Hai guyss..terimakasih ya buat yang udah baca cerita singkat yang tak jelas ini..
Oh iya mau minta tolong nih..
Jika ada yang pernah baca cerita kaya begini tapi beda yang buat tolong kasih tau ya..
Soalnya ini cerita hasil dari pemikiran sendiri
Hasil dari melawan mood yang suka hilang timbul dengan seenaknya..
Happy reading guys..😄😄Aku tiba-tiba teringat siang hari itu ketika pertama kali aku berjumpa dan berkenalan denganmu. Aku ingat, saat itu penampilan diriku tidak menarik. Bahkan jauh dari kata menarik. Dan bahkan saat ini pun aku masih jauh dari kata menarik tersebut.
Tapi entah sejak kapan, atau mungkin sejak saat itu aku mulai menyukaimu. Mungkin ku kira rasa ini hanyalah rasa kagum sesaat saja. Rasa kagum yang akan menghilang dengan seiring berjalannya waktu.
Namun aku salah. Rasa itu malah bertumbuh dengan cepatnya menjadi rasa yang tak dapat dijelaskan dengan kata demi kata.
Aku tahu bahwa diriku bukan tipikal mu. Aku juga sadar betul karena memang tidak pantas untukmu. Ku ambil resiko untuk menyukaimu dalam diam. Memang sakit. Itu lah akibat yang aku tanggung.
Aku tak mengira rasaku kepadamu telah terjaga cukup lama. Walau banyak pria sana yang mencoba mendekati ku namun, hatiku tetap lah untukmu.
Detik demi detik
Jam demi jam
Hari demi hari
Bulan demi bulan
Bahkan Tahun demi tahunKu tetap menyimpan rasa itu seorang diri.
Bahkan aku juga menyadari bahwa kau sedang menyukai seorang wanita yang serasi dengan mu. Aku tak bisa melarang mu untuk menyukai siapapun. Karena aku tahu bahwa tak memiliki hak itu.
Ya. Yang hanya bisa ku lakukan saat ini adalah mendoakan mu agar kau bisa bahagia dengan dirinya.
Dan aku berharap, kita bisa berjumpa kembali saat aku sudah menyelesaikan rasa ku dan aku sudah merelakan dirimu.
Percayalah bahwa sampai saat ini rasa ku tak pernah berubah. Ku tuliskan puisi ini hanya untuk mu seorang.
" Ku Tuliskan puisi ini hanya untukmu seorang.."bibir tipis milik Valerine mengulang bait terakhir dari puisi yang diterbitkan di majalah langganannya.
"Ehem..sedih amat mbak baca puisinya. Pengalaman pribadi ya?"tanya Lucy Anna Beauvais dengan sedikit nada ejekan untuk temannya tersebut.
"Eh-ha. Tidak kok. Hanya sedikit merasa puisinya bagus."kilah Valerine.
"Alah. Bisaan nge-les nya. Udah jujur aja kenapa sih? Bilang aja itu puisi mirip sama kisah mu kan?"tanya Charista Villenueve yang semakin membuat Valerine merasa terpojokkan.
"Jujur buat apa? Aku juga sudah mengatakan yabg sebenarnya kan?kalau puisinya bagus."
"Yakin kamu sewaktu membaca puisi itu tidak mengingatkanmu dengan kisah 'one-sided love' mu? Kalau aku pikir-pikir puisi itu mirip dengan kisah mu. Kisah dimana kamu menyukai.."
"Anna stop. Kan sudah aku bilang, aku hanya merasa puisi itu bagus saja. Tidak lebih!"bantah Valerine dengan cepat.
"Meskipun puisi tersebut mirip dengan kisah ku diwaktu yang lalu , ada masalah? Apa aku harus malu?"tanya Valerine dengan nada sedikit diikuti nada kesal karena masih diolok-olok teman-temannya
"Toh juga kisah itu juga sudah aku tutup. Karena aku juga sadar tidak baik jika aku selalu seperti itu."
"Terus kenapa belum mencari yang lain?"tanya Christa.
"Biarkan waktu yang menunjukkannya. Jika sudah waktunya tiba, pasti bakalan dapat kok. Yaudah yuk. Tadi kalian bilang mau pergi belanja. Kok malah mau menggosipkan aku sih?
"Kekekeke"
"Baiklah..baiklah.. Ayo kita Shoppiinnnggg"ajak Charista sang ratu belanja dengan semangat.
Karena mencari yang baru tak segampang di drama korea, tidak sekaya pria yang ada di wat*pad dan tak juga secakep pria di dunia webt*on bukan? Dan tak seromantis diadegan ketiganya kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Pendek
Short Story--One Shoot Story-- --Slice of Life-- # 4- move on , 4 Sept 2020 Cerita berasal dari hasil pemikiran sendiri Karakter terinspirasi dari beberapa orang yang dikenal Mungkin lebih kearah curhat ketimbang cerita. Jika didalam cerita ada kesamaan karakt...