Menyerah

571 10 0
                                    


Telah banyak hari yang ku lalui untuk dapat melupakan mu

Namun apalah daya ku yang selalu kembali mengharapkan mu

Aku tahu aku memanglah jauh dari kata sempurna

Aku tahu mungkin rasa ini telah berubah menjadi sebuah obsesi

Obsesi yang kadang kala tak dapat ku kendalikan

Aku tahu kau takkan pernah mengetahui rasa ini

Karena ku memilih untuk menyimpannya sendiri

Dan berharap suatu saat nanti kau akan mengetahuinya

Egoiskah aku?

Tak apa jika kau menganggap diri ku egois itu hak mu

Aku malah memilih jika kau takkan pernah tahu

Karena ku tahu dunia kita memang jauh berbeda

Kau sang pangeran berkuda hitam ada di istana yang megah

sedang diriku sang kodok berada di gubuk yang sudah reyot

Kau memiliki wajah yang rupawan sehingga tak banyak wanita menaruh hati padamu

sedangkan aku?

Aku hanyalah sang gadis yang jauh dari kata menarik

yang selalu bermimpi untuk menjadi Cinderella mu

Terkadang aku berpikir untuk menyerah atas semua anggan tentang dirimu

Namun aku tak tahu mengapa aku se-egois ini

sehingga aku belum mampu untuk melupakan mu

Dan berikan aku kesempatan sekali lagi

Agar aku benar-benar mampu untuk menyerah atas rasaku padamu

Sang pangeran berkuda hitam

_____________________________________________________________

"Ya, pertemuan hari ini kita akhiri sampai disini sampai ketemu minggu depan" akhirnya kalimat ini keluar juga dari pengajarku. Jujur saya pelajaran kali ini membuat ku bosan karena sepanjang perkuliahan membahas teori dan aku tak menyukainya. Nyaris saja aku tertidur dengan pulas jika Lucy dengan senggaja menyenggol lengan ku.

"Hoooaaaa" erang ku sambil merenggangkan badan ku yang pegal karena sedari tadi hanya duduk manis dibangku ku.

" Hei Valerine kau ini mau nyari mati ya?" Tanya Lucy

"Mau mati gimana?" tanyaku balik

"Kau sudah tahu kan kalau dosen yang satu itu paling tidak suka kalo ada yang tertidur saat dia mengajar?"

"He-eh"angguk ku untuk menyetujui pertanyaannya yang menurutku malah seperti pernyataan.

"Lalu mengapa tadi kau nyaris tertidur dikelas?"tanya Lucy kembali.

"ais..Kau ini..kau bertanya atau mengintrogasiku? aku semalam membantu Carista membuat tugas bahasa Indonesianya sampai tengah malam. Jadi aku kurang tidur. Dan satu lagi kau tahu betulkan kalau aku tidak suka pelajaran yang banyak teorinya?"

"Memang tugasnya disuruh buat apa?"

"Poesii"jawab ku sambil menguap

"Ha apa? kalau bicara jangan sambil menguap bisakan?"

"P U I S I   PUISI Lucyyy..Ni ini puisinya jika kau tak percaya lihat saja."kataku sambil menunjukkan selembar kertas.

"Aku hanyalah sang gadis yang jauh dari kata menarik yang selalu bermimpi untuk menjadi Cinderella mu..." 

"oh astaga Valerine aku tak tahu mengapa kalimat itu membuat ku sedikit mual saat membacanya"katanya dengan nada yang mengejekku sambil menggembalikan kertasnya kepada ku.

"ha..jangankan kau..aku yang buat jauh lebih mual saat menulisnya."balasku

"Lalu mengapa masih kau tulis?"

"Entahlah, mungkin karena aku sudah kehabisan ide mau tulis apa."

"oh atau jangan-jangan itu curhatan hatimu buat aaaaaaa..."kalimat Lucy mengantung saat aku dengan sengaja menginjak kakinya.

"Maaf sengaja" ledekku

"Kau ini tidak ada sedikit feminime-nya dama sekali Valerie. Itu kakimu atau kaki kuda sih yang menginjak kaki ku?"gerutunya

"Makanya jangan mulai iseng Lucy cantik..itu puisi tidak ada sangkut pautnya sama masa lalu."kataku sambil menegaskan kata masa lalu.

"hey lucy makan yuk aku lapar!" seru ku

"kau ini tidak ada rasa menyesalnya sedikit! ya sudah ayo!" seru Lucy sembari tertawa kecil dan kami pun menuju kantin.

Kumpulan Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang