"jawabnya menjengkelkan

Aku melotot kearahnya. Lalu berkata,"atas dasar apa kau melempar remot ke jidat ku,eoh?" tanyaku dengan nada tinggi,dan sekarang dia malah tersenyum membuatku ingin sekali menyobek-nyobek  kotak nasi yang ada di perutnya itu.

Demi yoongi-hyung yang menari cheersleader,dia malah senyum-senyum seperti sudah selesai membuang hajat nya...arrggghhhhh menyebalkan.

"Mian tae,habisnya kau melamun dan tersenyum seperti orang gila,jadi yah daripada kau benar2 menjadi gila aku menyadarkanmu,dan untunglah kau tidak jadi gila." paparnya sambil mengelus dada membuatku melotot kepadanya.

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang