hati yang masih terkunci

12 1 0
                                    

Rain Elita, Rain sangat terkenal disekolahnya karena kecantikannya dan kepintarannya itu. Dia baru saja masuk di SMA 712 Jakarta yang biasa disebut anak baru. Rain masih kelas X tapi dia sudah populer di sekolahnya itu. Rain mendapati kelas X-5 yang dimana murid nya banyak sekali yang bandel atau cerewet.

Saat Rain berjalan menuju tangga ada segerombolan geng cowok tetapi dia bukan kaka kelas Melainkan teman sebaya nya.
"Haii kok cantik banget si?"
Rain diam dan rain melihat ke geng cowok itu hanya 5 detik saja. Dia melihat seorang cowok yang saat itu dia merasa di tatap oleh Rain, cowok itu melihat Rain yang sedang menatapnya dengan tertawa kecilnya yang manis.
***
Angga Oktora, dia merupakan anggota dari geng geng cowok anak kelas X-9 Dia sama seperti Rain terkenal dengan fisiknya, memang dia ganteng, cool, tapi sedikit bandel. Walaupun mereka populer dalam sekolahnya tetapi mereka tidak saling mengenal satu sama lain.
***
"Haiii syaa" teriak Rain dari depan pintu.
Natasya adalah temannya Rain mereka selalu berdua bersama-sama tetapi bukan berarti dia tidak ingin bergaul dengan teman yang lainnya melainkan dia mau berteman dengan siapa aja.
"Eh elo, baru dateng?"

"Iya nih, sumpah yaa gua sebel banget enggak kaka kelas, nggak kelas X banyak banget yang ngegodain gue, males gue jadinya" ujar Rain dengan nada kesal.

"Yaelah gapapa kali Rain, berarti lu itu tandanya terkenal, lagian lu juga cantik kok gak heran kalo lo di godain terus haha"
Kata Natasya sambil Tertawa kecil.
Rain diam dengan sebal. Tetapi dia memikirkan cowok yang ada di saat geng kelas X itu.
Bel masuk berbunyi rain tidak lagi mau memikirkan cowok itu dia ingin fokus kepada pembelajaran nya.
"Mungkin pertemuan kali ini cukup ya anak anak" kata bu rela.

Saat bel istirahat berbunyi rain dan Natasya pergi ke kantin dan memesan makanan. Saat Rain dan natasya selesai menyantap makanannya mereka berjalan ke kelas rain melewati lapangan sekolah disana banyak sekali kaka kelas yang bermain basket dan disaat itu ada geng cowok itu lagi dan lagi lagi cowok yang dipikirkan oleh Rain melihat rain secara terang-terangan.
Ketika mereka jalan di tengah-tengah lapangan basket tiba-tiba ada seorang kaka kelas yang melempar basket ke temannya dan secara tidak Sengaja..
"brukkk" rain ditolong oleh seorang cowok dan ternyata dia adalah Angga, Angga menolongnya dengan tangan kiri nya yang memegang bahu nya Rain, sedangkan tangan kanan nya memegang bola basket yang hampir mengenai Rain.

Rain menatap Angga dan sebaliknya Angga juga melihat Rain dengan penuh kebahagiaan dan senyuman.
"m..makasih ya" Rain bangun dari tangannya Angga
"Ya, sama sama lain kali hati hati udah tau kaka kelas kalo main suka kasar" kata Angga dengan tersenyum kecil "kalo lo nggak gue tolongin mungkin lo bisa pingsan kali" kata Angga dengan tertawa geli.

"I..i..yaa" Lalu Rain meninggalkan si Angga dengan rasa gugup.
"Lo gapapa kan?" tanya Natasya dengan khawatir.
"enggak kok, gapapa, btw.. Lu kenal gak sih sama yang nolongin gue tadi?" tanya Rain dengan penasaran.
"Namanya Angga Oktora, dia emang bandel tapi kelakuannya gak kriminal banget kok paling cuma dimarahin sama guru-guru doang"
"Yaa tapi sama aja bandel sya"
"Iya sihh hehe" kata Natasya dengan tawa kecilnya.
***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Siswa-siswa lari berkaburan karena bagi siswa disini bel pulang sekolah adalah bunyi paling terindah.
"Rain ayoo"
"Sabar kali sya" kata Rain sambil merapikan bukunya.
Sesaat sudah di gerbang geng kelas X-9 selalu nongkrong dibawah pohon yang rindang dimana pohon itu berada di dekat gerbang sekolah.
"Sya angkot jurusan gua udah ada tuh" kata Natasya sambil menunjuk angkot yang berwarna putih.
" yaudah gih sana byee" ujar Rain dengan nada males malesan karena dia belom dijemput oleh ibunya, dan apalagi dia nunggu didepan gerbang, dan disana juga ada geng rusuh yang suka ngegodain dia.
Natasya masuk kedalam angkot sambil melambaikan tangannya kepada Rain tanpa suara.
"Eh ada Rain, apa kabar Rain?" terdengar suara itu dari samping pohon, ya yaitu geng rusuh itu lagi, namun Rain tidak menjawabnya, dia hanya menengok 3 detik dan lagi lagi ada Angga, dia menghiraukan Rain padahal Rain sedang menatapnya.
Rain melihat jam kotak yang melingkar ditangan kirinya, dia melihat bahwa sudah setengah jam dia menunggu, padahal dia pulang dari setengah jam yang lalu, tepatnya jam 2.
Rain sudah menghubungi Supir Nya tetapi tetap saja tidak aktif.
"Mau pinjem ponsel gue?" tiba-tiba ada suara seseorang yang berada di samping Rain.
"g..gausah deh, gue tadi udah telpon pake ponsel gua juga kok" jawab Rain dengan nada yang sedikit kaget karena kedatangan Angga.

For RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang