Hold Me Tight

Winter Story

Jarum jam berdetik merdu. Mengisi kesunyian di pagi hari kamis yang dingin ini. Langit berganti warna. Matahari menyingsing di ufuk barat. Burung burungpun enggan untuk terbang menghiasi langit semesta.

Tampak seorang gadis yang masih terlelap nyenyak bergelung hangat di dalam selimut. Waktu menunjukan pukul 08.00 KST.

"Hoam...." gadis itu terbangun,merenggangkan sejenak otot otot tubuhya.

Mengucek mata,menetralkan pandangan yang terpancar sinar matahari dari celah celah jendela dan ventilasi.

"ASTAGA...!" dia berteriak,sesaat setelah melihat jam.

Dengan tergesa dia melompat dari atas kasur dan

*Bugh

"Aww.."ringisnya,sambil mengelus lututnya yang mulai memerah.

"Aish..kenapa aku ceroboh sekali. Ah pasti sebentar lagi ini akan membiru.."
Rutuknya sendiri. Setelah itu dia bergegas berdiri berjalan ke kamar mandi dengan tertatih.

_______________________________________

"Annyeong uri somi-ah..." sapa seseorang yang mengagetkan somi.

"Aissh...kenapa kau hobi sekali mengagetkanku.." gerutunya kepada yang menyengir di sebelahnya.

"YA! Jeon somi, you know?" teriak yeri tepat di depan telinga somi.

"Wae?" jawabnya santai tanpa menoleh.

Yeri mendengus,merasa diabaikan,"Somi yang cantik, apa lebih menarik piring piring kotor itu dari pada wajahku yang cantik imut sekali ini,eoh?"

"Wae?"tanyanya sekali lagi. Menoleh.

"Issh,neo arra? Pria yang waktu itu mengadakan pesta disini? Sekarang dia kembali bersama teman2 nya..kau tahu? Mereka semua sangat tampan..."

Somi mengulum bibirnya sendiri,menahan senyuman yang ingin sekali dia lukis di bibirnya. Akhirnya setelah berhari2 kini dia kembali bertemu.

"Somi,cepat kau hampiri pengunjung di meja no 6.." teriak si ajussi kepala botak yang berstatus pemilik cafe ini.

"Ne."

Dengan perasaan yang tak jelas ia rasa,somi berjalan perlahan tidak ingin terburu buru untuk sampai ke meja sang pujaan hati. Tapi saat 2 langkah lagi ia sampai..

*Bugh

Sesuatu terjadi. Somi tersungkur tepat di bawah kaki kim taehyung. Ia meringis antara menahan malu dan menahan nyeri di lututnya. Pengunjung disana segera mengalihkan asistensinya kepada somi.

Kim taehyung yang mendengar sesuatu terjatuh di bawah kakinya ia segera menengok. Kaget. Dia menemukan seorang gadis yang tersungkur.
"Neo gwaenchana?" tanya si pemilik suara bariton.

Somi mendongak,matanya bertemu dengan iris coklat bertatap tajam. Dia meneguk,sedetik tersenyum..

Taehyung setengah berjongkok,memegang lengan jung somi dengan niatan membantu.
"Biar ku bantu"

"Ahh,gomawo"ucapnya setelah berdiri.

Somi membungkuk,setelah itu dia meringis merasakan nyeri yang berdenyut di lutut kirinya.

"Kau tak apa?"

"A-a..."

Ucapannya terpotong ketika tanpa di duga kim taehyung berlutut di depannya dan menyentuh lututnya.

"Aku baik-baik saja" ucapnya cepat,sedikit memundurkan kakinya.

Taehyung mendongak,ia berdecak,"bagaimana kau baik-baik saja" jawabnya sedikit membentak.

"Noona,neo arra? Kau seharusnya senang,jika tae-hyung membantumu" celetuk seorang pria bergigi kelinci.

Somi menoleh,apanya yang senang. Memalukan,"ahh,aniya,naega jal jinesseoyeo.."

"Ck,keras kepala"gumamnya.

Setelah itu,dengan tiba2 taehyung menggendong somi ala bridal style, ia membawa somi ke belakang. Dengan sekuat tenaga somi berusaha untuk turun,sungguh ini sangat memalukan,tapi apalah daya taehyung benar2 sekeras batu bahkan iapun menulikan pendengarannya.