Dia yang selalu akan mencintaiku seumur hidupnya
Dia yang selalu memberikan segalanya untukku meskipun ku tahu Dia berkerja keras untuk memenuhi segalanya
Dia yang selalu menjadi penyemangatku dikala aku hampir menyerah dengan kehidupan ini
Dia yang selalu berusaha untuk membuatku tersenyum walauku tahu Dia lebih terluka dari pada ku
Dia yang selalu menjadi diary pertamakali yang akan selalu aku hampiri dikala ingin menumpah segala risau dihatiku
Namun
Disaat kepergian mu yang mendadak
Aku merasakan setengah hatiku hampa
Tidak! bukan setengah! Melainkan hampir seluruh hampir hatiku
Disaat dunia mulai menghinaku kembali aku tak tahu harus kemana kumengadu
Andaikan saja kau disini pasti segalanya akan baik-baik saja
Disaat dunia mulai menjatuhkan ku aku tak tahu harus berpegang kepada siapa
Andaikan kau disini pasti aku sedikit mempunyai keberani untuk menantang dunia
Disaat dunia mulai mengusik kehidupan kita, aku tak memiliki daya untuk memberontak
Andaikan kau disini pasti mereka takkan berani mengusik kehidupan kita
Terkadang aku merasakan sedikit rasa sesal kepadamu ketika kau mendadak meninggalkan ku.
Tapi ku coba merelakanmu agar kau bahagia disana
Ah bolehkah aku bertanya untuk terakhir kalinya?
Kapankah kau akan menyisir rambutku lagi?
Kapankah kau akan memarahiku kembali disaat aku mencari perhatian mu
Kapankah aku bisa melihat senyum-mu kembaliWalaupun terkadang ku mengacuhkan mu tapi percayalah bahwa kau selalu dihatiku, kau selalu menjadi sosok panutanku, MAMA
Dari anak mu yang selalu menyusahkanmu
"Hiks" terdengar isakan kecil yang keluar dari mulut Charista.
Ya. Memang sedari tadi aku memperhatikan raut wajahnya yang tampak sedih dari kejauhan .
Aku tak tahu apa penyebabnya. Tapi yang ku tahu pasti dia sedang membaca majalah langganku. Aku menghampirinya dan memberikan sekotak tissue kepadanya.
"Ini ambil lah" seru ku kepadanya sambil menyodorkan sekotak tissue tersebut.
"Kamu kenapa? Tumben sekali kamu membaca majalah ku?"tanya ku.
"Oh-ha. Iya aku tak sengaja membuka majalah mu. Sembari menunggu Lucy selesai make up-an. Kau tahu kan kalau Lucy make up-annya bisa memakan waktu hampir satu jam." Lucy menerangkan mengapa iya membaca majalahku.
"Daripada aku bosan aku baca saja majalah mu yang kebetulan ada diatas meja."lanjutnya
"Emangnya kalian ingin pergi?"tanyaku.
"Iya,kami mau reunian dengan teman sewaktu kami disemester 1. Apakah kau mau ikut?"tanyanya.
"Ah. Tidak usah. Lagipula aku tak mengenal siapa-siapa disana. Dan lebih baik aku merapihkan rumah. Karena kau tahu kan kalo hari ini si Marié akan kemari? Aku tak mau jika ia datang langsung membersihkan rumah ini."
"Oh baiklah"
"Hei Lucy, kenapa kau berdadan hampir satu jam? Emangnya kau ingin pergi kemana sehingga membutuhkan waktu selama ini" teriak Charista dengan nada sedikit kesal.
"Ya! Sabar sedikit! Aku sudah mau selesai. Tak ada salahnya aku aku berdadan sedikit." Jawab Charista sambil berteriak tak kalah dengan Lucy.
"Ckckckck..terserah kalian aku mau lanjut mencuci piring. Nanti kalau kalian pergi tolong kalian kuncikan puntinya!" kataku sembari meninggalkan kegaduhan yang terjadi diruang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Pendek
Short Story--One Shoot Story-- --Slice of Life-- # 4- move on , 4 Sept 2020 Cerita berasal dari hasil pemikiran sendiri Karakter terinspirasi dari beberapa orang yang dikenal Mungkin lebih kearah curhat ketimbang cerita. Jika didalam cerita ada kesamaan karakt...